[Review Buku] - Novel Goodbye Fairy Karya Yonezawa Honobu Langsung ke konten utama

[Review Buku] - Novel Imprisonment Karya Akiyoshi Rikako

  Judul: Imprisonment Penulis: Akiyoshi Rikako Penerjemah: Andry Setiawan Penerbit: Haru Tahun Terbit: Desember 2023 Tebal: 276 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-5467-19-1   BLURB Yukie sudah kewalahan merawat anak sambil bekerja. Ia memutuskan untuk resign dan malam ini adalah malam terakhirnya. Ia menitipkan putrinya kepada suaminya di rumah. Akan tetapi, suaminya tidak membalas pesan, tidak pula menjawab telepon.... *** PLOT TWIST TIDAK TERDUGA, STALKER DAN PSIKOPAT, ISU SOSIAL YANG RELEVAN DENGAN KEHIDUPAN, DAN AKHIR CERITA YANG OPTIMIS Sebagai pencinta karya Akiyoshi Rikako, sudah sewajarnya untuk menantikan karya terbaru beliau. Apalagi dengan ciri khasnya yang selalu menempel di setiap novelnya, seperti plot twist yang tak terduga; isu-isu yang sangat relevan dengan kehidupan; dan narasinya yang selalu nyaman untuk dibaca dan diikuti. Dalam novel ini, walaupun ceritanya cukup menegangkan, intens dan ada adegan kekerasannya, tapi aku merasa cerita dan pemb

[Review Buku] - Novel Goodbye Fairy Karya Yonezawa Honobu

 


Judul: Goodbye Fairy

Penulis: Yonezawa Honobu

Penerbit: Haru

Tahun Terbit: April 2020

Tebal: 360 halaman ; 19 cm

ISBN: 978-623-7351-31-3

 

BLURB

Bulan April 1991, Moriya Michiyuki bertemu dengan seorang gadis asing di tengah hujan bernama Maya. Maya berasal dari Yugoslavia dan akhirnya banyak menghabiskan banyak waktu bersama Moriya dan teman-temannya. Hari-hari mereka dipenuhi dengan misteri-misteri kecil karena Maya selalu ingin tahu.

“Apa ada makna filosofisnya?” adalah pertanyaan baku yang selalu Maya ucapkan membuat hal paling kecil pun jadi misteri.

Akan tetapi, misteri terbesar muncul saat Maya pulang ke negaranya tanpa sekali pun memberikan secuil kabar. Mengapa Maya jauh-jauh datang ke Jepang, dan apa yang sebenarnya terjadi setelah dia pulang ke negaranya?

Ini adalah secuil kisah di balik pecahnya Yugoslavia pada 1992.

***

KEBUDAYAAN JEPANG, YUGOSLAVIA, DAN CERITA YANG MAU DIBAWA KEMANA

Setelah membaca membaca novel Goodbye Fairy ini, secara keseluruhan terutama dari penokohan hampir mirip dengan seri Hyouka yang ditulis oleh penulis yang sama. Maya yang sangat mirip dengan Chitanda Eru menggambarkan tokoh yang haus akan keingintahuan dan makna filosofis pada sesuatu hal yang kecil atau sepele. Oke kita bahas satu per satu.

Pada bagian prolog pembaca langsung diberi cerita mengenai keadaan atau kondisi Maya yang sampai saat itu belum memberi kabar dan mencari tahu di mana tempat tinggal Maya sebenarnya. Karena saat itu Yugoslavia dalam masa peperangan antar negara mereka sendiri (selebihnya cek google aja mengenai sejarah Yugoslavia secara lengkap).

Tachiarai pada prolog ini terkesan sangat dingin, yang sebenarnya tidak sedingin yang kita kira. Pada bagian prolog ini, cukup membuatku tertarik dan penasaran dengan kelanjutan ceritanya, apalagi tema yang diangkat mengenai sejarah dunia kan.

Alur dari novel ini, sangat lambat banget dan jujur di awal-awal agak membosankan ceritanya. Di novel ini sangat banyak menyinggung kebudayaan Jepang, istilah-istilah Jepang, filosofis mengenai budaya Jepang itu sendiri, sejarah Yugoslavia, sampai sosial-politik. Dan ini yang bisa menutupi kebosananku saat membaca isi ceritanya.

Baca juga: Review Novel Ferris Wheel at Night Karya Minato Kanae

Narasi atau pembawaan penulis pada novel ini cukup enak diikuti, terutama mengenai penjelasan budaya Jepang, sejarah dan lain-lainnya, secara tidak langsung memberikan pengetahuan kepada pembaca dan aku suka itu. Walaupun di satu sisi, agak kesulitan mengikuti kebudayaan Jepang di novel ini.

Banyaknya istilah malah membuatku terkadang agak jenuh juga sih, karena kurang familiar sama budayanya. Tapi pertukaran budaya di novel ini memberikan wawasan kepada pembaca juga. Unsur misteri juga diselipkan sedikit-sedikit dalam ceritanya dan pas di tengah cerita, misterinya mulai menarik.

