Judul: Bayangan Clarissa
Penulis: Ahmad Akmal Azman
Penerbit: Penerbit Haru
Penerjemah: Shahida Harun
Tahun Terbit: Februari 2018
Tebal: 344 halaman ; 19 cm
ISBN: 978-602-6383-46-4
BLURB
Dia akan muncul
di kamar siapa pun yang membaca E-mail ini.
E-mail berantai
itu membuat netizen gempar. Pasalnya, E-mail itu bukan E-mail abal-abal.
Clarissa benar-benar membunuh setiap orang yang mendapatkan E-mail itu dan
mengabaikannya. Bahkan gadis kecil itu membunuh mereka dengan cara yang paling
sadis.
Siapa Clarissa?
Dari mana datangnya gadis kecil dengan mulut sobek dari pipi ke pipi itu?
Clarissa ada di
situ dengan sebilah pisau besar yang tajam, dan mereka kini hanya tinggal
sejarah.
***
GAMBARAN NOVEL
Novel Bayangan Clarissa menceritakan
seorang gadis berumur 10 tahun yang membunuh siapa saja yang membaca email
berantai ini. Clarissa memiliki latar keluarga yang tidak seperti orang
umumnya. Ayahnya (Carlos) seorang bos mafia yang terkenal di dunia, dan ibunya
(Karina) salah satu anak buah dari ayahnya. Karina saat melahirkan Clarissa
bertaubat untuk tidak lagi terjerumus ke dalam kelompok tersebut. Clarissa yang
masih bayi hampir dibunuh oleh Carlos, karena ia berharap mempunyai anak
laki-laki agar dapat melanjutkan karirnya. Untungnya Clarissa dapat diamankan
oleh Karina dan merawatnya sampai ia besar dengan bantuan Hawk (adiknya
Karina) yang selalu datang dan melihat keadaan Karina dan Clarissa.
Sampai akhirnya, Clarissa membunuh
kedua orangtuanya dengan alasan mereka jahat dan tidak sayang kepada Clarissa.
Tentu alasan ini muncul dari bisikan seseorang yang misterius yaitu Cici. Siapa
itu Cici? Kenapa ia menyuruh Clarissa untuk membunuh orangtuanya sendiri?
Kemudian pertanyaan tersebut berkembang
menjadi, kenapa Clarissa membunuh orang-orang yang menerima dan mengabaikan
email tersebut?
Novel ini banyak memberikan sudut
pandang berbagai macam tokoh yang menerima email berantai tersebut. Dengan alur
maju-mundur, benang merah dari kisah setiap tokoh pun akan terlihat di akhir
cerita. Nuansa horor mistis sangat terasa, seperti kerasukan setan, adegan action
dengan hantu, dan banyak lagi. Selebihnya bisa baca sendiri novelnya.
***
BANYAKNYA PERTANYAAN DAN PLOT HOLE DARI NOVEL BAYANGAN CLARISSA
Sebenarnya saat membaca blurb dari
novel Bayangan Clarissa ini, aku pikir ini novel menarik deh ceritanya.
Ternyata, sangat disayangkan masih banyak menyisakan pertanyaan-pertanyaan dari
keseluruhan cerita.
Di awal-awal aku suka perkembangan
ceritanya. Cuman, karena alurnya yang maju-mundur dan juga banyaknya
perspektif-perspektif tokoh yang membuat pembaca jadi kebingungan sendiri,
membuat aku agak kesulitan menikmati dan memahami jalan cerita. Aku kurang tau,
apakah ini memang tujuan penulis atau apa, tokoh-tokoh yang ditampilkan terus
terang kaya figuran. Kalau memang tokoh itu bakalan tidak dikembangkan
kedepannya, lebih baik tidak usah dibuat kedalam inti cerita. Penokohan yang
kompleks ini jadinya malah ribet dan terkesan hanya sekadar mempertebal isi
novel.
Awalnya aku suka, bagaimana proses
Clarissa mencoba membunuh korbannya. Saat email masuk, disitulah Clarissa
beraksi dengan cara yang bermacam-macam. Caranya yang sangat sadistik banget,
bahkan mendetail kaya organ tubuh yang tercecer dan lain sebagainya, yang
membuat aku agak enek sih. Bayangkan aja senapan gajah ditembak ke perut dengan
jarak dekat, terus diarahkan lagi ke kepala dengan jarak dekat juga,
kebayanglah bagaimana selanjutnya.
Tapi, email berantai ini
lama-kelamaan malah jadi membosankan. Pokoknya siapa yang menerima email
tersebut, pasti mati. Seolah itu mutlak dan ini yang membuat ceritanya kaya
monoton. Makanya pas aku baca, kadang-kadang baca cepat aja karena pasti tau
endingnya pasti mati. Seharusnya bisa dikembangkan lagi tentang email berantai
ini agar tidak menjadi monoton dan terus terang mudah banget ketebak, karena
siapa pun yang menerima email tersebut yaa pasti mati.
Unsur thriller horornya dapet
banget. Pas baca kaya kerasa aja horornya, dan misterinya ada juga, karena
masih mempertanyakan siapa sebenarnya Clarissa? Terus Qistina? Dan juga Cici?
Adegan action-nya juga ada dan itu menarik. Untuk narasi yang dibawakan
penulis enak dibaca, walaupun ada beberapa istilah atau kalimat yang kurang
bisa dipahami. Mungkin istilah tersebut sesuatu yang lumrah bagi orang
Malaysia.
Twist ending-nya aku suka.
Gak nyangka aja bakal seperti itu. Tetapi, masih sangat banyak sekali plot
hole-nya. Masih banyak meninggalkan pertanyaan bagi pembaca mengenai ending
tersebut. Bagiku ini agak tergesa-gesa ending-nya. Seharusnya masih
bisa di-explore lagi, terus kesan mistis dan hantu-hantu-an kaya gak ada
relasinya sama ending-nya. Malah terkesan tidak masuk akal keseluruhan
ceritanya dan tidak konsisten. Alangkah baiknya, penulis tetap mempertahan kisah
horor mistis tersebut.
Di novel ini, pembaca kayanya tidak
diberi waktu istirahat, karena alur dan perspektif tokoh yang terlalu banyak
membuat cerita sulit dicerna. Pembaca dipaksa harus mengikuti alur cerita,
kalaunya berhenti dan istirahat sejenak, buyar dah ceritanya.
Pertanyaan aku untuk novel ini
adalah siapa itu CICI??? Padahal di dalam cerita, Cici sangat mempengaruhi
karakter Clarissa sampai akhir cerita. Tapi sampai akhirpun tetap menjadi
pertanyaan, CICI itu siapa??? Sangat disayangkan, penulis tidak mengembangkan
lebih lanjut relasi antara Clarissa dan Cici. Terus si Qistina juga. Makanya
secara keseluruhan, cerita di novel ini masih banyak menyisakan pertanyaan.
Banyaknya plot hole membuat kisah Bayangan Clarissa kurang klimaks,
walaupun twist di ending-nya aku suka.
Terakhir, bagi yang pengen nambah
bacaan tentang horor thriller, dan juga misteri action, Bayangan
Clarissa mungkin bisa menjadi list bacaan baru teman-teman. Mungkin dari
teman-teman punya perspektif berbeda mengenai isi cerita dari novel Bayangan
Clarissa.
Terima kasih yang sudah membaca
ulasan singkat ini. Terutama yang sampai akhir. Mohon maaf kalau ada kata-kata
yang menyinggung atau kalimat yang kurang memuaskan pembaca.
Salam penikmat buku...
My Rated: 6/10
Komentar
Posting Komentar