[Review Buku] - Novel The Devotion Of Suspect X Karya Keigo Higashino Langsung ke konten utama

[Review Buku] - Novel Imprisonment Karya Akiyoshi Rikako

  Judul: Imprisonment Penulis: Akiyoshi Rikako Penerjemah: Andry Setiawan Penerbit: Haru Tahun Terbit: Desember 2023 Tebal: 276 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-5467-19-1   BLURB Yukie sudah kewalahan merawat anak sambil bekerja. Ia memutuskan untuk resign dan malam ini adalah malam terakhirnya. Ia menitipkan putrinya kepada suaminya di rumah. Akan tetapi, suaminya tidak membalas pesan, tidak pula menjawab telepon.... *** PLOT TWIST TIDAK TERDUGA, STALKER DAN PSIKOPAT, ISU SOSIAL YANG RELEVAN DENGAN KEHIDUPAN, DAN AKHIR CERITA YANG OPTIMIS Sebagai pencinta karya Akiyoshi Rikako, sudah sewajarnya untuk menantikan karya terbaru beliau. Apalagi dengan ciri khasnya yang selalu menempel di setiap novelnya, seperti plot twist yang tak terduga; isu-isu yang sangat relevan dengan kehidupan; dan narasinya yang selalu nyaman untuk dibaca dan diikuti. Dalam novel ini, walaupun ceritanya cukup menegangkan, intens dan ada adegan kekerasannya, tapi aku merasa cerita dan pemb

[Review Buku] - Novel The Devotion Of Suspect X Karya Keigo Higashino

 


Judul: The Devotion Of Suspect X

Penulis: Keigo Higashino

Penerjemah: Faira Ammadea

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit: Cetakan ke-8, Februari 2022

Tebal: 320 halaman ; 20 cm

ISBN: 9786020330525

 

BLURB

Ketika si mantan suami muncul lagi untuk memeras Yasuko Hanaoka dan putrinya, keadaan menjadi tak terkendali, hingga si mantan suami terbujur kaku di lantai apartemen. Yasuko berniat menghubungi polisi, tetapi mengurungkan niatnya ketika Ishigami, tetangganya, menawarkan bantuan untuk menyembunyikan mayat itu.

Saat mayat tersebut ditemukan, penyidikan Detektif Kusanagi mengarah kepada Yasuko. Namun sekuat apa pun insting detektifnya, alibi wanita itu sulit sekali dipatahkan. Kusanagi berkonsultasi dengan sahabatnya, Dr. Manabu Yukawa sang Profesor Galileo, yang ternyata teman kuliah Ishigami.

Diselingi nostalgia masa-masa kuliah, Yukawa sang pakar fisika beradu kecerdasan dengan Ishigami, sang genius matematika. Ishigami berjuang melindungi Yasuko dengan berusaha mengakali dan memperdaya Yukawa, yang baru kali ini menemukan lawan paling cerdas dan bertekad baja.

***

KESETIAN ISHIGAMI, DUO GENIUS SALING BERADU, PLOT TWIST YANG TIDAK TERDUGA, DAN CERITA YANG MENAKJUBKAN

Ini adalah novel kedua Keigo yang aku baca dan sebelumnya memang banyak juga melihat di media sosial memberikan rekomendasi novel ini. Kalimat pertama yang harus aku ucapkan setelah membacanya, ini salah satu novel misteri terbaik yang pernah aku baca.

Cukup satu hari aja aku membacanya, karena sangat sangat sangat seru sekali perjalanan ceritanya. Semuanya disampaikan dengan rapi, jalan cerita yang bikin nagih, narasi cerita yang mengalir, dan banyak hal lainnya yang akan aku sampaikan satu per satu.

REVIEW INI MENGANDUNG BEBERAPA SPOILER!!

Pada awal cerita kita diperlihatkan keadaan Yasuko dan putrinya, Misato, yang harus menghindar dan berpindah-pindah tempat karena mantan suaminya yang selalu datang untuk memeras Yasuko seperti parasit. Jujur aku sangat kesal dan jengkel dengan kehadiran mantan suaminya yang hanya datang meminta uang dan mengancam kalau tidak diberi.

