Judul:
Real Face
Penulis:
Chinen Mikito
Penerbit:
Penerbit Haru
Penerjemah:
Lina Budiarti
Tahun
Terbit: Maret 2021
Tebal:
388 halaman ; 19 cm
ISBN:
978-623-7351-60-3
BLURB
Karena
butuh uang, Asagiri Asuka melamar dan diterima kerja di klinik bedah plastik milik
Hiiragi Takayuki, seorang ahli bedah plastik genius. Dokter bedah itu bisa
mengubah wajah pasiennya jadi apa pun... asal ada uang.
Asuka
tak bisa mengikuti jalan pikiran sang ahli bedah yang kerap melanggar norma
masyarakat itu. Ditambah lagi, semakin Asuka terlibat, semakin ia tahu bahwa
Hiiragi menyembunyikan sesuatu yang berhubungan dengan kasus pembunuhan empat
tahun lalu.
Apa
yang sebenarnya terjadi empat tahun lalu? Apa benar Hiiragi terlibat? Satu per
satu rahasia Hiiragi pun terungkap...
***
Dari blurb di atas kita sudah
diberikan gambaran apa yang sebenarnya terjadi dengan kasus empat tahun lalu. Apa
hubungannya Hiiragi Takayuki dengan kasus tersebut. Dengan blurb seperti
itu, kita yang membaca langsung diberi rasa penasaran apa yang akan terjadi
sebenarnya.
Novel ini menceritakan tentang
Asagiri Asuka, seorang dokter anestasi yang baru lulus kuliah dan mencari
pekerjaan. Atas rekomendasi dari salah satu profesor di Universitas Kedokteran
Junsei, Asuka melamar dan wawancara di klinik bedah plastik Hiiragi Takayuki.
Seperti yang kita ketahui bahwa seorang dokter secara umum pasti memiliki citra
atau kesan yang tegas dan serius. Namun, lain halnya dengan Hiiragi Takayuki,
seorang dokter ahli bedah plastik yang memiliki kesan bukan seorang dokter pada
umumnya sampai-sampai Asuka mempertanyakan keseriusan orang tersebut.
Di awal cerita novel Real Face, kita
disuguhkan kelucuan dan kekonyolan antara Asuka dan Hiiragi. Kalo bisa
digambarkan mirip seperti Tom and Jerry dan biasanya Sanae (perawat) yang
melerai mereka. Setelahnya, Hiiragi memberikan persyaratan khusus kepada
Asuka, pertama memberikan anestasi (bius) dengan sempurna pada saat
operasi; kedua, berjanji untuk menjaga rahasia. Kalau membocorkannya,
harus membayar semua kerugian yang disebabkan.
Perlahan sambil berjalannya cerita,
maksud dari rahasia yang disampaikan Hiiragi mulai dapat dipahami. Misalnya
saja pada bab pertama tentang seorang suami yang meminta untuk mengubah wajah
istrinya sekarang menjadi wajah mendiang istrinya. Memang terkesan kaya gak tau
diri si suaminya dan si istri cuman mengiyakan doang tanpa ada perlawanan dan
pasrah. Tetapi ada alasan tersendiri kenapa si istri mau di ganti wajahnya
dengan orang lain.
Asuka yang awalnya heran dengan
sikap si istri, terlebih juga dengan Hiiragi yang biasa-biasa saja dan
memaklumi hal tersebut seolah tidak ada yang salah dengan sikap si istri
tersebut. Awalnya Asuka meragukan kewarasan Hiiragi karena menganggap ini biasa
saja tanpa ada rasa iba terhadap si istri dan juga melanggar norma masyarakat.
Tapi dari sini Asuka mulai paham, bahwa kita tidak bisa menilai orang tampang
luarnya saja sebelum kita mengenal lebih dalam orang tersebut. Lain halnya
dengan Hiiragi, dari awal ia memang tahu tujuan si istri meminta operasi,
mungkin karena pengalamannya dalam bedah plastik sudah bertahun-tahun sehingga
ia tahu maksud terdalam si pasien. Itulah mengapa ia menganggap dirinya sebagai
seniman, karena seorang seniman harus bisa memahami, merasakan
dan mengetahui perasaan pasien.
Karena ini novel tentang bedah
plastik, tentu adegan-adegan operasinya pun dijelaskan dalam novel ini. Banyak
istilah-istilah kedokteran yang disebutkan, tapi sudah diberi penjelasan juga
oleh pihak penerbitnya di footnote. Dan ini menjadi nilai tambah
menurutku, karena kita dapat belajar dan tahu istilah-istilah kedokteran dengan
adanya adegan operasi tersebut.
Jalan cerita mulai menarik saat
Asuka ingin pulang ke apartemennya, kebetulan ia bertemu dengan seseorang yang
mengaku sebagai wartawan lepas dan ingin mengetahui kehidupan Hiiragi Takayuki.
