[Review Buku] - Novel Gadis Minimarket (Convenience Store Woman) Karya Sayaka Murata Langsung ke konten utama

[Review Buku] - Novel Imprisonment Karya Akiyoshi Rikako

  Judul: Imprisonment Penulis: Akiyoshi Rikako Penerjemah: Andry Setiawan Penerbit: Haru Tahun Terbit: Desember 2023 Tebal: 276 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-5467-19-1   BLURB Yukie sudah kewalahan merawat anak sambil bekerja. Ia memutuskan untuk resign dan malam ini adalah malam terakhirnya. Ia menitipkan putrinya kepada suaminya di rumah. Akan tetapi, suaminya tidak membalas pesan, tidak pula menjawab telepon.... *** PLOT TWIST TIDAK TERDUGA, STALKER DAN PSIKOPAT, ISU SOSIAL YANG RELEVAN DENGAN KEHIDUPAN, DAN AKHIR CERITA YANG OPTIMIS Sebagai pencinta karya Akiyoshi Rikako, sudah sewajarnya untuk menantikan karya terbaru beliau. Apalagi dengan ciri khasnya yang selalu menempel di setiap novelnya, seperti plot twist yang tak terduga; isu-isu yang sangat relevan dengan kehidupan; dan narasinya yang selalu nyaman untuk dibaca dan diikuti. Dalam novel ini, walaupun ceritanya cukup menegangkan, intens dan ada adegan kekerasannya, tapi aku merasa cerita dan pemb

[Review Buku] - Novel Gadis Minimarket (Convenience Store Woman) Karya Sayaka Murata


Judul: Gadis Minimarket (Convenience Store Woman)

Penulis Sayaka Murata

Penerjemah: Ninuk Sulistyawati

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit: Cetakan ke-7, Juni 2022

Tebal: 160 halaman ; 20 cm

ISBN: 9786020644394

 

BLURB

Dunia menuntut Keiko untuk menjadi normal, walau ia tidak tahu “normal” itu seperti apa. Namun di minimarket, Keiko dilahirkan dengan identitas baru sebagai “pegawai minimarket”. Kini Keiko terancam dipisahkan dari dunia minimarket yang dicintainya selama ini...

***

STANDAR SOSIAL, KONDISI MASYARAKAT DAN ISU SOSIAL YANG ERAT DENGAN KEHIDUPAN NYATA

Novel ini menceritakan Keiko sebagai pegawai paruh waktu di sebuah minimarket selama hampir 18 tahun. Dengan lamanya Keiko bekerja di minimarket tersebut, terkadang Keiko “mendengar” suara-suara minimarket. Namun, sesuatu hal terjadi yang mengancam pekerjaan Keiko sebagai pegawai minimarket. Dalam novel ini kita diajak untuk mengikuti aktivitas dan kegiatan sehari-hari Keiko dan melihat bagaimana kondisi sosial dan masyarakat yang terkesan mengatur dan ikut campur kehidupan orang lain.

Ini pertama kalinya aku membaca novel Sayaka Murata. Terus terang aku suka narasi dan cara penulis mendeskripsikan isi ceritanya. Walaupun alurnya datar - wajar karena novel ini bercerita tentang kehidupan sehari-hari Keiko – tapi keseharian dan kegiatan Keiko di minimarket ini buat aku candu dengan jalan ceritanya. Aku baca novel ini gak sampai 1 hari sudah selesai. Entah kenapa gak kerasa aja pas bacanya mwehehehe.

Penulis bisa menarasikan ceritanya yang membuat aku sebagai pembaca merasa dekat dengan Keiko dan keadaan Keiko itu sendiri yang membuatnya harus menjadi “normal” dalam lingkungan masyarakat. Tokoh-tokoh dalam novel ini beragam, unik, dan perlahan menyebalkan dan bikin aku emosi saat membacanya.

Hal menarik lainnya aku suka penulis mendeskripsikan suasana minimarket dan hal-hal detail lainnya yang bersangkutan dengan minimarket, kayak pemeriksaan barang, penataan makanan dan minuman, makanan yang laku dan tidak laku, promo, dan lain-lain. Aku sebagai orang awam jadi tahu bagaimana keadaan minimarket itu sebenarnya.

