Judul: Confessions
Penulis: Minato Kanae
Penerbit: Penerbit Haru
Penerjemah: Clara Canceriana, Andry
Setiawan
Tahun Terbit: Cetakan ke-8, Maret
2021
Tebal: 304 halamam ; 19 cm
ISBN: 978-602-53858-8-9
BLURB
Moriguchi Yuko
adalah seorang guru SMP. Saat anaknya yang berusia 4 tahun ditemukan meninggal,
semua orang mengira itu cuma kecelakaan nahas.
Akan tetapi,
Moriguchi yakin anaknya dibunuh oleh dua dari anak didiknya. Karena itu, dia
tidak akan membiarkan kedua anak itu bebas. Dia ingin membalas dendam, dan
balas dendam yang dia lakukan itu
hanyalah awal dari sebuah mimpi buruk....
***
GAMBARAN NOVEL
Cerita di novel ini diawali dengan
Moriguchi Yuko, seorang guru dan wali kelas murid 1-B yang ingin berhenti
menjadi guru. Beberapa diantara murid mengetahui dan mengatakan bahwa alasan
Moriguchi-sensei berhenti menjadi guru salah satunya karena anaknya,
Manami tewas di kolam renang sekolah, dan Moriguchi yakin bahwa anaknya tewas
bukan karena kecelakaan, melainkan dibunuh oleh dua muridnya sendiri.
Sebagai seorang single parent, tentu
membagi waktu adalah sesuatu yang sangat sulit. Moriguchi yang bekerja keras
untuk mencari uang tambahan karena kebutuhan hidup sehari-hari dan kebutuhan
sekolahnya Manami. Pada saat itu, Manami dibawa Moriguchi ke sekolahannya, karena
takut Manami akan kesepian menunggu untuk dijemput dan Moriguchi juga masih ada
kegiatan rapat. Manami menunggu di ruang UKS. Kejadian ini sering dilakukan
Moriguchi, sehingga murid-murid disana mengenal Manami dan bermain dengannya.
Manami sering mendatangi seekor
anjing yang letaknya berdekatan dengan kolam renang. Hingga suatu ketika dua
murid laki-laki Moriguchi mengajak Manami bermain dengan mereka dan menyuruh
Manami menarik suatu pelatuk yang beraliran listrik kejut. Sekejap membuat
tubuh Manami langsung roboh dan matanya tertutup. Merasa gugup karena membunuh
seorang anak kecil, mereka membuangnya ke kolam renang, agar dianggap tewas
tenggelam.
Walaupun Moriguchi memiliki bukti
yang kuat bahwa anaknya dibunuh, ia lebih memilih tidak melaporkan muridnya
tersebut. Karena ia tahu bahwa muridnya hanya diberi hukuman ringan karena
masih di bawah umur.
Oleh karena itu, Moriguchi ingin
melakukan balas dendam dengan cara yang lain. Dari sinilah, awal dari mimpi
buruk mulai terjadi.....
***
BALAS DENDAM, SAKIT MENTAL DAN ISU MOTHER
COMPLEX
Jujur aja, ini novel sangat dark dan
bikin tidak nyaman setelah membacanya. Bukan berarti novelnya tidak bagus, tapi
perasaan dan feel setelahnya itu membuat para pembaca menjadi kepikiran.
Karena novel ini mengangkat isu tentang mother complex. Makanya setelah
membaca, hanya bisa membayangkan ‘beginikah seorang anak yang mengalami mother
complex’. Sangat sangat mengerikan dan berbahaya.
Di bab awal, pembaca langsung
diguyur atau terkena badai dengan cerita yang sangat tidak nyaman. Dengan sudut
pandang Moriguchi, ia mulai menceritakan keadaan dirinya sendiri, keluarganya,
kematian anaknya, dan siapa pembunuh anaknya. Ia berkata tidak akan melapor ke
polisi atau ke pihak yang lain-lain, karena ia tahu pasti kasus ini akan
dianggap sebagai kecelakaan, dan anak di bawah umur hanya diberi hukuman
ringan, walaupun mereka sudah membunuh seseorang.
Jadi Moriguchi menggunakan cara lain
untuk membalaskan dendam anaknya, dan ia memilih dengan caranya sendiri yang
itu sangat gelap dan mengerikan. Makanya, di bab awal ini kita langsung diberitahukan
siapa pelakunya, dan detail kejadian
meninggalnya Manami dengan sudut pandang Moriguchi.
Novel ini terdiri dari enam bab
dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Tiap tokoh memberikan pengakuannya
masing-masing dan itu sangat baik banget. Penokohan dan emosi yang dialami
setiap tokoh membuat pembaca merasakan bahkan merasa gak enak setiap babnya.
Mungkin bisa dikatakan ini salah satu ciri khas penulis, yang selalu membawa
unsur gelap dan berat.
