[Review Buku] - Novel Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori Langsung ke konten utama

[Review Buku] - Novel Imprisonment Karya Akiyoshi Rikako

  Judul: Imprisonment Penulis: Akiyoshi Rikako Penerjemah: Andry Setiawan Penerbit: Haru Tahun Terbit: Desember 2023 Tebal: 276 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-5467-19-1   BLURB Yukie sudah kewalahan merawat anak sambil bekerja. Ia memutuskan untuk resign dan malam ini adalah malam terakhirnya. Ia menitipkan putrinya kepada suaminya di rumah. Akan tetapi, suaminya tidak membalas pesan, tidak pula menjawab telepon.... *** PLOT TWIST TIDAK TERDUGA, STALKER DAN PSIKOPAT, ISU SOSIAL YANG RELEVAN DENGAN KEHIDUPAN, DAN AKHIR CERITA YANG OPTIMIS Sebagai pencinta karya Akiyoshi Rikako, sudah sewajarnya untuk menantikan karya terbaru beliau. Apalagi dengan ciri khasnya yang selalu menempel di setiap novelnya, seperti plot twist yang tak terduga; isu-isu yang sangat relevan dengan kehidupan; dan narasinya yang selalu nyaman untuk dibaca dan diikuti. Dalam novel ini, walaupun ceritanya cukup menegangkan, intens dan ada adegan kekerasannya, tapi aku merasa cerita dan pemb

[Review Buku] - Novel Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori

 


Judul: Laut Bercerita

Penulis: Leila S. Chudori

Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)

Tahun Terbit: Cetakan ke-21, September 2021

Tebal: 379 halaman ; 13,5 cm x 20 cm

ISBN: 978-602-424-694-5

 

BLURB

Laut Bercerita, novel terbaru Leila S. Chudori, bertutur tentang kisah keluarga yang kehilangan, sekumpulan sahabat yang merasakan kekosongan di dada, sekelompok orang yang gemar menyiksa dan lancar berkhianat, sejumlah keluarga yang mencari kejelasan makam anaknya, dan tentang cinta yang tak akan luntur.

***

BIRU LAUT, SIKSAAN YANG MENGERIKAN, DAN PERJUANGAN SEORANG MAHASISWA

Tertarik dengan novel ini karena banyak banget review-review di Instagram dan media lainnya, mengatakan novel yang sangat bagus. Hampir setiap review yang aku lihat positif semua dan memberikan rating tinggi. Penasaran, jadi aku beli novelnya di Shopee Gramedia. Sesuai harapan, ini novel terbaik yang pernah aku baca.

Kita bahas satu-satu, cerita di novel ini mengambil latar tempat pada zaman orde baru, lebih tepatnya tahun 90-an. Yang aku sangat tertarik adalah cerita novelnya terinspirasi dari kisah nyata. Di bagian akhir, pada ucapan terima kasih, penulis mengatakan bahwa ia mewawancarai korban-korban yang diculik pada zaman orde baru dan narasumber-narasumber lainnya. Jadi kedetailan kejadian di novel ini memang benar apa adanya dan sangat mengerikan.

Pada bagian prolog pembaca langsung diberikan keadaan Laut (tokoh utama) yang sudah tertangkap dan di eksekusi. Pada bagian ini, aku cukup terenyuh dengan apa yang terjadi pada Laut. Perlakuan kasar, keji, kejam, dan tidak manusiawi, yang membuatku merasa jijik pada mereka (Si Mata Merah dan kawas-kawan).

Gambaran singkat pada bagian prolog ini cukup memberikan rasa penasaran, bagaimana nanti perjalanan dan proses Laut dan teman-temannya menyuarakan dan mengekspresikan pendapat mereka. Yang pada saat itu (orde baru), mengkritik pemerintah dianggap sebagai musuh dan dituduh sebagai komunis.

Cerita di novel ini menggunakan dua sudut pandang. Pertama Biru Laut dan Asmara Jati. Jujur nama Biru Laut ini sungguh unik dan menarik buatku. Pada bagian Biru Laut, menceritakan perjalanan dan perjuangan Laut beserta kelompoknya dalam mengkritik pemerintah. Alurnya pada bagian Laut maju-mundur, tentu masih enak dan gampang untuk diikuti jalan ceritanya. Sedangkan pada bagian Asmara Jati, menceritakan kondisi setelah beberapa dari mahasiswa dan aktivis yang hilang, dan tidak diketahui keberadaannya. Termasuk Laut dan beberapa temannya. Mulai dari penyangkalan, depresi, kehilangan, sampai terbentuk Komisi Orang Hilang.

