[Review Buku] - Novel Aristotle and Dante Discover the Secrets of the Universe Karya Benjamin Alire Saenz
Judul: Aristotle and Dante Discover the
Secrets of the Universe
Penulis: Benjamin Alire Saenz
Penerjemah: Wawan Kurniawan
Penerbit: Shiramedia
Tahun Terbit: Cetakan ke-1, 2022
Tebal: xii + 348 halaman ; 14 x 21 cm
ISBN: 978-602-7760-67-7
BLURB
“Ayah dan
ibuku berpegangan tangan. Aku bertanya-tanya seperti apa rasanya, memegang
tangan seseorang. Aku yakin kau terkadang bisa menemukan semua misteri alam
semesta di tangan seseorang.”
Aristoteles
“Ari” Mendoza dan Dante Quintana pertama kali bertemu di kolam renang. Mereka
tampaknya tidak memiliki kesamaan tetapi ketika para penyendiri mulai
menghabiskan waktu bersama, mereka menemukan bahwa mereka berbagi persahabatan
khusus—persahabatan yang mengubah hidup.
***
PERSAHABATAN ARI DAN DANTE, PENCARIAN JATI
DIRI, KONFLIK BATIN, TRAUMA DAN LGBT
Tertarik dengan novel ini karena cover-nya
yang cakep dan kebetulan lagi diskon besar juga, hohoho. Terus terang awalnya
tidak tau ini novelnya menceritakan tentang apa, temanya apa, dan sebagainya.
Tapi ada kecurigaan tersendiri ketika membaca blurb-nya, dan ternyata
dugaanku benar. Ini pengalaman kali pertama aku membaca novel tentang boys-love
atau LGBT. Sebuah sudut pandang baru bagaimana kita pembaca bisa melihat
perasaan dan keadaan mereka yang ‘sedikit berbeda’ dari yang lain.
Saat membaca novel ini, mungkin kata yang
kupilih disini adalah ketagihan. Cara penulis membawakan ceritanya sangaattttt
bagus dan indah. Aku sebagai pembaca benar-benar dimanjakan selama membaca
ceritanya dan menikmati perjalanan ceritanya. Ditambah bab-bab ceritanya yang
relatif pendek, jadi tidak terasa membaca isi ceritanya. Walaupun alur
ceritanya disini bagiku agar cepat sih.
Penulis menarasikan ceritanya disini dengan
gaya yang agak puitis tapi itu tidak norak atau berlebihan. Justru puitisnya
itu membuat cerita yang disampaikan menjadi sesuatu yang bernilai estetik dan
penulis sangat apik membahasakan ceritanya seperti itu. Aku sangat suka semua
interaksi dalam novel ini. Entah kenapa rasanya seru dan nyaman aja diikuti.
Aku suka permasalahan yang diangkat disini cukup
beragam, mengenai sosok anak remaja yang mencari jati dirinya, hubungan antara
anak dan orangtua, trauma, dan persahabatan yang berujung menjadi hubungan yang
spesial. Juga ada sedikit misteri mengapa kakaknya Ari tidak pernah dibahas
dalam keluarganya, seolah ia tidak pernah ada.
Kemudian kita diperlihatkan bagaimana budaya
barat—dalam konteks ini yaitu Amerika, yang sangat bebas. Anak-anak remaja
sudah membicarakan dan bahkan juga melakukan sex bebas, drugs, mencium
seseorang, menjadi nakal atau melawan orangtua atau melanggar aturan, menjadi
liar, dan sebagainya. Memang fase remaja semacam fase pemberontakan dan
menginginkan kebebasan.
Nah dalam novel ini, kita diperlihatkan
kondisi atau konflik batin yang dialami Ari mengenai pertemanannya dengan
Dante, ibu dan ayahnya, dan dirinya sendiri. Penulis bisa meramu cerita
perjalanan hidup Ari dengan baik dan narasinya yang membuatku sebagai pembaca bisa
memahami dan mengingat kembali bagaimana rasanya ketika di fase remaja itu.
