[Review Buku] - Novel Dona Dona Karya Toshikazu Kawaguchi Langsung ke konten utama

[Review Buku] - Novel Imprisonment Karya Akiyoshi Rikako

  Judul: Imprisonment Penulis: Akiyoshi Rikako Penerjemah: Andry Setiawan Penerbit: Haru Tahun Terbit: Desember 2023 Tebal: 276 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-5467-19-1   BLURB Yukie sudah kewalahan merawat anak sambil bekerja. Ia memutuskan untuk resign dan malam ini adalah malam terakhirnya. Ia menitipkan putrinya kepada suaminya di rumah. Akan tetapi, suaminya tidak membalas pesan, tidak pula menjawab telepon.... *** PLOT TWIST TIDAK TERDUGA, STALKER DAN PSIKOPAT, ISU SOSIAL YANG RELEVAN DENGAN KEHIDUPAN, DAN AKHIR CERITA YANG OPTIMIS Sebagai pencinta karya Akiyoshi Rikako, sudah sewajarnya untuk menantikan karya terbaru beliau. Apalagi dengan ciri khasnya yang selalu menempel di setiap novelnya, seperti plot twist yang tak terduga; isu-isu yang sangat relevan dengan kehidupan; dan narasinya yang selalu nyaman untuk dibaca dan diikuti. Dalam novel ini, walaupun ceritanya cukup menegangkan, intens dan ada adegan kekerasannya, tapi aku merasa cerita dan pemb

[Review Buku] - Novel Dona Dona Karya Toshikazu Kawaguchi

 


Judul: Dona Dona

Penulis: Toshikazu Kawaguchi

Penerjemah: Pegy Permatasari

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit: Cetakan ke-3, Agustus 2023

Tebal: 264 cm ; 20 cm

ISBN: 9786020671710

 

BLURB

Di sebuah lereng indah tak bernama di Hakodate, Hokkaido, berdiri Kafe Dona Dona yang menawarkan layanan istimewa kepada pengunjungnya: perjalanan melintasi waktu. Seperti di Funiculi Funicula yang ada di Tokyo, hal tersebut hanya dapat dilakukan jika berbagai peraturan yang merepotkan dipenuhi dan dengan secangkir kopi yang dituangkan oleh perempuan di keluarga Tokita.

Mereka yang ingin memutar waktu adalah seorang wanita muda yang menyimpan dendam kepada orangtua yang menjadikannya yatim piatu kesepian, seorang komedian yang kehilangan tujuan hidup setelah berhasil mewujudkan impian mendiang istrinya, seorang adik yang khawatir kakaknya takkan bisa tersenyum lagi setelah kepergiannya, dan seorang pemuda yang tak mampu mengungkapkan cinta terpendam kepada sahabatnya.

Mungkin perjalan mereka hanya akan menyisakan kenangan. Namun, kehangatannya akan membekas dan barangkali, pada akhirnya, menumbuhkan tekad baru untuk menjalani hidup...

***

LATAR TEMPAT YANG BARU, CERITA YANG MENGHARUKAN DAN PENUH AKAN MAKNA

Novel ini adalah buku ketiga dari seri novel Funiculi Funicula karyanya Toshikazu Sawaguchi. Kenapa judulnya berbeda dengan buku sebelumnya? Karena di novel ini latar tempatnya yang berbeda dengan buku sebelumnya yang cafenya terletak di rubanah, kota Tokyo. Di novel ini, cafenya terletak di Hakodate, Hokkaido, yang memiliki banyak lereng dan tempat kelewatan para turis-turis yang mengunjungi wisata tempat tersebut.

Aku suka bagaimana novel ini tetap memiliki keterhubungan satu sama lain dengan buku sebelumnya. Terlihat di awal cerita ketika Nagare sedang menelpon Kei—istrinya, yang mana ini sempat dibahas di buku pertama ketika Kei pergi ke masa depan. Kemudian penulis membahas satu per satu kenapa Nagare berada di Hakodate, ditemani oleh Kazu dan anaknya, yaitu Sachi sebagai penerus ibunya untuk menuangkan kopi pergi ke masa lalu, dan memperkenalkan tokoh-tokoh baru di cafe Dona Dona ini.

