Judul:
Cursed Bunny
Penulis:
Bora Chung
Penerjemah:
Deaz Putri
Penerbit:
Haru
Tahun
Terbit: September 2022
Tebal:
396 halaman ; 19 cm
ISBN:
978-623-5467-02-3
BLURB
Azimat terkutuk tak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi.
Seorang laki-laki membuat sebuah lampu terkutuk berbentuk kelinci, mengabaikan
aturan tersebut demi membalaskan dendam kawannya.....
Ada pula sesosok kepala yang muncul dari dalam kloset dan
mengganggu kehidupan seorang perempuan. Sementara itu, perempuan lain ketahuan
hamil karena tidak mematuhi aturan konsumsi pil kontrasepsi dan harus mencari
ayah untuk anak dalam kandungannya, karena jika tidak anak itu tidak akan tubuh
sempurna.
***
BORA CHUNG, SUREALIS, CERPEN YANG ABSURD, DAN IDE PENULIS YANG GILA
Awalnya
lihat buku ini di Instagram Penerbit Haru bakal dibuka pre-order dan
bertanda tangan penulis. Sebuah racun yang sulit aku tolak ditambah lagi
covernya yang sangat sangat memikat mata, tapi ada unsur horor juga. Kelinci
dengan mata biru yang sangat indah, tapi ada rasa mencekam, dan menakutkan,
membuat aku semakin tertarik dan ada kesan tersendiri melihat covernya.
Perpaduan dua elemen yang bertolak belakang, dan sangat menggambarkan bagaimana
isi cerpennya.
Sebelumnya,
buku Cursed Bunny ini memiliki 10 cerita pendek. Kumpulan cerpen dalam buku ini
memiliki berbagai macam dan gabungan genre. Mulai dari horor, thriller, romantis
tragis, kontemporer, fantasi, science-fiction, magical realism, dan
surealis. Untuk aku selama membaca cerpen-cerpennya, kesan gelap, absurd, horor,
dan sentuhan surealisnya lebih kerasa dan dominan. Bahkan ada beberapa cerpen
yang membuat aku bergidik dan ngeri sendiri membayangkannya.
Setiap
cerpen memiliki nuansa yang berbeda-beda dan selalu ada kengerian dibalik ide
penulis yang absurd tetapi membuatku tercengang dan terpukau juga. Terus terang,
aku sangat takjub dan kagum dengan ide penulis yang luar biasa, “kok bisa
kepikiran membuat ceritanya seperti itu, gila sih”. Banyak kejutan disetiap cerita
yang dibawakan penulis yang meninggalkan perasaan tidak nyaman bagi pembaca
setelah membacanya.
Narasi
yang dibawakan sangat enak dan mengalir. Penulis sangat terampil dalam bercerita.
Membuat aku larut dan kecanduan dalam setiap ceritanya. Aku suka penulis bisa
menarasikan cerita yang absurd dan sentuhan surealis, tapi ada permasalahan dan
kegelisahan penulis dalam cerita tersebut.
Jujur
aku bisa merasakan kegelisahan dan kritik penulis dalam setiap ceritanya, dan
aku suka itu. Penulis berani mengekspresikan kegelisahan dalam dirinya melalui
cerpen dengan berbagai macam genre yang dicampur menjadi cerita yang absurd,
tapi ada kritik dan isu sosial yang terkandung dalam ceritanya. Termasuk juga,
bagaimana penulis menggambarkan sisi gelap manusia, dan itu banyak kita temui
di kehidupan nyata.
Misalnya
penulis menggambarkan kekejaman dan mengerikannya dunia kapitalisme, ketidakadilan,
eksploitasi anak-anak, pandangan masyarakat mengenai perempuan hamil diluar
nikah, sistem patriarki dalam masyarakat modern dengan gaya penyampaian yang
keras dan tajam. Walaupun cerita yang dibawakan sangat gelap, kelam, absurd,
ditambah sentuhan surealis, tapi tetap ada hal penting yang membuatku
memikirkan dan merenungkan kembali makna dan pesan dari setiap cerita buku ini.
Perlu
diketahui bahwa dalam buku ini ada beberapa adegan kekerasan, berdarah-darah, child
abuse, dan sebagainya, yang mungkin membuat pembaca merasa tidak nyaman. Diharapkan
kebijaksanaan pembaca sebelum membaca buku ini.
Kemudian,
dari beberapa cerpen yang ada di buku ini, memang ada yang meninggalkan
pertanyaan tersendiri setelah membacanya. Menurutku, itulah cerpen dan mungkin
juga itu tujuan si penulis. Agar pembaca menginterpretasi maksud dari cerita
tersebut. Memang ada beberapa cerita juga yang agak membosankan karena terlalu
panjang ceritanya dan terkesan repetitif.
Terlepas
itu semua, penulis bisa memberikan suasana cerita yang membuat emosi pembaca merasa
campur aduk, ide dan imajinasi penulis dalam membuat cerita sangat gila, dan
selalu ada pesan dalam setiap ceritanya. Itu yang membuat aku sangat suka
dengan buku ini.
Untuk
cerita favorit, aku sendiri bingung yang mana, karena hampir semua ceritanya
aku suka. Mungkin yang paling berkesan buat aku adalah cerita, Si Kepala,
Menstruasi, Kelinci Terkutuk, Perangkap, dan Selamat Tinggal Cintaku.
Ada
hal yang menarik ketika aku ikut menghadiri acara tentang buku Cursed Bunny dan
bincang-bincang dengan penulisnya secara virtual. Penulisnya bilang bahwa buku
ini tidak terlalu laku di Korea, mungkin karena orang-orang Korea kurang
terlalu suka dengan cerita yang gelap dan kelam. Sedangkan diluar malah lumayan
banyak peminatnya.
Makanya,
buku ini mendapatkan penghargaan internasional tahun 2022. Tidak heran kalau
buku ini dapat penghargaan, karena isinya sangat sangat luar biasa dan
mengejutkan. Ada yang lucu juga, penulisnya cerita bahwa ia sempat dikritik
oleh orangtua karena cerpennya yang ‘Si Kepala’ membuat anaknya ketakutan
setiap kali ingin ke WC. Harus kuakui, ceritanya memang ngeri sih.
Terakhir,
buku ini merupakan buku yang wajib dibaca. Apalagi yang suka cerita gelap,
kelam, absurd, dan bermacam genre lainnya, buku ini sangat sangat rekomendasi
banget. Untuk pertama kalinya aku sangat terhibur dengan buku cerpen seperti
ini dan hampir semua cerpennya sangat membekas di benakku.
My
rated: 9,3/10
***
Komentar
Posting Komentar