Alur cerita yang terkadang
maju-mundur tapi masih tetap singkron dan enak dibaca. Narasi dan gaya bahasa
ini ciri khas banget sih. Setiap penulis pasti mempunyai kekhasannya
masing-masing dalam menarasikan ceritanya. Misalnya aja kaya Akiyoshi Rikako,
bagi yang sudah baca buku beliau, pasti tau dong gaya penulisannya. Begitu juga
dengan novel Confession ini, Minato Kanae selalu membawan elemen gelap, berat
dan perasaan gak enak setelah membacanya.
Cerita yang dibawakan Minato Kanae
sangat relevan dan bahkan terjadi di kehidupan sehari-hari. Obsesi seorang ibu
yang mengharapkan anaknya menjadi seseorang yang ideal. Obsesi seorang anak
yang selalu menarik perhatian ibunya agar ia perhatikan dan disayang. Ini
menjadi masalah serius, karena akan menjadi toxic parenting atau mother
complex. Saat baca novel ini, aku kepikiran bagaimana orang-orang diluar
sana yang berjuang menghadapi tuntutan keluarganya sendiri.
Kemudian, di dalam ceritanya yang
membuat aku ngeri adalah, anak SMP yang cara berpikirnya sudah seperti orang
psikopat. Ia rela melakukan uji coba alat kejut listrik tersebut ke anak wali
kelasnya sendiri, asalkan ia merasa puas dan melaporkan ke ibunya agar mendapat
perhatian. Tidak peduli apakah itu berbahaya atau tidak, baik atau buruk. Untuk
ukuran anak SMP, ia dengan santainya membunuh seseorang hanya karena ibunya
disinggung.
Tekanan orangtua yang selalu
menuntut anaknya selalu bisa dalam segala hal, atau mengidealkan anak yang baik
dan benar, membuat anak-anak merasa tertekan dan berakibat fatal pada kesehatan
mentalnya. Tidak adanya perhatian orangtua kepada anak, tuntutan yang
bertubi-tubi, selalu disudutkan, yang akhirnya membawa anak tersebut berpikir ‘satu
arah’, yakni bagaimana caranya dia bisa membuat orangtuanya senang, tanpa
peduli apa yang dilakukan itu adalah baik atau buruk, positif atau negatif,
bermoral atau amoral, dan lain-lain.
Maka itu muncullah yang namanya mother
complex, yang menganggap bahwa ibunya adalah satu-satunya manusia yang
harus dibanggakan dan diperhatikan walaupun harus menyingkirkan orang-orang
disekitar, salah satunya dengan membunuh. Obsesi ini menggiring seorang anak
menjadi psikopat, karena ia hanya ingin mendapat perhatian dari ibunya. Tanpa
memperdulikan orang disekitar, lingkungan dan perasaan orang lain.
Makanya saat baca novel ini, WAW.
Emosi yang campur aduk selama membaca novel ini. Beberapa poin yang aku ambil
setelah baca novelnya, bahwa pentingnya perhatian orangtua kepada anak, tetapi
tidak berlebihan. Seorang anak, apalagi masih SMP tentu haus akan kasih sayang
dan rela mencari cara apapun untuk menarik perhatiaan orangtuanya. Orangtua pun
sangat sayang kepada anaknya dan rela melakukan apapun agar anaknya senang. Hanya
saja, bagaimana agar hubungan antara anak dan orangtua itu tidak menjadi
berlebihan.
Plot twist-nya aku suka banget. Apalagi di bagian ending-nya,
astagaaaaaaaa. Asli dah ini Minato Kanae gak ngotak bikin twistnya. Sebagai
pembaca, aku merasa nikmat saat melihat bagaimana Moriguchi melakukan balas
dendam, yang itu sangat sangat mengerikan bahkan berdampak pada kehidupan anak
tersebut, mulai dari lingkungan sosial, sekolah, dan mental. Balas dendam yang
membuat anak tersebut menderita selamanya. Tentu sesudah membaca novelnya,
perasaan tidak enak tetap ada, karena membayangkan itu terjadi kepada diri kita
sendiri atau orang terdekat kita.
Oleh karenanya, secara keseluruhan
novel Confession ini the best buat aku. Mulai dari alur, narasi yang
dibawakan, sudut pandang penokohan, dan plot twist-nya. Psychologi thriller,
dan misteri yang membuat para pembaca merasakan perasaan tidak enak setelah
membacanya. Ini sangat highly recommended, teman-teman wajib baca dah.
Terimah kasih sudah membaca ulasan
singkat ini. Terutama yang sampai habis. Mohon maaf kalau ada kata-kata
menyinggung atau kalimat yang kurang memuaskan para pembaca.
Salam penikmat buku...
My rated: 10/10
Komentar
Posting Komentar