Seperti di novel sebelumnya, di awal cerita penulis langsung memperkenalkan tokoh-tokoh baru yang sebenarnya itu agak menyulitkan pembaca karena harus mengingat dan dalam satu waktu juga memahami isi ceritanya. Tapi karena sudah tau dari pengalaman membaca novel sebelumnya, jadi tidak terlalu terbebani dengan gaya penulis yang seperti itu.

Kalau membanding dengan novel pertama dan keduanya, di novel ini untuk pembukaannya bagiku cukup ringan sih, tidak terlalu terbebani dan membingungkan seperti di novel sebelumnya. Juga aku suka latar tempat cafe Dona Dona ini, karena lebih fresh, berwarna dan kontras dibanding di cafe Funiculi Funicula, memang karena tempatnya yang dekat dengan laut.

Sama seperti di novel sebelumnya, di novel ini ada empat cerita, tentunya sangat mengharukan, sedih, menyesakkan hati juga menghangatkan hati, tapi diiringi dengan perasaan optimis seperti berjuang dan semangat kembali menjalani kehidupan yang ada, bahwa orang yang telah meninggalkan kita lebih dahulu sebenarnya selalu ada di dalam hati kita dan bersama kita.

Aku suka bagaimana penulis bisa memainkan emosional pembaca sehingga pembaca bisa merasakan penderitaan, rasa sakit, kesedihan ataupun kesepian yang dialami oleh para tokoh tersebut. Dengan bahasa yang ringan, mudah dan nyaman diikuti, penulis bisa membuat aku sebagai pembaca merasa dekat secara emosional dan terkoneksi dengan para tokoh.

Baca juga: Funiculi Funicula (novel pertama)

***

Pada cerita pertama aku cukup berekspektasi tinggi, karena menceritakan hubungan antara seorang anak dengan orangtuanya yang meninggal. Mungkin karena sudah terpotong dengan perkenalan pada awal cerita, jadi ceritanya kurang maksimal dan terkesan singkat jadinya.

Maksudku, ceritanya memang bagus dan penuh akan makna, tapi kalau saja penulis menambahkan sentuhan lebih emosional lagi dan kedekatan antara Yayoi dan orangtuanya, wah itu bakal the best sih. Tapi, jujur cerita pertama ini bagiku punya makna yang cukup dalam, karena aku tau bagaimana rasanya ketika kehilangan orangtua. Jadi ketika membacanya sampai habis, itu sedikit banyak memberiku semacam perasaan positif dan semangat untuk diriku sendiri agar selalu bertahan dan berjuang dalam menjalani hidup.

Untuk cerita kedua mengenai hubungan seorang lelaki yang ingin menemui kembali istrinya yang meninggal. Sempat ada beberapa kilas balik untuk menjelaskan latar belakang tokohnya. Jujur pada cerita kedua ini hubungan antara Todoroki dan Setsuko sangat kuat dan sangat emosional. Apalagi ketika Setsuko sadar kenapa Todoroki datang ke masa lalu untuk menemuinya. Dialog antar mereka berdua bagiku sangat heartbreak dan sedih banget sih. Really good story, huhuhu....

Kemudian cerita ketiga mengenai Reiko yang ingin menemui adiknya, Yukika yang meninggal karena penyakit. Pada cerita ini, disinggung sedikit mengenai isu mental health yang dialami Reiko. Setelah membaca latar belakang kehidupan Reiko, aku bisa memahami kenapa dia mengalami kecemasan berlebihan bahkan sudah masuk fase depresi, yang tidak mau menerima kenyataan—yaitu meninggalnya Yukika, dan hidup di dalam halusinasi atau kenyataan palsu.

Aku suka penulis memasukkan isu kesehatan mental disini yang sedikit banyak orang-orang merasa terwakilkan dengan hal tersebut. Menerima kenyataan, yaitu meninggalnya seseorang yang kita cintai bukanlah hal yang mudah, sehingga pelariannya adalah dengan mengelak kenyataan tersebut dan lebih memilih halusinasi yang menenangkan jiwanya.

Untuk cerita terakhir mengenai Reiji dengan Nanako. Pada poin ini aku suka bagaimana perkembangan tokoh Reiji dan Nanako yang cukup melekat bagiku dan mempunyai kesan yang kuat.