Pada bagian awal cerita, perkenalan antar tokoh cukup apik dan perlahan-lahan. Setiap tokoh mempunyai ciri khasnya masing-masing yang membuat pembaca gampang mengingat tokoh tersebut. Penggambaran tokoh juga sangat melekat di dalam benakku ketika membaca ceritanya. Ditambah juga narasinya yang indah, enak banget di baca, dan gak bikin bosan.

Pembangunan cerita yang tidak tergesa-gesa, konflik kejadian satu persatu mulai bermunculan, dan hubungan pertemanan kelompok Winatera (kalo gak salah) yang kompak. Terutama hubungan Laut dengan adiknya, Asmara, yang digambarkan dengan indah dan menyentuh hati. Tidak luput juga dengan bapak dan ibunya Laut yang selalu melakukan ‘ritual’ makan bersama pada hari minggu. Itu sungguh menyejukkan hati dan memberikan kehangatan juga.

Namun kehangatan itu tidak berlangsung lama, ketika Laut dan teman-temannya ditangkap oleh aparat pemerintah karena dianggap berbahaya dan melawan pemerintah. Di sini aku merasakan betapa menjijikannya aparat pada saat itu. Kejam, bengis, tidak manusiawi, bahkan perasaan membenci pun muncul saat aku membaca ketika Laut disiksa, disetrum, dan siksaan lainnya, yang membuatku membayangkan bagaimana aku diposisi mereka pada saat itu. Betapa biadabnya aparat pada saat itu.

Narasi yang disampaikan penulis seolah-olah memiliki jiwanya sendiri, jadi akupun membacanya ikut merasakan apa yang dirasakan para tokoh novel ini. Perjuangan Laut dan teman-temannya yang pantang menyerah menggambarkan jati diri seorang mahasiswa yang berapi-api. Demi Indonesia yang lebih baik dan lepas dari pemerintah yang otoriter.

Puisi-puisi yang dimasukkan di sela-sela cerita juga memberikan makna yang dalam. Salah satu puisi favoritku adalah, “Matilah engkau mati, kau akan lahir berkali-kali. Unsur ketegangan di novel ini juga cukup kuat, terutama saat Laut dan teman-temannya berusaha kabur dari intaian aparat. Perasaan dikejar-kejar ikut aku rasakan juga pas membacanya.

Adegan romantis juga tidak luput dalam novel ini. Hubungan antara Laut dan Anjani yang semakin hari semakin kuat bahkan terkadang menggoda satu sama lain, bikin senyum-senyum sendiri lah pokoknya pas baca itu. Juga ada adegan 18+ nya, sebagai gambaran bahwa eratnya hubungan Laut dan Anjani tersebut.

Penyiksaan-penyiksaan yang dilakukan oleh aparat orde baru, tergambarkan sungguh sangat sangat sangat mengerikan. Menghancurkan fisik dan mental sekaligus. Sampai di bagian akhir babnya Biru Laut, ia berpesan kepada temannya untuk menyempaikan pesannya ke adiknya, ah sumpah mewek baca pak. Gak tahan aku. Sekali lagi, narasi yang disampaikan lagi-lagi sangat indah dan menyentuh hati pembaca. Hiks..

***

PERJUANGAN ASMARA JATI, MENANTI KEJELASAN, DAN SEJARAH KELAM

Nah, di bagian Biru Laut kita diperlihatkan bagaimana perjalanan dan perjuangan Laut dan rekannya dalam mengkritik pemerintahan, persahabatan yang solid, sampai ke penyiksaan yang biadab. Di bagian Asmara Jati, kita diperlihatkan perasaan keluarga, adik, kekasih, sahabat, yang kehilangan seseorang yang tidak jelas kepastiannya.

Di bagian ini, beberapa kali alurnya maju-mundur untuk menceritakan hubungan Asmara dengan Laut yang selalu meledek satu sama lain, tapi sangat peduli sesama; hubungan dengan Alex yang membuat Asmara jatuh hati; sampai perjuangan Asmara dengan rekan lainnya yang mencari informasi hilangnya Laut dan teman-temannya yang tidak diketahui kejelasannya.

Banyak momen sedih, menyayat hati, sesak di dada, pokoknya membuatku menitikan air mata. Karena membayangkan kondisi keluarga yang menunggu anaknya pulang ke rumah. Misalnya keadaan orangtua Laut yang membuat mereka tidak bisa menghadapi realita dengan menganggap anaknya seolah ada di rumah dan duduk bersama dengan mereka. Ini sumpah sedih banget parahhh.

Kemudian, yang paling bikit sakit hati adalah momen mereka berharap setidaknya jenazahnya ada atau letak kuburannya jelas di mana. Aku membayangkan bagaimana ketika kita diberi ketidakjelasan yang membuat batin kita sangat hancur dan putus asa.