Hal yang menarik pada awal cerita novel ini adalah mengenai sistem patriarki yang kuat. Ketika Yasuko ingin melaporkan mantan suaminya ke polisi, si mantan suaminya hanya mengatakan yang intinya polisi tidak peduli dan tidak membantu. Padahal kondisi Yasuko sedang diperas oleh mantan suaminya.

Seolah suara perempuan itu tidak berharga dan mewajarkan perilaku mantan suaminya yang biadab itu. Peran perempuan dalam novel ini entah kenapa kurang diberi lampu sorot oleh penulis yang terkesan lemah, inferior, dan terkesampingkan. Sebaliknya, novel ini didominasi tokohnya laki-laki semua. Mungkin melihat tahun novel ini ditulis, mungkin menggambarkan keadaan masyarakat saat itu yang lebih patriarki.

Pelaku pembunuhan dalam novel ini diketahui dari awal, yaitu Yasuko dan Misato itu sendiri. Nah disini kita sebagai pembaca diperlihatkan dilema moral. Kita tau bahwa pembunuhan itu hal yang salah, tapi melihat kondisi dan keadaan Yasuko, kita justru mendukung pembunuhan tersebut.

Dari sini kita akan diperlihatkan kegeniusan Ishigami dalam menyusun siasat, menantasipasi segala skenario yang akan datang, mengarahkan dan mengakali kasus pembunuhan tersebut, serta menggiring  dan memperdaya kepolisian ke arah yang salah. Penulis di novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan berganti-ganti tokoh, tapi tetap nyaman dan dapat dipahami arah jalan ceritanya.

Di novel ini juga kita diperlihatkan bagaimana prosedur investigasi yang dilakukan Kusanagi ke para narasumbernya. Terus terang aku yang baca agak sedikit kesal, kayak ‘memang harus kah menanyakan hal tersebut’, seperto menanyakan hal-hal yang terlalu personal, sensitif, bahkan hal-hal kecil, tapi dijelaskan juga bahwa cara tersebut memang sengaja dilakukan untuk melihat reaksi si narasumber ketika ditanyai hal tersebut. Setidaknya aku jadi tau begini cara ketika detektif menginvestigasi narasumber, demi mendapatkan informasi, jawaban, fakta yang kiranya bisa menjadi barang bukti.

Jalan cerita semakin seru ketika Yukawa ikut terlibat dan mulai mencari-cari informasi kasus tersebut. Aku suka penulis membuat teori-teori matematika dan fisika ke dalam cerita detektif ini, dan dibahasakan dengan cara yang mudah dipahami. Aku sebagai pembaca tidak terbebani membaca teori tersebut, justru membuat ceritanya menjadi lebih menarik.

Di awal cerita aku berempati dengan keadaan Yasuko, tapi setelahnya, terutama ketika ia bertemu dengan Kudo, entah kenapa terkesan sosok Yasuko ini tidak tau diri dan memanfaatkan Ishigami. Maksudku, ia tau Ishigami ada perasaan dengannya, setidaknya sampai kasus ini selesai, janganlah menemui Kudo atau paling tidak jangan terlalu akrab dengannya. Dengan keadaan diujung tanduk, masih sempat aja kencan dengan orang lain. Jujur aku kurang suka sosok Yasuko disini.

Ini juga terlihat bagaimana respon Misato yang kurang suka dengan perilaku Yasuko yang mulai dekat dengan Kudo. Seolah tidak menghargai perjuangan Ishigami. Memang posisi Yasuko ini serba salah, ia juga ingin bahagia, tapi disatu sisi seperti terkekang karena apa yang ia perbuat sebelumnya.

Kemudian aku suka hubungan Ishigami dan Yukawa yang menjadi rival satu sama lain karena sama-sama genius. Apalagi mengenai kasus ini, Yukawa mencoba memecahkan bagaimana jalan pikirnya Ishigami dan kebenaran apa yang dikehendaki Ishigami. Ditambah Kusanagi menambah ketegangan dan keseruan cerita, apalagi sempat terjadi konflik dengan Yukawa.