Aku tidak menyangka pada cerita terakhir ini akan berakhir seperti itu. Aku pikir, bahkan sudah terbayang akan berakhir indah, karena melihat nuansa narasinya seperti itu. Eh, pas memasuki paragraf baru mendekati akhir cerita, perasaan yang awalnya happy seketika langsung berubah jadi sedih dan gelap, tanpa ada peringatan. Kenapa harus seperti itu akhir ceritanyaaa!??

Dalam artian, ceritanya sangat bagus tapi perasaan yang di dapat setelah membacanya berbeda dengan cerita sebelumnya. Pada cerita ini aku merasa speechless, heart-breaking, bittersweet, campur aduk, dan tidak terbayangkan bagaimana rasanya kalau di posisi Reiji. Apalagi pada bagian akhirnya, jujur bagiku itu momen yang sangat emosional sih bagi pembaca dan menyakitkan. Indah tapi disatu sisi juga tragis.

Dan novel ini ditutup dengan kalimat terakhir yang indah dan juga penuh akan makna kehidupan. Aku tidak mau tulis kutipannya disini, teman-teman baca sendiri agar feel­-nya lebih dapat dan berkesan.

Sedikit tambahan, aku suka sosok Kazu yang selalu tenang dan seolah tau atau menyadari apa yang sebenarnya diinginkan oleh orang yang ingin kembali ke masa lalu itu. Begitu juga dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Sachi, Nagare, Reiji, Nanako, Saki, dan lainnya, disampaikan dengan baik, apik, dan berkesan. Hubungan antar tokohnya juga aku suka dan menikmati setiap interaksi mereka. Alur ceritanya juga mengalir dan nyaman diikuti.

Terakhir, kayaknya terlalu banyak apa yang harus ditulis dalam review ini. Aku suka keseluruhan isi novelnya, mulai dari penokohannya yang bagus, bahasa dan narasi penulis dalam menyampaikan ceritanya, sedih dan emosional sudah pasti, penuh akan makna, heart-warming, memberi kesan positif, optimis dan semangat dalam menjalani kehidupan, dan meninggalkan kesan yang kuat setelah menutup novelnya. Sangat recommended dari aku.

Really love this novel. Chef kiss...

My rated: 9/10

Baca juga: Funiculi Funicula (novel kedua)

***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review Buku] - Novel Real Face Karya Chinen Mikito

  Judul: Real Face Penulis: Chinen Mikito Penerbit: Penerbit Haru Penerjemah: Lina Budiarti Tahun Terbit: Maret 2021 Tebal: 388 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-60-3 BLURB Karena butuh uang, Asagiri Asuka melamar dan diterima kerja di klinik bedah plastik milik Hiiragi Takayuki, seorang ahli bedah plastik genius. Dokter bedah itu bisa mengubah wajah pasiennya jadi apa pun... asal ada uang. Asuka tak bisa mengikuti jalan pikiran sang ahli bedah yang kerap melanggar norma masyarakat itu. Ditambah lagi, semakin Asuka terlibat, semakin ia tahu bahwa Hiiragi menyembunyikan sesuatu yang berhubungan dengan kasus pembunuhan empat tahun lalu. Apa yang sebenarnya terjadi empat tahun lalu? Apa benar Hiiragi terlibat? Satu per satu rahasia Hiiragi pun terungkap... *** Dari blurb di atas kita sudah diberikan gambaran apa yang sebenarnya terjadi dengan kasus empat tahun lalu. Apa hubungannya Hiiragi Takayuki dengan kasus tersebut. Dengan blurb seperti itu, kita yang membaca l

[Review Buku] - Novel Ferris Wheel At Night Karya Minato Kanae

  Judul: Ferris Wheel At Night Penulis: Minato Kanae Penerbit: Penerbit Haru Penerjemah: Andry Setiawan Tahun Terbit: Cetakan pertama, September 2021 Tebal: 428 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-80-1   BLURB Seorang kepala keluarga di sebuah perumahan elite mati terbunuh. Sang istri menyerahkan diri ke polisi. Dengan ayah sebagai korban dan ibu sebagai tersangka, bagaimana mendefinisikan anak-anak mereka; anak korban pembunuhan atau anak pembunuh? Apa peran para tentangga setelah kasus terjadi? Lalu, yang terpenting, mengapa ada insiden seperti ini? *** GAMBARAN NOVEL Novel ini berceritakan di sebuah perumahan Bukit Hibari yang terjadi kasus terbunuhnya kepala keluarga Takahashi yang dikenal sebagai keluarga yang harmonis dan baik-baik saja di mata tetangga. Yang membunuh adalah istrinya sendiri. Anak-anaknya pada saat itu tidak ada di rumah dan tidak ada yang tahu bagaimana kondisi sebenarnya kejadian di rumah itu. Namun bagaimana nasib para anak-ana

