Judul: The Traveling Cat Chronicles
Penulis: Arikawa Hiro
Penerbit: Penerbit Haru
Penerjemah: Liticia Helmi
Tahun Terbit: Cetakan ke-4, Desember
2020
Tebal: 368 halaman ; 19 cm
ISBN: 978-602-53858-5-8
BLURB
Aku adalah
seekor kucing.
Dia adalah
pemuda penyuka kucing.
“Kau selalu
tidur di sini?”
Kenapa, mau
protes?
“Manisnya.....”
Memang. Banyak
yang bilang begitu.
“Boleh
kusentuh?”
Maaf saja,
tidak boleh.
Kukira dia
hanya akan jadi satu dari sekian banyak orang yang cuma lewat dalam kehidupanku
sebagai kucing liar. Akan tetapi, dia menyelamatkan nyawaku. Sebagai gantinya,
aku biarkan dia memeliharaku, karena aku ini kucing yang manis.
Setelah lima
tahu kami bersama. Satoru harus mencari orang untuk mengadopsiku karena satu
dan lain hal.
Maka, kami
berdua pun memulai sebuah perjalanan panjang mengendarai mobil wagon perak
kesukaanku ke berbagai penjuru negeri untuk menemui teman-teman lama Satoru
Akan tetapi,
ada satu hal yang Satoru sembunyikan dariku....
***
GAMBARAN NOVEL
Novel ini menceritakan tentang perjalanan
seekor kucing bernama Nana dan Satoru mengelilingi Jepang untuk mencari
seseorang yang mau mengadopsi Nana. Awalnya, Nana adalah seekor kucing liar
yang selalu tidur dan bersantai di atap mobil Satoru. Nana merasa itu adalah
tempat ternyaman dan menjadi favoritnya. Satoru yang melihatnnya, ingin
menyentuh dan memeliharanya. Nana mengingatkan Satoru kepada kucingnya dulu
yang pernah ia pelihara dan mati tertabrak mobil. Pada suatu malam, Nana
tertabrak mobil. Kakinya patah dan jalan mengesot ke apartemen Satoru untuk
meminta bantuan.
Satoru samar-samar mendengar suara
kucing mengeong diluar dan langsung memeriksanya. Setelah melihat Nana yang
tidak berdaya lagi, Satoru langsung membawanya ke rumah sakit hewan untuk
segera diobati. Syukurnya, nyawa Nana masih bisa diselamatkan. Dari sinilah
Nana akhirnya mau di pelihara oleh Sotaru.
Setelah lima tahun hidup bersama,
Sotaru harus mencari seseorang untuk mengadopsi Nana. Sotaru mencoba
menghubungi beberapa temannya sewaktu sekolah sekaligus siapa diantara temannya
yang mau mengadopsi Nana. Tema pertama yang mereka kunjungi adalah Kousuke,
teman Satoru di sekolah dasar, yang kebetulan saat itu sedang ada masalah
dengan istrinya. Selanjutnya, Satoru dan Nana mengunjungi Yoshimine, teman
Satoru saat sekolah menengah dan sekarang bekerja sebagai petani. Terakhir
pasangan Sugi dan Chikako, teman terdekat Satoru pada masa sekolah menengah.
Dari sinilah perjalanan Nana dan Satoru
dimulai. Mereka berkeliling Jepang untuk mengunjungi temannya, dan
melihat-lihat pemandangan pinggiran jalanan. Seolah ini adalah perjalanan
bersama terakhir mereka. Pada saat berkunjung ke rumah temannya, kebetulan
temannya juga memiliki peliharaan dan mengatakan kepada Nana bahwa “waktunya sudah
tidak banyak lagi”. Nana hanya diam.
Apa alasan Satoru ingin mencari
seseorang orang yang mau mengadopsi Nana? Apa sebenarnya yang disembunyikan Satoru
selama ini sampai rela meluangkan waktunya untuk mengunjungi temannya dan berkeliling
Jepang? Ternyata Satoru........
***
SEBUAH PERSAHABATAN SEJATI DAN MENGHARUKAN
Novel The Traveling Cat Chronicles
ini memiliki keunikan, yakni menggunakan kucing sebagai tokoh utama dalam
ceritanya. Di novel ini sebagian menggunakan sudut pandang kucing, yang membuat
para pembaca memahami bagaimana perasaan kucing sebenarnya dan apa yang
diungkapkan si kucing. Sebagiannya menggunakan sudut pandang Satoru sebagai
majikannya Nana (si kucing).