***

Motif awal Ishigami adalah adanya perasaan suka kepada Yasuko, yang selama perjalanan cerita terkesan creepy, seperti penguntit yang jatuh cinta. Tapi di akhir-akhir cerita dijelaskan apa alasan sebenarnya Ishigami rela membantu bahkan berkorban demi Yasuko dan putrinya. Mungkin lebih tepatnya balas budi Ishigami terhadap Yasuko dan Misato karena telah ‘memperpanjang hidupnya’.

Oleh karenanya, rasa suka Ishigami terhadap Yasuko dan Misato, bukan dalam arti romantic, tapi lebih dari itu. Sesuai dengan judul novelnya, Devotion (Kesetiaan). Mungkin masih agak kurang dengan kata ‘Kesetiaan’, mungkin lebih tepatnya ‘Pengabdian’ menurutku. Bisa dilihat dari cover novel, yang menyimbolkan, payung untuk melindungi seseorang dari hujan walaupun ia harus basah (berkorban).

Jujur ketika diungkapkan motif Ishigami sebenarnya ini cukup emosional, agak heart-breaking, apalagi catatan terakhir Ishigami kepada Yasuko. Makanya tidak heran kenapa Yukawa mulai murung dan sedih ketika mengetahui kemana maksud dan tujuan Ishigami sebenarnya. Pilihan yang tepat bagi penulis meletakkan penjelasan Ishigami ini di akhir cerita, yang memberikan kesan yang dalam dan speechless bagi pembaca.

Pengungkapan plot twist disini sangat tidak terduga, bahkan petunjuknya sudah diperlihatkan di awal-awal cerita. Melihat sosok Ishigami tersebut ketika dijelaskan semuanya, terkesan ia pribadi yang mengerikan dan dingin. Seperti yang dikatakan Yukawa, selama itu logis maka ia rela melakukan hal apapun, bahkan pembunuhan.

Ketika Yukawa ingin menyampaikan sesuatu ke Yasuko, momen ini aku pikir adalah penentu akhir dari cerita novel ini. Kalau saja Yukawa tidak menyampaikan ‘kebenaran’ yang diinginkan Ishigami ke Yasuko, aku pikir cerita akan berakhir biasa-biasa saja. Tapi sebaliknya, ketika ‘kebenaran’ itu disampaikan, dan melihat akhir cerita novel ini, aku hanya terdiam, termenung dan tidak berkata-kata ketika selesai membacanya.

Akhir cerita ini semakin emosional ketika Yukawa mengatakan, ‘Jangan sentuh dia..’, ‘Biarkan dia menangis...’, sungguh aku bisa merasakan bagaimana menderitanya Ishigami, pengorbanan yang selama ini ia lakukan, dan betapa sakitnya ia harus menghadapi kenyataan itu. Mengikuti perjalanan cerita Ishigami dari awal sampai akhir, itu memberikan rasa sakit tersendiri yang mendalam dan membekas ketika selesai membaca novelnya. Huhuhu....

***

PENJELASAN MISATO YANG MENYAYAT TANGANNYA SENDIRI

Menjelang akhir cerita Yasuko ditelpon pihak sekolah mengenai Misato yang mencoba melakukan bunuh diri dengan menyayat tangan. Kemudian setelah itu tidak ada lagi penjelasan mengapa Misato melakukan itu. Seolah sengaja digantung.

Nah disini aku ingin menyampaikan beberapa asumsi mengapa Misato menyayat tangannya:

1. Karena ketakutan, depresi dan merasa bersalah mengenai perbuatannnya. Ditambah lagi Misato adalah anak SMP, jadi masuk akal keadaan psikisnya bakal terganggu dan tertekan karena ditanyai oleh pihak polisi, terbayang-bayang atas perbuatan sebelumnya, dan juga mungkin saja Misato ini menjadi bahan pembicaraan di sekolah mengenai kedatangan polisi tersebut. Seperti yang kita ketahui, sanksi sosial dan pengucilan di Jepang itu sangat mengerikan.

