Judul: How To Get Other’s Heart
Penulis: Lee Cheol Hwan
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
Penerjemah: Amini Puspa Adhiati
Tahun Terbit: 2017
Tebal: 299 halaman
ISBN: 978-602-394-651-8
BLURB
Bagaimana cara
mendapatkan hatinya?
Ya, bagaimana
cara mendapatkan hatinya? Apakah harus selalu menyanjunginya? Apakah dengan
memberikannya bunga setiap hari? Tidak. Cara untuk mendapatkan hatinya tidak
harus selalu seperti itu. Kita bisa mendapatkan hati orang lain dengan
mengamati dan menelaah hati mereka terlebih dahulu. Dengan menerima isi hati
orang tersebut apa adanya, kita bisa benar-benar memahami hati manusia.
Dari buku ini
kita akan belajar memahami tentang “sifat alami manusia” dan “emosi manusia”.
Jika sudah memahaminya, maka kita bisa mendapatkan hati orang lain.
***
GAMBARAN BUKU
Buku How To Get Other’s Heart karya
Lee Cheol Hwan menceritakan tentang bagaimana kita memahami “sifat alami
manusia” dan “emosi manusia” yang biasanya tidak dianggap penting oleh orang-orang,
dan tanpa disadari. Buku ini ada menceritakan pengalaman pribadi penulis dan
isi bukunya berbentuk esai.
Buku ini banyak mengambil
kutipan-kutipan tokoh intelektual ataupun seniman ternama yang bersangkutan
dengan tema yang diangkat penulis. Tema yang diangkat penulis di buku ini
sangat realistis, dalam artian bahwa sebelum memahami hati seseorang, terlebih
dahulu kita harus mengenal hati diri kita sendiri. Sering kali kita menganggap
sifat tertentu adalah sesuatu yang buruk, seperti sombong, iri, dan lainnya.
Padahal sifat tersebut adalah sifat dasar manusia.
Buku self-improvement ini
memberikan sebuah pandangan baru kepada pembaca, bagaimana kita memahami “sifat
alami manusia” dan “emosi manusia”.
***
SIFAT DAN EMOSI DASAR MANUSIA
“Manusia
menginginkan keinginan orang lain.”
Sadar atau tidak biasanya kita
selalu menggunakan kacamata orang lain untuk menilai diri kita sendiri. Tanpa
memperdulikan perasaan kita sendiri. Seolah hidup seperti boneka kayu yang dikendalikan
oleh puppeteer. Kalau tidak memenuhi keinginan orang lain, kita
dicemooh, dirundung, tidak mengikuti arus kehidupan, dan sebagainya. Manusia
hidup dengan mengejar keinginan diri, tetapi sebenarnya mengejar keinginan
orang lain. Sering kali manusia tidak hidup dengan cara yang diinginkan diri
sendiri, melainkan hidup dengan cara yang diinginkan orang lain.
Misalnya saja kita perhatikan
kehidupan anak-anak. Banyak anak-anak yang hidup sesuai cara yang diinginkan
oleh orangtua. Anak-anak tahu bahwa mereka tidak akan mendapat cinta dan kasih
sayang jika tidak menuruti kehendak orangtuanya. Anak-anak, sadar ataupun tidak
sadar, berusaha keras untuk terlihat baik di depan orangtua, bahkan sering kali
orangtua menjejalkan mimpinya kepada mereka. Anak-anak seperti ini tidak hidup
dengan cara yang mereka inginkan, melainkan hidup dengan cara yang diinginkan
orangtua. Ini adalah masalah yang sangat serius.
Di buku ini, permasalahan di atas
menjadi sangat serius, karena ini membuat manusia tidak mempunyai kehendak dan
kebebasan diri. Yang pada akhirnya akan membuat si manusia menjadi robot
pesuruh yang dikendalikan oleh seseorang yang mempunyai strata kelas diatasnya.
Memang hidup dengan cara yang diinginkan diri sendiri tentu mustahil dan belum
tentu juga yang terbaik. Namun, hidup dengan cara yang diinginkan orang lain
dan hidup sebagai budak harus diberi batasan dengan tegas.