Tujuan dari wartawan ingin mengetahui kehidupan Hiiragi karena Hiiragi memiliki
hubungan atau keterkaitan dengan kasus pembunuhan empat tahun lalu. Si
wartawan hanya memberikan kata kunci “murid” kepada Asuka dan kemudian pergi.
Saat Asuka satu mobil dengan Hiiragi
dan Sanae, Asuka memberanikan diri untuk menanyakan tentang “murid” tersebut. Reaksi
Hiiragi saat ditanyai tentang “murid” seperti tidak biasanya dan membuat Asuka
kaget akan reaksi tersebut. Dari sini Asuka menganggap bahwa Hiiragi
menyembunyikan sesuatu yang berhubungan dengan kasus pembunuhan empat lalu.
Apa yang sebenarnya terjadi empat
tahun yang lalu? Satu per satu rahasia mulai terungkap...
***
Novel Real Face ini ada empat bab
dan tiap bab beda-beda kasusnya. Setiap selesai bab ada interlude yang
awalnya kurang dapat dipahami, tapi dengan berjalannya cerita semakin masuk
akal dari isi interlude tersebut. Klimaks dari ceritanya ada di bab
akhir dan lumayan banyak plot twistnya juga.
Narasi yang dibawakan penulis di
dalam novel Real Face ini, menurutku enak dibaca. Bahasa yang disampaikan gak
berat-berat banget, alur ceritanya mengalir. Narasi yang adegan operasi yang
aku suka, bisa dikatakan sangat detail untuk menggambarkan bagaimana proses
berjalannya operasi dan itu dinarasikan dengan baik. Pembaca yang awam dapat memahami
proses operasi hanya dengan membaca isi percakapan novel tersebut.
Oh iya, unsur komedinya pas banget.
Gak berlebihan dan gak kurang juga, pokoknya pas dah takarannya. Apalagi ini
genrenya misteri, thriller ditambah dengan komedi, agak jarang ketemu novel
yang kaya gini. Kadang-kadang ngakak sendiri liat kelucuan si Asuka sama
Hiiragi, kaya kita yang baca jadi kebawa sama suananya. Unsur misterinya dapat,
thrillernya juga dapat. Misalnya aja kaya Hiiragi yang sempat pergi ke
Thailand, berkas korban pembunuhan yang diletakan di apartemen Asuka, banyak
lagi dah. Kemudian thrillernya itu kaya permasalahan dengan Yakuza, ini terus
terang lumayan tegang aku pas bacanya. Membayangkan gimana rasanya ikut
terlibat dengan geng Yakuza, dan kemungkinan bisa nyawa taruhannya.
Terus yang aku suka juga pada
tiap-tiap tokoh yang muncul di novel Real Face. Setiap tokoh punya karakternya
masing-masing, kaya si Hiiragi yang bawel tapi genius, Asuka yang polos, Sanae
dengan sifatnya yang kalem dan santai, terus tokoh-tokoh sampingan lainnya juga
punya sifat masing-masing yang gak kalah kaya tokoh utamanya. Tokoh-tokoh pasiennya
juga yang menurutku menarik.
Si penulis bisa menarasikan kisah si
pasien yang bercerita kenapa ia mau melakukan operasi, walaupun itu bertentangan
dengan norma masyarakat. Dan kisah tersebut dapat menyentuh lubuk hati pembaca
terutama aku. Banyak nilai-nilai moral yang dituangkan penulis di dalam novel
Real Face dan aku suka. Untuk pemecahan kasus terutama di bagian bab akhir, itu
dikemas sangat bagus banget sih sama si penulis. Gak nyangka aja bakal seperti
itu ternyata.
Kemudian untuk cover novelnya, aku
sangat suka suka suka suka banget. The best lah ini menurutku. Entah kenapa
kaya pas aja kesan gambarnya sama isi novelnya. Muka cewe datar dengan topeng
dekat kepalanya, terus tone warnanya yang aku suka banget. Pokoknya suka dah
sama covernya Real Face. Untuk font tulisan aku pikir ini pas, enak dibaca, gak
bikin mata cepat cape.
Kebetulan aku beli novel Real Face
ternyata dapat masker sama poster covernya. Bagus banget ini...
Terakhir, apakah ini recommended? Ini sangat sangat recommended banget untuk teman-teman yang pengen baca novel misteri thriller tapi ada unsur komedinya.
Terima kasih yang sudah membaca ulasan singkat ini. Terutama yang membaca sampai habis. Mohon maaf kalau ada kata-kata yang menyinggung atau kurang memuaskan para pembaca.
My rated: 10/10
Menarik banget..
BalasHapusGood book
BalasHapus