Aku suka interaksi Ari dengan orangtuanya,
yang membuatku merasa tersentuh dan terenyuh juga. Sebuah percakapan yang mungkin
sederhana, tapi aku bisa merasakan chemistry dan kehangatan antara Ari
dan orangtua, yang mereka saling memikirkan, mempedulikan dan mengkhawatirkan
satu sama lain.
Hal menarik juga mengenai Ari yang merasa
dirinya selalu diatur dan tidak diberi kebebasan oleh orangtuanya. Namun disisi
lain, orangtuanya juga merasa khawatir dengan cara membatasi kebebasannya Ari.
Aku pikir ini sesuatu yang sangat relate dalam kehidupan kita dan
disampaikan oleh penulis secara rapi dan mudah dipahami.
Berjalannya cerita, kita diperlihatkan satu
per satu trauma ayahnya yang tidak mau membicarakan perang Vietnam yang ia
alami, terus trauma ibunya mengenai sosok kakaknya Ari, yang itu cukup
mengagetkan bagi aku ketika itu diungkapkan. Ditambah sentuhan drama juga
ketika perseteruan antara Ari dengan orangtuanya.
Kemudian aku suka bagaimana perkembangan
hubungan antara Ari dan Dante yang dibangun perlahan-lahan oleh penulis.
Walaupun beberapa kali berseteru dan ada drama juga, hubungan mereka semakin
dekat. Terutama sikap Dante yang sangat jelas berterus terang memberikan kode bahwa
ia mempunyai perasaan khusus dan ketertarikan terhadap Ari. Ini bisa dilihat
dari suratnya Dante kepada Ari, beberapa dialognya Dante yang provokatif kepada
Ari, dan rasa penasaran Dante melakukan ‘percobaan’ kepada Ari.
Kekurangan dalam novel ini menurutku mengenai
respon orangtua Ari yang terlalu mudah dan gampang menerima sosok Ari yang
sebenarnya. Tidak ada respon terkejut, kecewa ataupun penyangkalan, seolah itu
tidak menjadi permasalahan besar. Berbeda dengan orangtua Dante yang sempat
terkejut mengetahui sosok Dante yang ‘berbeda’ dari orang lain.
Maksudku bukankah itu hal yang wajar mengenai
respon orangtua Dante? Bukankah itu hal yang cukup fundamental dalam kehidupan?
Tapi untuk orangtua Ari justru sebaliknya, dan kayaknya itu terlalu mulus
banget harus menerima hal itu. Apalagi latar waktu novel ini di tahun 90-an,
bukannya tahun itu pemikiran masyarakat secara umum agak konservatif? Terutama
mengenai orientasi sex?
Terus mengenai terjemahan novel ini bagiku
masih agak kaku, sehingga beberapa interaksi antar tokoh terasa agak kurang
dapat feel-nya ketika membacanya. Walaupun masih tertolong oleh
pembawaan dan narasi cerita si penulis. Terus tokoh Susie dan Gina disini
padahal bagus perkembangannya sebagai temannya Ari. Sayangnya penulis tidak
terlalu mengangkat tokoh Susie dan Gina, sekadar tokoh tambahan yang lewat saja
dan kayak tanggung sih menurutku. Entah dibuku keduanya mungkin, bakal
dijabarkan semuanya.
Ending novelnya mereka mulai sadar satu
sama lain, dan.... yah begitulah....
Terakhir, ini sebuah pengalaman kali pertama
membaca novel seperti ini. Setidaknya aku bisa melihat dalam sudut pandang
berbeda mengenai orang-orang yang ‘berbeda’ ini. Sangat suka pembawaan penulis
menceritakan ceritanya, semua interaksi para tokoh juga suka, really
enjoyable.
My rated: 8,7/10
***
Komentar
Posting Komentar