Yang disayangkan di novel ini adalah penokohannya yang kurang maksimal. Tokoh Maya, Tachiarai, Shirakawa, dan Fumihara, digambarkan seperti tokoh sampingan dan sekadar pelengkap saja di ceritanya. Padahal dari tokoh tersebut jalan cerita menjadi berkembang dan lebih hidup. Penulis lebih banyak memfokuskan pada tokoh utama Moriya, ditambah lagi menggunakan sudut pandang orang pertama.

Jadi pembaca lebih banyak ditampilkan perspektif Moriya, yang menurutku kurang menarik. Alangkah baiknya penulis bisa memberikan lebih banyak lagi perspektif tokoh-tokoh lainnya atau membuat perspektif Moriya ini jadi lebih menarik lagi.

Kemudian sifat Moriya sebagai tokoh utama di novel ini, terutama setelah mengetahui latar belakang Maya, terlalu terbawa perasaan, tidak dewasa dan tidak realistis juga cara pikirnya. Justru yang  memberikan kesan tokoh yang dewasa dan rasional pada novel ini adalah Tachiarai. Misalnya mengenai surat di akhir cerita. Dari sini terlihat bahwa Tachiarai orang yang bisa berpikir luas tanpa harus terjebak dan terbawa perasaan.

Kemudian mengenai hubungan Moriya dengan Tachiarai yang dikatakan akrab dalam ceritanya, entah kenapa chemistry antara keduanya gak tergambarkan begitu. Mungkin kurangnya latar tokoh membuat hubungan antar tokoh jadi kurang hidup, menurutku ya.

Yang menjadi poin penting di novel ini adalah mau dibawa kemana arah atau tujuan ceritanyaaaa. Aku agak bingung pesan atau tujuan penulis di novel ini. Temanya menarik mengenai Yugoslavia, terus di awal cerita malah menceritakan keseharian Maya selama dua bulan di Jepang, mengenai budaya Jepang dan sejarah. Terus di tengah-tengah masuk konflik bahwa Yugoslavia ada perang, kemudian di akhir diberi plot yang agak bikin kaget dan shock juga.

Sampai akhir buku, aku cuman bingung maksud dari novel ini apa? Mengenai pecahnya Yugoslavia? Kalau seperti itu, seharusnya penulis memberikan lebih banyak lagi konflik atau adegan yang kiranya menyinggung Yugoslavia tersebut. Entah kenapa jalan ceritanya kayak melebar kemana-mana, jadi aku sedikit bingung maksud dari novel ini apa. Tentu banyak hal juga yang aku dapat di novel, terutama mengenai sejarah dan sosial-politiknya.

Untuk endingnya, aku agak kurang suka. Semua kebenaran terungkap saat itu dan yang mengetahui kebenaran tersebut hanya Tachiarai dan Moriya, dan diakhiri di situ juga. Nah, Shirakawa yang selalu menemani Maya bagaiaman kabarnya? Nggak diberitahu atau bagaimana? Begitu juga Fumihara. Gak diberi keterangan lanjut bagaimana setelahnya. Makanya tokoh novel selain Moriya di sini dianggap sebagai pelengkap dan sampingan saja.

Cukup sedih dan mengharukan endingnya. Apalagi epilognya, aku bisa membayangkan itu dan itu menyayat hati banget sih. Selebihnya, novel ini bagus karena tema yang diangkat cukup menarik dan banyak pengetahuan yang dapat kita peroleh di novel ini. Terakhir, bagi yang mau baca novel yang agak berat dan ada unsur filosofisnya, Goodbye Fairy bisa menjadi bahan bacaan baru buat teman-teman.

My Rated: 7/10

***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review Buku] - Novel Real Face Karya Chinen Mikito

  Judul: Real Face Penulis: Chinen Mikito Penerbit: Penerbit Haru Penerjemah: Lina Budiarti Tahun Terbit: Maret 2021 Tebal: 388 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-60-3 BLURB Karena butuh uang, Asagiri Asuka melamar dan diterima kerja di klinik bedah plastik milik Hiiragi Takayuki, seorang ahli bedah plastik genius. Dokter bedah itu bisa mengubah wajah pasiennya jadi apa pun... asal ada uang. Asuka tak bisa mengikuti jalan pikiran sang ahli bedah yang kerap melanggar norma masyarakat itu. Ditambah lagi, semakin Asuka terlibat, semakin ia tahu bahwa Hiiragi menyembunyikan sesuatu yang berhubungan dengan kasus pembunuhan empat tahun lalu. Apa yang sebenarnya terjadi empat tahun lalu? Apa benar Hiiragi terlibat? Satu per satu rahasia Hiiragi pun terungkap... *** Dari blurb di atas kita sudah diberikan gambaran apa yang sebenarnya terjadi dengan kasus empat tahun lalu. Apa hubungannya Hiiragi Takayuki dengan kasus tersebut. Dengan blurb seperti itu, kita yang membaca l

