Judul: Dallergut: Toko Penjual Mimpi
Penulis: Lee Miye
Penerbit: BACA
Tahun Terbit: Cetakan ke-2, Maret 2022
Tebal: 289 halaman ; 20,5 cm
ISBN: 978-602-6486-67-7
BLURB
Ada sebuah desa yang hanya bisa kamu kunjungi dalam tidurmu. Tempat
paling populer di desa ini adalah Dallergut: Toko Penjual Mimpi yang
mengumpulkan dan menjual segala macam mimpi. Toko ini selalu ramai oelh
pelanggan manusia dan hewan yang ingin tidur panjang atau tidur siang. Setiap lantainya
dilengkapi dengan mimpi-mimpi dari berbagai macam genre istimewa, termasuk
mimpi tentang masa kecil, perjalanan menyenangkan, melahap makanan lezat,
hingga mimpi buruk dan mimpi misterius.
Di toko ini ada Dallergut, si pemilik toko; Penny, karyawan baru
yang ceroboh dan penuh rasa ingin tahu; Aganap Coco, produser mimpi legendaris;
dan Vigo Myers, manajer lantai dua.
Penny ditugaskan untuk bekerja di lantai satu dengan karyawan
veteran, Bibi Weather, Namun, pada hari pertama dia bekerja, mimpi yang paling
mahal dicuri.....
Kisah menawan ini akan meninggalkan gaung yang lama. Tidak hanya
menyenangkan bagi pembaca remaja, tetapi juga memberikan kehangatan dan
penghiburan bagi pembaca dewasa yang lelah dengan kenyataan hidup.
***
KESEHARIAN PARA PEGAWAI TOKO, HEART-WARMING, DAN MAKNA MIMPI DALAM KEHIDUPAN
Novel ini cukup meninggalkan bekas buatku. Cerita di setiap bab
menyentuh kehidupan sehari-hari manusia dan ikut merasa terwakilkan. Pembawaan
cerita yang ringan, nyaman, dan heart warming, membuat novel ini
mempunyai nilainya sendiri. Penulis bisa menarasikan cerita yang membuat
pembaca merasa dekat dengan para tokoh-tokoh novel tersebut. Dengan berjalannya
cerita, aku sendiri kayak ikut senang dan seru aja mengikuti perjalanan dan
kehidupan sehari-hari Penny dan pegawai lainnya yang bekerja di Dallergut: Toko
Penjual Mimpi.
Tokoh-tokoh pada novel ini disampaikan dengan baik oleh penulis.
Pembaca cukup gampang untuk mengenal satu per satu tokoh pada novel ini. Yang
mungkin agak mengganggu atau membingungkan adalah latar novelnya. Aku jujur
sedikit kesusahan memahami latar novelnya. Memang unsur fantasinya sangat kuat,
tapi entah kenapa latar cerita novel ini rada abu-abu. Penjelasan mengenai
dunia Penny yang didiami, terus dunia manusia, terus lagi bagaimana konsep
mimpi berjalan ke para tamu, aku agak kebingungan disini. Konsep dunia pada
novel ini kurang jelas menurutku.
Kemudian alur cerita pada novel ini datar dan cukup membosankan,
karena cerita atau konflik yang disampaikan hanya disitu-situ saja. Fokus
cerita novel ini hanya pada keseharian para pegawai toko, yang terkesan membuat
ceritanya tidak berkembang. Alangkah baiknya pengalaman para pembeli mimpi,
proses mimpi itu bekerja, ditambahkan pada isi cerita atau diberi penjelasan
agar gak jadi pertanyaan pas selesai bacanya.
Sama juga bagaimana mimpi-mimpi itu dibuat. Kita hanya dikenalkan
oleh produser-produser terkenal dan hebat, tapi tidak diberi tahu bagaimana
proses pembuatan mimpi itu sendiri. Membuat novel ini jadi memiliki plot
hole, karena masih banyak meninggalkan pertanyaan buat para pembaca,
terutama untuk aku sendiri.
Walaupun terkesan datar dan agak membosankan, entah kenapa semua
itu cukup tertutupi dengan unsur fantasi, narasi yang seperti dongeng, dan gaya
bahasa penulis yang mudah dipahami oleh para pembaca. Membuat novel ini jadi
ringan untuk dibaca, page turner dan bisa dinikmati ketika membaca
cerita-ceritanya. Penulisan yang sederhana tapi indah, dan setiap cerita
memiliki emosinya masing-masing dan meninggalkan kesan tersendiri bagi
pembacanya.
Yang membuat aku berkesan bahkan sampai netes air mata, pada bab
mimpi bertemu dengan orang yang sudah meninggal. Entah kenapa rasanya nyesekkk
bener dan ikutan mewek juga. Aku sendiri pun pernah mengalami hal tersebut dan
itu seperti mengobati rasa rindu kita yang tidak akan bisa bertemu lagi
dikehidupan nyata. Sangat terwakilkan sih pada bab cerita ini, huhuhu...
Terus yang menarik juga pada novel ini adalah mengenai dunia bisnisnya.
Strategi toko, teknik marketing, cara memikat pembeli, apalagi ketika
para produser berkumpul untuk membahas produk mereka dan menurunnya hasil
penjualannya, aku yang baca jadi ikut seru sendiri.
Melalui novel ini, mimpi yang kita pikir selama ini hanya sekadar
mimpi atau bunga tidur, ternyata memiliki makna dan setiap mimpi itu sendiri
memberikan kesan dan dampak tersendiri. Mimpi menjadi sesuatu yang bernilai dan
bermakna ketika kita mengalaminya.
Secara keseluruhan novel ini bagus, ceritanya seru diikuti,
menarik, dan banyak pembelajaran dari setiap cerita-ceritanya. Membaca novel
ini memberikan rasa kehangatan tersendiri, menghibur, dan juga menyenangkan
untuk dibaca. Secara tidak langsung memberikan energi positif bagi para
pembacanya. Recommended lah untuk dibaca.
My rated: 8/10
***
Komentar
Posting Komentar