2. Ini mirip dengan yang pertama, ia merasa bersalah ketika mengetahui Ishigami menyerahkan diri ke pihak kepolisian. Melihat itu mungkin saja membuatnya tertekan seolah melemparkan semua kesalahannya dan membuat Ishigami menanggung semuanya.

3. Ini mungkin lemah, tapi tidak salahnya kutulis disini. Misato tidak suka dengan Kudo dan perbuatan Yasuko yang terkesan tidak tau diri dan tidak menghargai perjuangan Ishigami. Jadi Misato menggertak Yasuko dengan mencoba bunuh diri, walaupun agak ekstrim sih. Karena di dalam cerita bisa dilihat bagaimana reaksi Misato kepada Ishigami lebih terkesan positif daripada Kudo. Tapi kembali lagi, ini asumsi liar dan juga lemah.

Pada akhirnya mungkin penulis sengaja membuat penjelasan Misato ini menggantung agar pembaca bisa menafsirkan keadaan Misato sesuai dengan berjalannya cerita. Untuk aku pribadi lebih memilih asumsi pertama, karena lebih logis dengan alur cerita. Atau bisa juga asumsi pertama dan kedua itu digabung. Kembali lagi ke pembaca masing-masing, intinya keadaan Misato ini terbuka untuk ditafsirkan oleh para pembaca.

Terlalu banyak apa yang harus ditulis dalam review ini. Novel ini salah satu novel misteri terbaik yang pernah aku baca, highly recommended dan novel yang wajib di baca. Sangat berkesan, speechless, menakjubkan, semuanya disampaikan dengan rapi, pengungkapan plot twist-nya tidak terduga, sangat seru melihat dua genius saling beradu, dan setelah menutup novel ini membuatku termenung dan tidak habis pikir akan dibawa ke arah itu oleh si penulis.

My rated: 10/10

***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review Buku] - Novel Ferris Wheel At Night Karya Minato Kanae

  Judul: Ferris Wheel At Night Penulis: Minato Kanae Penerbit: Penerbit Haru Penerjemah: Andry Setiawan Tahun Terbit: Cetakan pertama, September 2021 Tebal: 428 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-80-1   BLURB Seorang kepala keluarga di sebuah perumahan elite mati terbunuh. Sang istri menyerahkan diri ke polisi. Dengan ayah sebagai korban dan ibu sebagai tersangka, bagaimana mendefinisikan anak-anak mereka; anak korban pembunuhan atau anak pembunuh? Apa peran para tentangga setelah kasus terjadi? Lalu, yang terpenting, mengapa ada insiden seperti ini? *** GAMBARAN NOVEL Novel ini berceritakan di sebuah perumahan Bukit Hibari yang terjadi kasus terbunuhnya kepala keluarga Takahashi yang dikenal sebagai keluarga yang harmonis dan baik-baik saja di mata tetangga. Yang membunuh adalah istrinya sendiri. Anak-anaknya pada saat itu tidak ada di rumah dan tidak ada yang tahu bagaimana kondisi sebenarnya kejadian di rumah itu. Namun bagaimana nasib para anak-ana

[Review Buku] - Novel Real Face Karya Chinen Mikito

  Judul: Real Face Penulis: Chinen Mikito Penerbit: Penerbit Haru Penerjemah: Lina Budiarti Tahun Terbit: Maret 2021 Tebal: 388 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-60-3 BLURB Karena butuh uang, Asagiri Asuka melamar dan diterima kerja di klinik bedah plastik milik Hiiragi Takayuki, seorang ahli bedah plastik genius. Dokter bedah itu bisa mengubah wajah pasiennya jadi apa pun... asal ada uang. Asuka tak bisa mengikuti jalan pikiran sang ahli bedah yang kerap melanggar norma masyarakat itu. Ditambah lagi, semakin Asuka terlibat, semakin ia tahu bahwa Hiiragi menyembunyikan sesuatu yang berhubungan dengan kasus pembunuhan empat tahun lalu. Apa yang sebenarnya terjadi empat tahun lalu? Apa benar Hiiragi terlibat? Satu per satu rahasia Hiiragi pun terungkap... *** Dari blurb di atas kita sudah diberikan gambaran apa yang sebenarnya terjadi dengan kasus empat tahun lalu. Apa hubungannya Hiiragi Takayuki dengan kasus tersebut. Dengan blurb seperti itu, kita yang membaca l