Selama membaca novelnya, pemikiran atau cara berpikirnya Keiko ini sebenarnya unik tapi dianggap “aneh” atau tidak “normal” bagi masyarakat. Ini diperlihatkan kilas balik ketika Keiko masih kecil dan memberikan respon yang tidak biasa ketika melihat burung mati. Terus caranya melerai temannya yang berkelahi juga dengan cara yang tidak biasa juga.

Aku rasa cara berpikirnya Keiko tidaklah salah tapi bukan berarti itu benar juga. Makanya pas baca novelnya, yang aku sadari bahwa Keiko ini memiliki masalah tidak bisa merasakan atau mengekspresikan emosinya terhadap sesuatu, atau lagi, ada masalah yang berkaitan dengan kesehatan mental. Soalnya aku sendiri agak heran dengan tingkah laku, respon dan keputusan yang diambil Keiko, kayaknya ada “sesuatu” sama Keiko, tapi penulis tidak menuliskannya secara jelas.

***

Poin penting yang aku dapat di novel ini adalah isu sosialnya. Ketika kita berbeda di dalam lingkungan masyarakat, maka dianggap tidak “normal”. Tidak menikah di umur sekian, dianggap tidak “normal”. Tidak mempunyai pekerjaan tetap di usia sekian, dianggap tidak “normal”. Tidak pernah berpacaran atau berhubungan sex, dianggap tidak “normal”, dan masih banyak lagi.

Terkadang ketika kehidupan kita harus ditentukan dan ditetapkan oleh standarisasi lingkungan sosial, rasanya sangat tidak masuk akal dan aneh sekali. Namun ketika kita melawan standar sosial tersebut, maka kita akan dicap sebagai orang yang tidak “normal”. Inilah yang dihadapi dan dialami Keiko dalam kehidupannya. Orang-orang dengan bebasnya ikut campur masuk ke dalam kehidupan seseorang, dengan dalih ‘demi kebaikkan diri kita’.

Aku yang bacanya pun heran dan kesal, bahwa Keiko nyaman-nyaman aja dengan kehidupannya, ia punya pekerjaan, ia punya tempat tinggal dan bisa makan setiap hari, ia tidak merepotkan orang lain, yang menjalani kehidupannya ya Keiko sendiri, kenapa orang-orang rela ikut campur dan mengatur bahwa apa yang dilakukan Keiko itu tidak “normal”.

Seolah Keiko tidak boleh memilih jalan kehidupannya sendiri dan harus memenuhi ekspektasi orang-orang tadi. Dari sini kita dilihatkan betapa mengerikannya kondisi masyarakat dan lingkungan sosial yang seenaknya mengatur dan menentukan jalan hidup orang lain dengan alasan bahwa mereka tahu apa yang terbaik untuk si Keiko. Pokoknya banyak hal penting yang diangkat dalam novel ini.

Kemudian munculnya tokoh Shihara di novel ini sangat sangat membuatku jengkel, walaupun dari beberapa kalimatnya ada yang aku setuju. Ia menyalahkan masyarakat dan mengkritiknya, tetapi ia sendiri hanya berdiam diri, tidak mau bekerja, dan tidak berusaha menjalani kehidupannya. Bisanya hanya menyalahkan keadaan, sumpah dah kesal bener modelan orang kayak gini. Shihara ini definisi parasit sebenarnya dan manipulatif sangat.

Ditambah lagi Keiko memiliki masalah dengan emosinya, membuatnya heran, bingung, dan bertanya-tanya “normal” itu seperti apa. Permasalahan emosi ini menurutku membuat Keiko tidak tahu konsekuensi dan akibat dari perbuatannya. Kita juga dilihatkan bagaimana asumsi-asumsi liar para tokoh lainnya ketika di rumah Keiko ada seorang lelaki tanpa mengetahui fakta sebenarnya. Dalam novel ini bagaimana ironi kehidupan itu terjadi.