Belum lagi Anjani, sahabat-sahabat Laut yang selamat, dan Asmara sendiri, yang membuatku merasa terpukul dan ikut merasakan apa yang mereka rasakan. Sangat memukul hati.

Pokoknya di bagian Asmara Jati banyak bikin meweknya dah. Siap-siap mata bakal basah terus.

Yang aku suka juga karakter Asmara Jati yang sangat kuat pada novel ini. Walaupun kehilangan kakaknya tercinta, Asmara tetap menguatkan dirinya untuk berpikir jernih dan rasional. Sudut pandang orang pertama membuat emosi dari tokoh Asmara sangat tergambarkan dengan jelas dan pembaca pun terkesan merasakan di posisi itu. Begitu juga dengan Anjani yang kehilangan Laut yang membuatnya selalu menyangkal keadaan.

Terlepas dari semua itu, hubungan romantis Asmara dan Alex juga tidak kalah dengan Laut dan Anjani. Berawal dari rasa kagum, membuat hubungan mereka perlahan terus berkembang menjadi sepasang kekasih, yang tidak luput dengan konflik yang mereka alami. Tentu pada bagian Asmara Jati juga ada adegan dewasanya.

Di novel ini aku bisa merasakan kembali ke masa lalu (tahun 90-an) dan membayangkan hidup pada masa orde baru saat itu. Pembawaan dan penggambaran cerita seolah mengajak pembaca untuk melihat kembali apa yang terjadi sebenarnya pada masa itu.

Terus terang, seluruh novel ini, mulai dari segi cerita, latar tempat, sampai tokoh-tokoh di dalamnya, memiliki jiwanya sendiri. Laut, Sunu, Daniel, Alex, Kinan, Anjani, Mas Gala, Asmara, dan lainnya, seolah hidup dan menjadi teman kita saat membacanya. Semuanya tetap melekat pada benakku sampai sekarang.

Akhir dari novelnya pun, mereka para Komisi Orang Hilang dan kelompok lainnya tetap berjuang dan menuntut atas hilangnya keluarga mereka itu. Yang menarik ketika ikan pari memberikan kode morse, yang membuat Asmara merasa itu antara nyata atau halusinasi. Epilognya juga, ah ampun dah, pengen mewek terus pas bacanya.

Setelah baca novel ini, penting banget bahwa Indonesia tercinta kita, memiliki sejarah kelam yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Banyak korban-korban tewas, hilang, tidak diketahui keberadaannya sampai sekarang, bahkan keluarga yang ditinggali mencari kepastian di mana mereka.

Terakhir, ini novel sangat wajib di baca, sekali seumur hidup menurutku. Gak nyesel pas baca novel ini, terutama teman-teman yang belum pernah hidup atau mengalami masa itu. Penting untuk kita membaca sejarah kembali dengan cerita yang disusun oleh penulis dengan indah dan menyentuh emosi pembaca. Novel ini memiliki jiwanya, yang membuat pembaca merasa terhanyut ke dalam cerita novel Laut Bercerita.

My rated: 10/10

***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review Buku] - Novel Real Face Karya Chinen Mikito

  Judul: Real Face Penulis: Chinen Mikito Penerbit: Penerbit Haru Penerjemah: Lina Budiarti Tahun Terbit: Maret 2021 Tebal: 388 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-60-3 BLURB Karena butuh uang, Asagiri Asuka melamar dan diterima kerja di klinik bedah plastik milik Hiiragi Takayuki, seorang ahli bedah plastik genius. Dokter bedah itu bisa mengubah wajah pasiennya jadi apa pun... asal ada uang. Asuka tak bisa mengikuti jalan pikiran sang ahli bedah yang kerap melanggar norma masyarakat itu. Ditambah lagi, semakin Asuka terlibat, semakin ia tahu bahwa Hiiragi menyembunyikan sesuatu yang berhubungan dengan kasus pembunuhan empat tahun lalu. Apa yang sebenarnya terjadi empat tahun lalu? Apa benar Hiiragi terlibat? Satu per satu rahasia Hiiragi pun terungkap... *** Dari blurb di atas kita sudah diberikan gambaran apa yang sebenarnya terjadi dengan kasus empat tahun lalu. Apa hubungannya Hiiragi Takayuki dengan kasus tersebut. Dengan blurb seperti itu, kita yang membaca l