[Review Buku] - Sebenarnya, Aku Tidak Baik-Baik Saja Karya Geulbaewoo

  Judul: Sebenarnya, Aku Tidak Baik-Baik Saja Penulis: Geulbaewoo Penerbit: Haru Tahun Terbit: April 2022 Tebal: 170 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-96-2   BLURB Aku berpura-pura baik-baik saja Agar tidak mengecewakan orang-orang disekitarku. Aku berpura-pura baik-baik saja Agar tidak menunjukkan sisi lemahku. Aku berpura-pura baik-baik saja Agar tidak ditinggal sendirian. Aku berpura-pura baik-baik saja Karena tidak ingin menerima kesedihanku.   Buku ini hadir menemanimu untuk mengatasi perasaanmu yang tidak baik-baik saja selama menjalin hubungan antarmanusia. Semoga kau bisa lebih memahami perasaan sendiri dan tidak perlu berpura-pura lagi. *** BUKU HEALING GEULBAEWOO, DAN HARAPAN BUKU INI BAGI PEMBACA Ini adalah buku kedua Geulbaewoo yang diterjemahkan oleh penerbit Haru. Tema atau isi bukunya sama seperti buku sebelumnya, yaitu esai-esai pengembangan diri dan cerita-cerita kehidupan yang banyak dialami setiap manusia. Setiap judul atau pe

[Review Buku] - Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah Karya GeulBaewoo

  Judul: Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah Penulis: Geulbaewoo Penerbit: Penerbit Haru Penerjemah: Dewi Ayu Ambar Rani Tahun Terbit: Cetakan ke-3, Agustus 2021 Tebal: 250 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-71-9   BLURB Dalam hidup, terkadang kita merasa lelah, tak berdaya, dan merasa bersalah atas keadaan. Kita juga sering merasa belum melakukan yang terbaik, padahal sudah berusaha sebaik mungkin. Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah adalah buku untukmu yang merasa lelah dan jadi tak memiliki minat terhadap apa pun. Ditulis berdasarkan pengalaman penulis sendiri, kalimat-kalimat dalam buku ini akan memberimu sedikit pemikiran yang baik tentang dirimu sendiri. Semoga setelah membaca buku ini, kamu yang lelah bisa sedikit beristirahat dan bisa menemukan hal yang kamu sukai. *** GAMBARAN BUKU Dari blurb -nya saja aku membaca ada perasaan terwakilkan dan harapan dari kalimat yang disampaikan di atas. Buku ini adalah buku self-improvement (Pengemba

[Review Buku] - Novel Sweet Bean Paste karya Durian Sukegawa

  Judul: Sweet Bean Paste Penulis: Durian Sukegawa Penerbit: Oneworld Publications Penerjemah: Alison Watts Tahun Terbit: November 2017 Tebal: 216 halaman ISBN: 978-178-6071-95-8   Sentaro telah gagal. Ia mempunyai catatan kriminal, minum-minuman (mabuk) terlalu banyak, dan mimpinya sebagai penulis hanyalah sebuah angan-angan. Dengan mekarnya pohon sakura sebagai penanda berlalunya waktu, ia menghabiskan waktunya hari-hari di toko manisan yang menjual dorayaki, sejenis panekuk yang diisi dengan pasta kacang manis. Tapi semuanya akan berubah. Datanglah Tokue kedalam hidupnya, seorang perempuan tua dengan tangan yang cacat dan masa lalu yang kelam. Tokue membuat pasta kacang manis terbaik yang pernah Sentaro rasakan. Tokue mulai mengajari Sentaro tentang keahliannya, tetapi ketika persahabatan mereka berkembang, tekanan sosial membuat Tokue tidak bisa melarikan diri dari rahasia gelapnya dan itu akan terungkap, dengan konsekuensi yang menghancurkan. *** Novel ini