Perkembangan tokoh-tokoh novel ini dari awal sampai akhir sangat baik dan kita diperlihatkan bagaimana watak sebenarnya para tokoh tersebut. Lagi-lagi kita diperlihatkan sebuah ironi kehidupan dari para tokoh tersebut. Sedih rasanya berada diposisi Keiko, dipaksa oleh masyarakat sosial agar dianggap “normal”. Makanya tidak heran bahwa manusia menderita itu salah satu faktornya berasal dari kondisi masyarakat itu sendiri.

Kemudian Keiko yang sepertinya menyukai dirinya terikat oleh sebuah “sistem”, seperti sistem minimarket, kalau pengunjung datang katakan ‘selamat datang’, ‘terima kasih’, dan sebagainya. Dengan terikat oleh “sistem” tersebut membuatnya tidak repot menjalani kehidupannya sehari-hari. Makanya, mungkin saking lamanya bekerja di minimarket, terkadang Keiko ini sering terbayang bahkan “mendengar” suara-suara minimarket. Jujur entah kenapa aku agak ngeri sendiri melihat tingkah laku Keiko.

Setelah membaca dan menutup novel ini, aku cuman mau bilang bahwa betapa absurdnya cerita novel ini. Dalam artian penggambaran penulis mengenai realita sosial dalam novel ini ya memang benar dan memang ada di dunia kita sekarang. Aku bingung harus menjelaskannya bagaimana, tetapi aku sangat merasa relate dengan keadaan dan kondisi Keiko yang dianggap tidak “normal” itu. Banyak poin penting yang dapat diambil dari cerita novel ini.

Secara keseluruhan novel ini recommended dari aku buat teman-teman. Cerita ringan, isu sosial yang erat dengan kehidupan kita, jumlah halaman relatif sedikit, absurd dan penuh dengan ironi kehidupan, membuat novel ini menjadi bacaan yang aku suka. Berharap penerbit Gramedia menerjemahkan lagi buku-bukunya Sayaka Murata.

My rated: 9,3/10

***

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review Buku] - Novel Ferris Wheel At Night Karya Minato Kanae

  Judul: Ferris Wheel At Night Penulis: Minato Kanae Penerbit: Penerbit Haru Penerjemah: Andry Setiawan Tahun Terbit: Cetakan pertama, September 2021 Tebal: 428 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-80-1   BLURB Seorang kepala keluarga di sebuah perumahan elite mati terbunuh. Sang istri menyerahkan diri ke polisi. Dengan ayah sebagai korban dan ibu sebagai tersangka, bagaimana mendefinisikan anak-anak mereka; anak korban pembunuhan atau anak pembunuh? Apa peran para tentangga setelah kasus terjadi? Lalu, yang terpenting, mengapa ada insiden seperti ini? *** GAMBARAN NOVEL Novel ini berceritakan di sebuah perumahan Bukit Hibari yang terjadi kasus terbunuhnya kepala keluarga Takahashi yang dikenal sebagai keluarga yang harmonis dan baik-baik saja di mata tetangga. Yang membunuh adalah istrinya sendiri. Anak-anaknya pada saat itu tidak ada di rumah dan tidak ada yang tahu bagaimana kondisi sebenarnya kejadian di rumah itu. Namun bagaimana nasib para anak-ana

[Review Buku] - Novel Real Face Karya Chinen Mikito

  Judul: Real Face Penulis: Chinen Mikito Penerbit: Penerbit Haru Penerjemah: Lina Budiarti Tahun Terbit: Maret 2021 Tebal: 388 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-60-3 BLURB Karena butuh uang, Asagiri Asuka melamar dan diterima kerja di klinik bedah plastik milik Hiiragi Takayuki, seorang ahli bedah plastik genius. Dokter bedah itu bisa mengubah wajah pasiennya jadi apa pun... asal ada uang. Asuka tak bisa mengikuti jalan pikiran sang ahli bedah yang kerap melanggar norma masyarakat itu. Ditambah lagi, semakin Asuka terlibat, semakin ia tahu bahwa Hiiragi menyembunyikan sesuatu yang berhubungan dengan kasus pembunuhan empat tahun lalu. Apa yang sebenarnya terjadi empat tahun lalu? Apa benar Hiiragi terlibat? Satu per satu rahasia Hiiragi pun terungkap... *** Dari blurb di atas kita sudah diberikan gambaran apa yang sebenarnya terjadi dengan kasus empat tahun lalu. Apa hubungannya Hiiragi Takayuki dengan kasus tersebut. Dengan blurb seperti itu, kita yang membaca l

