Judul: Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat
Aku Mati Nanti?
Penulis: Kim Sang-hyun
Penerbit: Penerbit Haru
Penerjemah: Dewi Ayu Ambar Rani
Tahun Terbit: Cetakan ke-5, Juli 2021
Tebal: 168 halaman ; 19 cm
ISBN: 978-623-7351-54-2
BLURB
Siapa yang datang ke pemakamanku saat aku
mati nanti?
Satu pertanyaan sederhana ini membuat Kim
Sang-hyun banyak berpikir tentang hidup dan segala persoalannya.
Buku ini adalah catatan kecil sang penulis
yang berusaha untuk hidup sedikit lebih baik, sedikit lebih bahagia, sedikit
lebih sejahtera. Ditulis dengan gaya bahasa yang tenang dan jujur, Kim
Sang-hyun mencoba menyampaikan kehangatan, memberikan penghiburan, dan
menumbuhkan kekuatan bagi pembaca untuk menjalani hidup, meraih mimpi, juga
mengatasi kekecewaan dan berbagai perkara hidup sehari-hari.
***
RENUNGAN DAN SELF-HEALING DARI SETIAP KISAH PENULIS
Melalui judul bukunya saja cukup memberikan
aku kesan ini buku kayaknya menarik. Apa yang sudah kita siapkan ketika mati
nanti? Apakah selama masa hidup, kita sudah menjadi orang yang baik? Menjadi
orang yang berguna bagi orang lain? Apakah ketika kita mati, ada yang datang ke
pemakaman kita? Dan banyak lagi.
Ketika membaca buku ini, aku bisa merasakan
emosi yang dituangkan penulis melalui kisah-kisah pengalaman hidupnya. Dengan
bahasa yang sederhana, penulis seolah mengajak pembaca untuk mengobrol satu
sama lain melalui tulisan-tulisan tersebut. Narasi dan kalimat yang apa adanya,
realistik, membuat buku ini memberikan aku renungan mengenai kehidupan.
Beberapa cerita yang disampaikan penulis di
buku ini terasa sangat relate dengan kehidupanku. Melalui buku ini,
banyak sekali pesan moral yang kuambil, mulai dari kecemasan dan permasalahan
tentang kehidupan, menghargai diri sendiri, kebahagiaan, dan kematian. Di buku
ini juga, kita diajak untuk membuka mata lebih lebar lagi mengenai masalah yang
kita hadapi.
Banyak orang lain mengalami masalah yang
lebih berat daripada kita. Dengan membuka cara pandang kita yang lebih luas,
kita bisa lebih bijaksana dan bersyukur dengan kehidupan kita sekarang. Tanpa
harus membuang energi dengan mengeluh yang tidak menyelesaikan masalah.
Kalimat-kalimat motivasi, menghibur,
bijaksana membuat pembaca merasakan kembali kepercayaan diri dan kekuatan untuk
menjalani kehidupan sehari-hari. Buku ini cukup memberikan self-healing ketika
membacanya. Keresahan yang biasa kita
alami di kehidupan sehari-hari terwakilkan dari beberapa kisah penulis. Buku
yang menjadi teman duduk dikala santai dengan jumlah halaman yang relatif sedikit, cukup
mengobati batin para pembaca.
Sering kita terjebak selalu memenuhi
kebahagiaan orang lain. Padahal kita sendiri belum cukup bahagia. Penulis di
buku ini mengatakan bahwa betapa pentingnya membahagiakan diri sendiri dan kita
sebenarnya tidak punya kuasa akan kebahagiaan orang lain. Dengan memulai membahagiakan diri sendiri,
membuat kehidupan kita lebih menyenangkan dan tenang. Contohnya seperti membaca
buku yang kita sukai; olahraga; mendengarkan musik favorit; mulailah dari hal
yang kecil, dan bertekad untuk ‘aku ingin bahagia’.
Terakhir, dari judul bukunya memang terkesan
sangat gelap dan kelam. Tapi isinya sangat menenangkan dan banyak memberikan
kita renungan-renungan mengenai kehidupan, kebahagiaan, kematian, dan
lain-lain. Buku ‘Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti? Aku rekomen
buat teman-teman yang lagi cari atau butuh buku self-healing,
self-improvement. Bahasa yang santai, sederhana, membuat kita pembaca
merasakan perjalanan dari si penulis.
My Rated: 7/10
***
Komentar
Posting Komentar