Novel ini mengisahkan persahabatan
dan mengharukan antara Satoru dan Nana. Emosi yang dituangkan penulis dalam
novel ini sangat sangat kena banget. Alurnya maju-mundur, karena novel ini
terbagi menjadi dua bagian, pertama kisah antara Satoru dan Nana; kedua kisah
masa lalu Satoru dan teman-temannya pada masa sekolah. Narasi dan gaya
penulisan sangat enak dibaca, ringan, dan unik. Penulis bisa menarasikan
bagaimana perasaan kucing yang sebenarnya tidak kita ketahui maksudnya di
kehidupan nyata. Ini yang menjadi poin uniknya dari novel ini dan aku sangat
suka narasi ceritanya.
Cerita yang disampaikan padahal
interaksi antara kucing dan manusia, kemudian berkeliling Jepang dengan mobil,
berkunjung ke rumah teman-temannya dan bercerita bagaimana mereka bertemu dan
saling mengenalkan hewan peliharaan mereka masing-masing. Tapi itu sangat bisa
dinikmati, penulis menggiring pembaca untuk menikmati isi ceritanya.
Kisah-kisah dan pertemuan dengan temannya pun menarik.
Setiap tokoh mempunyai karakternya
masing-masing yang membuat ceritanya jadi hidup. Narasi yang simpel, sederhana,
heartwarming, membuat novel ini menjadi salah satu novel favoritku.
Terutama karakter Nana yang lucu plus gemes juga. Dengan sifatnya yang tsundere,
terkesan memang seperti kayanya rata-rata kucing. Pergantian sudut pandang
yang tidak ribet dan mengalir membuat isi ceritanya mudah dipahami.
Nana awalnya ingin diadopsi oleh
salah satu temannya. Tetapi banyak masalah dan kesulitan antara Nana dengan
temannya. Sehingga tidak ada yang mengadopsi Nana, sampai akhirnya Satoru
menemui bibinya di luar kota. Dari sini perlahan kebenaran Satoru terungkap.
Itulah kenapa hewan-hewan yang ditemui Nana selalu mengatakan “waktunya sudah
tidak lama lagi”. Ternyata Sotaru mengidap tumor otak.
Kaget dong pas baca ini, baru paham
kenapa hewan-hewan peliharaan mengatakan bahwa Satoru sudah tidak lama lagi.
Sotaru akhirnya sering bolak-balik rumah sakit dan ia harus menginap di sana
karena tumor otak yang di deritanya semakin parah. Nana cuman di rumah aja, karena
binatang tidak boleh masuk rumah sakit. Dari sini klimaks kisahnya akan datang.
Pergolakan batin, emosi yang naik
turun sangat terasa pada momen ini. Sampai akhirnya, Satoru meninggal karena
tumor otak yang dideritanya. Akkhhh, pada saat baca ini, air mata ini harus
menetes lumayan deras, karena emosi dari cerita tersebut sangat bisa dirasakan
pembaca. Di saat kerabat Satoru menangis hebat, Nana mengatakan bahwa “sampai
akhirpun, aku tetap kucingnya Satoru”. Heh mewek lagi, ampun dah....
Sebenarnya, melalui narasi sudut
pandang Nana, Nana sudah mengetahui ada hal yang aneh pada Satoru, tapi Nana
mencoba menghalau insting hewannya. Tapi bagaimanapun juga, insting hewannya
tetap mengatakan bahwa ada sesuatu hal pada diri Satoru, yaitu tumor otak.
Endingnya, momen emosional juga saat
Nana memilih lari keluar dari rumah dan bebas. Sampai akhirnya, Nana pun meninggal dan jiwa
Sotaru tetap berada disampingnya. Teman-teman silahkan baca sendiri dan rasakan
sendiri emosional pada saat baca novel ini. The best dah pokoknya ini,
klimaks ceritanya. Arikawa Hiro berhasil membuat aku harus mewek dengan isi
ceritanya. Sasuga sensei.
Dari cerita novel ini, bahwa
kesetiaan binatang sangat murni dan suci dibandingkan manusia. Kesetiaan adalah
sesuatu yang sangat sulit dilakukan oleh binatang, terutama kucing. Namun
apabila mereka memberikan kesetiaannya, itu adalah sesuatu yang paling berharga
bagi mereka. Kemudian memberikan suatu sudut pandang baru untuk memahami
perasaan binatang. Cinta dan kasihlah yang akhirnya menyatukan mereka.
Oh iya, covernya aku sangat suka
banget. Enak dipandang pas melihat cover novel The Traveling Cat Chronicles
ini. Simpel dan berkesan.
Terakhir, novel The Traveling Cat
Chronicles karya Arikawa Hiro sangat sangat recommended. Bagi yang suka
cerita dengan tokoh utamanya kucing, cerita yang heartwarming, heartbreaking
juga di akhirnya, sangat cocok bagi kalian yang ingin merasakan bagaimana
perjalanan Nana dan Satoru.
Terima kasih yang sudah membaca
ulasan singkat ini. Terutama yang membaca sampai habis. Mohon maaf kalau ada
salah kata-kata atau kurang memuaskan pembaca.
My Rated: 10/10
Komentar
Posting Komentar