[Review Buku] - Sebenarnya, Aku Tidak Baik-Baik Saja Karya Geulbaewoo

  Judul: Sebenarnya, Aku Tidak Baik-Baik Saja Penulis: Geulbaewoo Penerbit: Haru Tahun Terbit: April 2022 Tebal: 170 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-96-2   BLURB Aku berpura-pura baik-baik saja Agar tidak mengecewakan orang-orang disekitarku. Aku berpura-pura baik-baik saja Agar tidak menunjukkan sisi lemahku. Aku berpura-pura baik-baik saja Agar tidak ditinggal sendirian. Aku berpura-pura baik-baik saja Karena tidak ingin menerima kesedihanku.   Buku ini hadir menemanimu untuk mengatasi perasaanmu yang tidak baik-baik saja selama menjalin hubungan antarmanusia. Semoga kau bisa lebih memahami perasaan sendiri dan tidak perlu berpura-pura lagi. *** BUKU HEALING GEULBAEWOO, DAN HARAPAN BUKU INI BAGI PEMBACA Ini adalah buku kedua Geulbaewoo yang diterjemahkan oleh penerbit Haru. Tema atau isi bukunya sama seperti buku sebelumnya, yaitu esai-esai pengembangan diri dan cerita-cerita kehidupan yang banyak dialami setiap manusia. Setiap judul atau pe

[Review Buku] - Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah Karya GeulBaewoo

  Judul: Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah Penulis: Geulbaewoo Penerbit: Penerbit Haru Penerjemah: Dewi Ayu Ambar Rani Tahun Terbit: Cetakan ke-3, Agustus 2021 Tebal: 250 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-71-9   BLURB Dalam hidup, terkadang kita merasa lelah, tak berdaya, dan merasa bersalah atas keadaan. Kita juga sering merasa belum melakukan yang terbaik, padahal sudah berusaha sebaik mungkin. Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah adalah buku untukmu yang merasa lelah dan jadi tak memiliki minat terhadap apa pun. Ditulis berdasarkan pengalaman penulis sendiri, kalimat-kalimat dalam buku ini akan memberimu sedikit pemikiran yang baik tentang dirimu sendiri. Semoga setelah membaca buku ini, kamu yang lelah bisa sedikit beristirahat dan bisa menemukan hal yang kamu sukai. *** GAMBARAN BUKU Dari blurb -nya saja aku membaca ada perasaan terwakilkan dan harapan dari kalimat yang disampaikan di atas. Buku ini adalah buku self-improvement (Pengemba

[Review Buku] - Novel Sweet Bean Paste karya Durian Sukegawa

  Judul: Sweet Bean Paste Penulis: Durian Sukegawa Penerbit: Oneworld Publications Penerjemah: Alison Watts Tahun Terbit: November 2017 Tebal: 216 halaman ISBN: 978-178-6071-95-8   Sentaro telah gagal. Ia mempunyai catatan kriminal, minum-minuman (mabuk) terlalu banyak, dan mimpinya sebagai penulis hanyalah sebuah angan-angan. Dengan mekarnya pohon sakura sebagai penanda berlalunya waktu, ia menghabiskan waktunya hari-hari di toko manisan yang menjual dorayaki, sejenis panekuk yang diisi dengan pasta kacang manis. Tapi semuanya akan berubah. Datanglah Tokue kedalam hidupnya, seorang perempuan tua dengan tangan yang cacat dan masa lalu yang kelam. Tokue membuat pasta kacang manis terbaik yang pernah Sentaro rasakan. Tokue mulai mengajari Sentaro tentang keahliannya, tetapi ketika persahabatan mereka berkembang, tekanan sosial membuat Tokue tidak bisa melarikan diri dari rahasia gelapnya dan itu akan terungkap, dengan konsekuensi yang menghancurkan. *** Novel ini