[Review Buku] - Novel Ferris Wheel At Night Karya Minato Kanae

  Judul: Ferris Wheel At Night Penulis: Minato Kanae Penerbit: Penerbit Haru Penerjemah: Andry Setiawan Tahun Terbit: Cetakan pertama, September 2021 Tebal: 428 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-80-1   BLURB Seorang kepala keluarga di sebuah perumahan elite mati terbunuh. Sang istri menyerahkan diri ke polisi. Dengan ayah sebagai korban dan ibu sebagai tersangka, bagaimana mendefinisikan anak-anak mereka; anak korban pembunuhan atau anak pembunuh? Apa peran para tentangga setelah kasus terjadi? Lalu, yang terpenting, mengapa ada insiden seperti ini? *** GAMBARAN NOVEL Novel ini berceritakan di sebuah perumahan Bukit Hibari yang terjadi kasus terbunuhnya kepala keluarga Takahashi yang dikenal sebagai keluarga yang harmonis dan baik-baik saja di mata tetangga. Yang membunuh adalah istrinya sendiri. Anak-anaknya pada saat itu tidak ada di rumah dan tidak ada yang tahu bagaimana kondisi sebenarnya kejadian di rumah itu. Namun bagaimana nasib para anak-ana

[Review Buku] - Sebenarnya, Aku Tidak Baik-Baik Saja Karya Geulbaewoo

  Judul: Sebenarnya, Aku Tidak Baik-Baik Saja Penulis: Geulbaewoo Penerbit: Haru Tahun Terbit: April 2022 Tebal: 170 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-96-2   BLURB Aku berpura-pura baik-baik saja Agar tidak mengecewakan orang-orang disekitarku. Aku berpura-pura baik-baik saja Agar tidak menunjukkan sisi lemahku. Aku berpura-pura baik-baik saja Agar tidak ditinggal sendirian. Aku berpura-pura baik-baik saja Karena tidak ingin menerima kesedihanku.   Buku ini hadir menemanimu untuk mengatasi perasaanmu yang tidak baik-baik saja selama menjalin hubungan antarmanusia. Semoga kau bisa lebih memahami perasaan sendiri dan tidak perlu berpura-pura lagi. *** BUKU HEALING GEULBAEWOO, DAN HARAPAN BUKU INI BAGI PEMBACA Ini adalah buku kedua Geulbaewoo yang diterjemahkan oleh penerbit Haru. Tema atau isi bukunya sama seperti buku sebelumnya, yaitu esai-esai pengembangan diri dan cerita-cerita kehidupan yang banyak dialami setiap manusia. Setiap judul atau pe

[Review Buku] - Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah Karya GeulBaewoo

  Judul: Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah Penulis: Geulbaewoo Penerbit: Penerbit Haru Penerjemah: Dewi Ayu Ambar Rani Tahun Terbit: Cetakan ke-3, Agustus 2021 Tebal: 250 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-71-9   BLURB Dalam hidup, terkadang kita merasa lelah, tak berdaya, dan merasa bersalah atas keadaan. Kita juga sering merasa belum melakukan yang terbaik, padahal sudah berusaha sebaik mungkin. Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah adalah buku untukmu yang merasa lelah dan jadi tak memiliki minat terhadap apa pun. Ditulis berdasarkan pengalaman penulis sendiri, kalimat-kalimat dalam buku ini akan memberimu sedikit pemikiran yang baik tentang dirimu sendiri. Semoga setelah membaca buku ini, kamu yang lelah bisa sedikit beristirahat dan bisa menemukan hal yang kamu sukai. *** GAMBARAN BUKU Dari blurb -nya saja aku membaca ada perasaan terwakilkan dan harapan dari kalimat yang disampaikan di atas. Buku ini adalah buku self-improvement (Pengemba

[Review Buku] - Novel Sweet Bean Paste karya Durian Sukegawa

  Judul: Sweet Bean Paste Penulis: Durian Sukegawa Penerbit: Oneworld Publications Penerjemah: Alison Watts Tahun Terbit: November 2017 Tebal: 216 halaman ISBN: 978-178-6071-95-8   Sentaro telah gagal. Ia mempunyai catatan kriminal, minum-minuman (mabuk) terlalu banyak, dan mimpinya sebagai penulis hanyalah sebuah angan-angan. Dengan mekarnya pohon sakura sebagai penanda berlalunya waktu, ia menghabiskan waktunya hari-hari di toko manisan yang menjual dorayaki, sejenis panekuk yang diisi dengan pasta kacang manis. Tapi semuanya akan berubah. Datanglah Tokue kedalam hidupnya, seorang perempuan tua dengan tangan yang cacat dan masa lalu yang kelam. Tokue membuat pasta kacang manis terbaik yang pernah Sentaro rasakan. Tokue mulai mengajari Sentaro tentang keahliannya, tetapi ketika persahabatan mereka berkembang, tekanan sosial membuat Tokue tidak bisa melarikan diri dari rahasia gelapnya dan itu akan terungkap, dengan konsekuensi yang menghancurkan. *** Novel ini