[Review Buku] - Sebenarnya, Aku Tidak Baik-Baik Saja Karya Geulbaewoo

  Judul: Sebenarnya, Aku Tidak Baik-Baik Saja Penulis: Geulbaewoo Penerbit: Haru Tahun Terbit: April 2022 Tebal: 170 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-96-2   BLURB Aku berpura-pura baik-baik saja Agar tidak mengecewakan orang-orang disekitarku. Aku berpura-pura baik-baik saja Agar tidak menunjukkan sisi lemahku. Aku berpura-pura baik-baik saja Agar tidak ditinggal sendirian. Aku berpura-pura baik-baik saja Karena tidak ingin menerima kesedihanku.   Buku ini hadir menemanimu untuk mengatasi perasaanmu yang tidak baik-baik saja selama menjalin hubungan antarmanusia. Semoga kau bisa lebih memahami perasaan sendiri dan tidak perlu berpura-pura lagi. *** BUKU HEALING GEULBAEWOO, DAN HARAPAN BUKU INI BAGI PEMBACA Ini adalah buku kedua Geulbaewoo yang diterjemahkan oleh penerbit Haru. Tema atau isi bukunya sama seperti buku sebelumnya, yaitu esai-esai pengembangan diri dan cerita-cerita kehidupan yang banyak dialami setiap manusia. Setiap judul atau pe

[Review Buku] - Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah Karya GeulBaewoo

  Judul: Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah Penulis: Geulbaewoo Penerbit: Penerbit Haru Penerjemah: Dewi Ayu Ambar Rani Tahun Terbit: Cetakan ke-3, Agustus 2021 Tebal: 250 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-71-9   BLURB Dalam hidup, terkadang kita merasa lelah, tak berdaya, dan merasa bersalah atas keadaan. Kita juga sering merasa belum melakukan yang terbaik, padahal sudah berusaha sebaik mungkin. Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah adalah buku untukmu yang merasa lelah dan jadi tak memiliki minat terhadap apa pun. Ditulis berdasarkan pengalaman penulis sendiri, kalimat-kalimat dalam buku ini akan memberimu sedikit pemikiran yang baik tentang dirimu sendiri. Semoga setelah membaca buku ini, kamu yang lelah bisa sedikit beristirahat dan bisa menemukan hal yang kamu sukai. *** GAMBARAN BUKU Dari blurb -nya saja aku membaca ada perasaan terwakilkan dan harapan dari kalimat yang disampaikan di atas. Buku ini adalah buku self-improvement (Pengemba

[Review Buku] - Novel Sweet Bean Paste karya Durian Sukegawa

  Judul: Sweet Bean Paste Penulis: Durian Sukegawa Penerbit: Oneworld Publications Penerjemah: Alison Watts Tahun Terbit: November 2017 Tebal: 216 halaman ISBN: 978-178-6071-95-8   Sentaro telah gagal. Ia mempunyai catatan kriminal, minum-minuman (mabuk) terlalu banyak, dan mimpinya sebagai penulis hanyalah sebuah angan-angan. Dengan mekarnya pohon sakura sebagai penanda berlalunya waktu, ia menghabiskan waktunya hari-hari di toko manisan yang menjual dorayaki, sejenis panekuk yang diisi dengan pasta kacang manis. Tapi semuanya akan berubah. Datanglah Tokue kedalam hidupnya, seorang perempuan tua dengan tangan yang cacat dan masa lalu yang kelam. Tokue membuat pasta kacang manis terbaik yang pernah Sentaro rasakan. Tokue mulai mengajari Sentaro tentang keahliannya, tetapi ketika persahabatan mereka berkembang, tekanan sosial membuat Tokue tidak bisa melarikan diri dari rahasia gelapnya dan itu akan terungkap, dengan konsekuensi yang menghancurkan. *** Novel ini