Oleh karenanya, buku ini mengutip
perkataan Lacan (psikolog Prancis), hidup sesuai dengan cara yang kita inginkan
meskipun tidak akan mudah. Yang maksudnya (menurutku) bahwa lakukanlah sesuatu
yang masih bisa kita kendalikan dan jangan melakukan sesuatu yang diluar
kendali kita.
Ini merupakan salah satu contoh yang
aku ambil di buku ini. Sebenarnya masih banyak lagi poin-poin penting tentang “sifat
alami manusia” dan “emosi manusia”. Misalkan iri hati. Apakah iri hati
merupakan sifat yang buruk? Padahal iri hati merupakan salah satu emosi manusia
yang tidak dapat dihindari.
Kemudian Sombong. Apakah sombong
hanya diartikan sebagai keinginan untuk membanggakan diri? Tidak juga, karena
di dalam keinginan untuk membanggakan diri ada naluri untuk melindungi diri
agar tidak terlihat kecil dan tidak diremehkan oleh orang lain. Memang ini
terdengar bertentangan, tapi pada akhirnya kesombongan adalah sifat alami
manusia, asalkan tidak berlebihan. Misalkan keinginan untuk merias diri,
asalkan tidak merugikan orang lain, tidak akan jadi masalah.
Keinginan untuk diakui. Ini salah
satu sifat alami manusia. Tidak bisa dipungkiri, kita pasti ada perasaan ingin
diakui oleh orang lain dan itu adalah hal yang wajar. Hanya saja bagaimana kita
mengatur sifat tersebut agar tidak menjadi berlebihan.
***
Sebenarnya masih banyak lagi, jadi silahkan
kawan-kawan baca sendiri bukunya. Menurutku secara keseluruhan buku ini
memberitahukan kepada kita bahwa “ini loh sifat alami manusia dan emosi
manusia.” Dan sifat tersebut ada di setiap manusia. Mungkin kita menganggap
sifat yang disebutkan di atas adalah sesuatu yang buruk dan harus dihindari. Tapi
sebenarnya itu adalah sifat alami kita.
Sama halnya juga dengan emosi
manusia. Entah itu sedih, bahagia, takut, jijik, marah, kesal, dan lainnya, itu
adalah emosi dasar manusia. Hanya saja bagaimana kita mengatur dan
mengendalikan emosi tersebut, termasuk juga sifat alami manusia.
Aku sebelumnya mengira buku ini
bakal berisi tentang romansa-romansa atau penaklukan individu dengan individu
lain. Ternyata buku ini bertema tentang sifat dasar manusia dan memahami sifat
tersebut sebelum mendapatkan hati seseorang.
Buku ini mencoba memberitahukan
kepada pembaca untuk memahami sifat dasar dan emosi manusia itu sendiri.
Mengamati dan menelaah hati seseorang, kemudian menerima isi hati orang
tersebut apa adanya, maka kita bisa benar-benar memahami hati manusia.
Narasi yang disampaikan penulis di
buku ini sangat ringan dan mudah untuk dibaca. Setiap bab selalu ada gambar
ilustrasi, membuat aku lebih nyaman dan menikmati isi tulisannya. Tokoh-tokoh
yang dijadikan referensi oleh si penulis membuka wawasan lebih luas untuk para
pembaca. Hanya saja, banyaknya kalimat repetitif yang membuat aku membaca
terkadang cepat bosan dan kurang menikmati isi dari buku.
Untuk covernya aku suka. Dengan latar
belakang abstrak gelap dan ada pot bunga di tengah memberikan kesan covernya
simpel dan estetik. Di tambah dengan judul buku di tengah cover.
Terakhir, bagi yang pengen nambah
buku bacaan tentang self-improvement, buku How To Get Other’s Heart
karya Lee Cheon Hwan bisa jadi bahan bacaan baru.
Terima kasih sudah membaca ulasan
singkat ini. Terutama yang membaca sampai habis. Mohon maaf kalau ada kata-kata
yang menyinggung atau kurang memuaskan pembaca.
My Rated: 8,3/10
Komentar
Posting Komentar