[Review Buku] - Novel Ferris Wheel At Night Karya Minato Kanae

  Judul: Ferris Wheel At Night Penulis: Minato Kanae Penerbit: Penerbit Haru Penerjemah: Andry Setiawan Tahun Terbit: Cetakan pertama, September 2021 Tebal: 428 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-80-1   BLURB Seorang kepala keluarga di sebuah perumahan elite mati terbunuh. Sang istri menyerahkan diri ke polisi. Dengan ayah sebagai korban dan ibu sebagai tersangka, bagaimana mendefinisikan anak-anak mereka; anak korban pembunuhan atau anak pembunuh? Apa peran para tentangga setelah kasus terjadi? Lalu, yang terpenting, mengapa ada insiden seperti ini? *** GAMBARAN NOVEL Novel ini berceritakan di sebuah perumahan Bukit Hibari yang terjadi kasus terbunuhnya kepala keluarga Takahashi yang dikenal sebagai keluarga yang harmonis dan baik-baik saja di mata tetangga. Yang membunuh adalah istrinya sendiri. Anak-anaknya pada saat itu tidak ada di rumah dan tidak ada yang tahu bagaimana kondisi sebenarnya kejadian di rumah itu. Namun bagaimana nasib para anak-ana

[Review Buku] - Sebenarnya, Aku Tidak Baik-Baik Saja Karya Geulbaewoo

  Judul: Sebenarnya, Aku Tidak Baik-Baik Saja Penulis: Geulbaewoo Penerbit: Haru Tahun Terbit: April 2022 Tebal: 170 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-96-2   BLURB Aku berpura-pura baik-baik saja Agar tidak mengecewakan orang-orang disekitarku. Aku berpura-pura baik-baik saja Agar tidak menunjukkan sisi lemahku. Aku berpura-pura baik-baik saja Agar tidak ditinggal sendirian. Aku berpura-pura baik-baik saja Karena tidak ingin menerima kesedihanku.   Buku ini hadir menemanimu untuk mengatasi perasaanmu yang tidak baik-baik saja selama menjalin hubungan antarmanusia. Semoga kau bisa lebih memahami perasaan sendiri dan tidak perlu berpura-pura lagi. *** BUKU HEALING GEULBAEWOO, DAN HARAPAN BUKU INI BAGI PEMBACA Ini adalah buku kedua Geulbaewoo yang diterjemahkan oleh penerbit Haru. Tema atau isi bukunya sama seperti buku sebelumnya, yaitu esai-esai pengembangan diri dan cerita-cerita kehidupan yang banyak dialami setiap manusia. Setiap judul atau pe

[Review Buku] - Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah Karya GeulBaewoo

  Judul: Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah Penulis: Geulbaewoo Penerbit: Penerbit Haru Penerjemah: Dewi Ayu Ambar Rani Tahun Terbit: Cetakan ke-3, Agustus 2021 Tebal: 250 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-71-9   BLURB Dalam hidup, terkadang kita merasa lelah, tak berdaya, dan merasa bersalah atas keadaan. Kita juga sering merasa belum melakukan yang terbaik, padahal sudah berusaha sebaik mungkin. Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah adalah buku untukmu yang merasa lelah dan jadi tak memiliki minat terhadap apa pun. Ditulis berdasarkan pengalaman penulis sendiri, kalimat-kalimat dalam buku ini akan memberimu sedikit pemikiran yang baik tentang dirimu sendiri. Semoga setelah membaca buku ini, kamu yang lelah bisa sedikit beristirahat dan bisa menemukan hal yang kamu sukai. *** GAMBARAN BUKU Dari blurb -nya saja aku membaca ada perasaan terwakilkan dan harapan dari kalimat yang disampaikan di atas. Buku ini adalah buku self-improvement (Pengemba

[Review Buku] - Novel Sweet Bean Paste karya Durian Sukegawa

  Judul: Sweet Bean Paste Penulis: Durian Sukegawa Penerbit: Oneworld Publications Penerjemah: Alison Watts Tahun Terbit: November 2017 Tebal: 216 halaman ISBN: 978-178-6071-95-8   Sentaro telah gagal. Ia mempunyai catatan kriminal, minum-minuman (mabuk) terlalu banyak, dan mimpinya sebagai penulis hanyalah sebuah angan-angan. Dengan mekarnya pohon sakura sebagai penanda berlalunya waktu, ia menghabiskan waktunya hari-hari di toko manisan yang menjual dorayaki, sejenis panekuk yang diisi dengan pasta kacang manis. Tapi semuanya akan berubah. Datanglah Tokue kedalam hidupnya, seorang perempuan tua dengan tangan yang cacat dan masa lalu yang kelam. Tokue membuat pasta kacang manis terbaik yang pernah Sentaro rasakan. Tokue mulai mengajari Sentaro tentang keahliannya, tetapi ketika persahabatan mereka berkembang, tekanan sosial membuat Tokue tidak bisa melarikan diri dari rahasia gelapnya dan itu akan terungkap, dengan konsekuensi yang menghancurkan. *** Novel ini