Judul:
Dallergut: Toko Penjual Mimpi 2
Penulis:
Lee Miye
Penerjemah:
Dwita Rizki
Penerbit:
Baca
Tahun
Terbit: Mei 2022
Tebal:
305 halaman ; 20,5 cm
ISBN:
978-602-6486-73-8
BLURB
Penny
sudah setahun menjadi karyawan Dallergut: Toko Penjual Mimpi. Artinya, dia
sudah diakui negara sebagai “Pekerja Industri Mimpi” dan berhak mendapatkan
akses masuk ke Kawasan Perkantoran. Motail yang baru mendapatkan akses sangat
bersemangat karena Kawasan Perkantoran merupakan tempat berkumpulnya rumah
produksi mimpi.
Namun,
Nona Mog Berry mengatakan kalau tempat itu bisa membuat perasaan menjadi tidak
nyaman. Penny jadi waswas. Kira-kira, kenapa, ya? Ternyata, Kawasan Perkantoran
bukan hanya berisi perusahaan mimpi, tetapi juga Pusat Pelayanan Publik yang
melayani keluhan pelanggan. Dalam kunjungan pertama Penny, Dallergut yang
disibukkan dengan sebuah rahasia besar langsung meminta Penny untuk
menyelesaikan Keluhan Tingkat Tiga!
Lee
Miye kembali menyuguhkan kekuatan imajinasi melalui kisah-kisah hangat yang
diharapkan akan memulihkan hati yang luka. Dalam Dallergut: Toko Penjual
Mimpi 2, kita diajak untuk menjelajahi lebih jauh desa mimpi, mengunjungi
tempat-tempat tak terbayangkan, dan bertemu orang-orang istimewa dengan
cerita-cerita spesial yang menenteramkan jiwa.
***
CERITA YANG MENGHANGATKAN HATI, BERKESAN, DAN MENINGGALKAN BEKAS BAGI PEMBACANYA
Sama
seperti novel Dallergut pertama, membaca novel ini sangat menyenangkan. Dalam
novel ini, kita pembaca diajak lebih jauh mengenal desa mimpi yang tidak hanya
berputar di Dallergut: Toko Penjual Mimpi, tapi ke berbagai macam tempat-tempat
yang diluarnya atau disekitarnya. Mulai dari Kawasan Perkantoran, pusat
pelayanan publik, perusahaan produksi mimpi, penatu, dan lainnya. Kita juga
dikenalkan dengan beberapa tokoh lainnya, juga orangtua Penny yang ternyata
memiliki latar belakang cerita yang menarik.
Dengan
dikenalkannya hal-hal yang baru ini, membuat novel ini jadi lebih berkembang
dan terasa hidup. Terutama perkembangan karakter dan hubungan antar tokoh,
membuat pembaca semakin dekat, relate, dan ikut menikmati keseharian setiap
tokoh. Cerita yang disuguhkan penulis dalam novel ini memberikan kenikmatan
tersendiri buat aku. Dengan narasi penulis yang sederhana dan indah, membuat
novel ini nyaman untuk dibaca, page turner, dan menyenangkan. Novel ini
secara tidak langsung memberikan energi positif bagi pembacanya.
Kisah-kisah
pemimpi dalam novel ini juga lebih beragam dan banyak memberikan pelajaran dan
nilai kehidupan. Penulis bisa membuat para pembaca merasakan kehangatan dan
keindahan dalam setiap ceritannya. Karakter Penny juga aku suka tergambarkan
sangat gigih dan ulet dalam menjalani tugasnya. Terutama mengenai pelanggan
tetap yang tidak datang lagi.
Dalam
novel ini banyak hal-hal yang akan terjadi. Beberapa rahasia dan kilas balik
yang akan terungkap, konsep dunia atau latar novel, proses pembuatan mimpi,
bahan-bahan mimpi yang ternyata sangat unik banget, dan masih banyak lagi.
Kemudian,
aku suka ketika pertemuan dengan Atlas di Penatu. Di gua tersebut ternyata
banyak menyimpan sejarah, kenangan, dan penjelasan kenapa gua itu ada dan
menjadi Penatu. Banyak hal yang menarik di bagian ini.
Klimaksnya
dalam novel ini adalah pada Pesta Piama sebagai festival terbesar dalam desa
mimpi. Semangat dan antusias para pegawai Dallergut: Toko Penjual Mimpi membuat
aku yang baca jadi ikut semangat juga dan merasa ikut serta dalam festival
tersebut. Ending novel ini aku sangat puas dan aku sangat suka.
“Hiduplah
pada masa kini demi kebahagiaan yang ada. Nantikanlah masa depan demi
kebahagiaan yang masih belum ditemui. Renungkanlah masa lalu demi kebahagiaan
yang baru disadari telah berlalu.” (Hlm.
282).
“Tidak
ada yang perlu diburu-buru, kok. Kita kan bisa bertemu setiap hari.” (Hlm. 284).
Keseluruhan
novel ini sangat menyenangkan untuk dibaca dan menghibur hati juga. Penulis
bisa menarasikan cerita fantasi yang sederhana dan indah ini menjadi sangat
berkesan dan membekas ketika selesai membacanya. Bacaan santai yang menenangkan
dan menghangatkan hati, banyak memberikan makna dan nilai kehidupan dibalik
setiap ceritanya. Semuanya disampaikan dengan baik, apik, sederhana, dan indah.
Pembaca seperti ditarik kedalam cerita dan ikut merasakan keseharian para
pegawai di novel tersebut.
Sama
seperti sebelumnya, bahwa mimpi yang kita pikir selama ini hanya sekadar mimpi
atau bunga tidur, sebenarnya memiliki makna dan setiap mimpi yang kita alami itu
memberikan kesan dan dampak tersendiri bagi diri kita.
Terakhir,
novel ini sangat rekomen banget dari aku. Aku bingung cara ngungkapin ketika
membaca novel ini, karena saking suka dan seru dengan ceritanya.
My
rated: 9/10
***
kerenn
BalasHapus