[Review Buku] - Novel Door to Door Bookstore Karya Carsten Henn Langsung ke konten utama

[Review Buku] - Novel Imprisonment Karya Akiyoshi Rikako

  Judul: Imprisonment Penulis: Akiyoshi Rikako Penerjemah: Andry Setiawan Penerbit: Haru Tahun Terbit: Desember 2023 Tebal: 276 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-5467-19-1   BLURB Yukie sudah kewalahan merawat anak sambil bekerja. Ia memutuskan untuk resign dan malam ini adalah malam terakhirnya. Ia menitipkan putrinya kepada suaminya di rumah. Akan tetapi, suaminya tidak membalas pesan, tidak pula menjawab telepon.... *** PLOT TWIST TIDAK TERDUGA, STALKER DAN PSIKOPAT, ISU SOSIAL YANG RELEVAN DENGAN KEHIDUPAN, DAN AKHIR CERITA YANG OPTIMIS Sebagai pencinta karya Akiyoshi Rikako, sudah sewajarnya untuk menantikan karya terbaru beliau. Apalagi dengan ciri khasnya yang selalu menempel di setiap novelnya, seperti plot twist yang tak terduga; isu-isu yang sangat relevan dengan kehidupan; dan narasinya yang selalu nyaman untuk dibaca dan diikuti. Dalam novel ini, walaupun ceritanya cukup menegangkan, intens dan ada adegan kekerasannya, tapi aku merasa cerita dan pemb

[Review Buku] - Novel Door to Door Bookstore Karya Carsten Henn

 


Judul: Door to Door Bookstore

Penulis: Carsten Henn

Penerjemah: Berliani M. Nugrahani

Penerbit: Baca

Tahun Terbit: Cetakan II, Januari 2024

Tebal: 302 halaman

ISBN: 978-602-6486-99-8

 

BLURB

Di usia senja, Carl Kollhoff adalah seorang penjual buku luar biasa.

Saat matahari terbenam, setelah toko tutup, ia membungkus buku-buku yang telah dipilihnya dengan cermat, seolah-olah akan memberikannya sebagai kado. Ia kemudian berjalan kaki melintasi lorong-lorong indah kota untuk mengantarkannya kepada para pelanggan istimewa yang diam-diam ia namai sesuai tokoh dalam buku.

Hampir seperti persahabatan, ia terhubung dengan orang-orang ini, mereka yang memilih menyendiri di kediaman masing-masing dalam menjadikan Carl sebagai tautan terpenting dengan dunia luar.

Hingga suatu hari, ia bertemu dengan seorang gadis sembilan tahun bernama Schascha. Lantang dan bersikap sok dewasa, ia bersikeras menemani Carl—bahkan berusaha mengajari lelaku itu soal buku.

Ketika pekerjaan Carl di toko buku terancam, Schascha menghilang. Dengan penuh kekalutan, ia mencari-cari Schascha. Namun, di semua sekolah yang ia telusuri, tidak ada anak bernama Schascha. Siapakah Schascha sebenarnya?

Mampukan Carl yang lugu dan lembut hati mengatasi permasalahan yang bertubi-tubi?

***

JASA ANTAR BUKU, PERSAHABATAN CARL DAN SCHASCHA, HEARTWARMING, DAN PENTINGNYA SEBUAH BUKU

Catatan: Ulasan ini mengandung spoiler!

Ada kesenangan tersendiri dan kedekatan emosional membaca sebuah buku (novel) yang bercerita tentang buku. Seolah memberikan kehangatan selama membacanya. Seperti dalam novel ini, terlepas Carl sebagai pengantar buku, tapi disatu sisi kita diperlihatkan bagaimana sebuah buku mampu menggerakan hati seseorang. Bagaimana sebuah buku mampu berbicara kepada pembacanya dan melalui buku juga, kita bisa dipertemukan dan menjalin persahabatan yang terhubung satu sama lain.

Alur ceritanya dalam novel ini cukup pelan, menggunakan sudut pandang orang ketiga, dan penulis perlahan menjelaskan siapa sosok Carl di awal cerita. Penggambaran latar tempat dalam novel ini cukup detail. Seolah penulis mengajak pembaca untuk hadir juga di dalam kota tersebut dan merasakan perasaan Carl berjalan kaki mengantarkan bukunya ke para pelanggan.

Cerita mulai lebih menarik dan seru ketika Schascha datang dan ikut menemani Carl mengantarkan buku. Sosok Schashca yang sok dewasa, bawel, tapi juga cerdik, membuatku gemas dan kagum bagaimana seorang anak berumur 10 tahun bisa menghibur Carl dan pelanggannya—termasuk aku sebagai pembacanya.

Aku suka persahabatan antara Carl dan Schashca, yang secara tidak langsung itu mempengaruhi ke pelanggan tetap Carl. Mereka menyukai kehadiran Schashca yang di satu sisi menghibur, dan juga menolong mereka dengan caranya sendiri. Percakapan sederhana, tapi menghangatkan hati. Begitu juga kehadiran Hund—si kucing, yang kadang-kadang datang menyapa Carl dan mengikutinya mengantarkan buku.

Walaupun jalan ceritanya ringan, tapi setiap tokoh dalam novel ini mempunyai konflik yang cukup beragam dan berhubungan dengan kehidupan kita. Seperti keadaan Carl yang mengalami kesepian dalam hidupnya; konflik antara anak dan ayah; KDRT; dan lain sebagainya. Aku suka bagaimana penulis menarasikan tokoh-tokohnya (dengan permasalahannya), dengan menarik dan menggugah empati pembaca untuk merasakan hal tersebut.

Hal yang aku suka juga bagaimana kehadiran Schascha ini bisa mengubah kehidupan Carl yang kesepian. Apalagi dengan ditambahnya sentuhan drama, membuat suasana atau keadaan saat itu (dalam ceritanya) lebih dapat feel-nya dan sentimental. Penulis menarasikannya dengan bagus, bagaimana perasaan atau emosi para tokoh bisa kurasakan sebagai pembaca.

Di novel ini juga kita diperlihatkan bagaimana sebuah buku—tentu juga pertemuan Carl dan Schashca kepada pelanggannya, mampu menggerakan hati seseorang untuk berubah. Juga, bagaimana sebuah buku dapat mempertemukan seseorang dengan seseorang lainnya. Yang mana pertemuan itu menjadi sebuah persahabatan dan membahagiakan.

Sehingga, selama membaca novel ini, menurutku bahwa betapa pentingnya peran buku dalam kehidupan kita dalam banyak hal. Kemudian dengan melalui tokoh-tokoh novel ini, secara tidak langsung memberikan rasa semangat dan motivasi untuk selalu membaca buku, mencari bacaan yang cocok dengan kita dan banyak hal lainnya.

Karena novel ini berlatar di negara Jerman, aku agak kurang familiar dengan nama-nama kota atau jalannya. Dan juga nama-nama orang Jerman yang itu cukup menyulitkan bagiku untuk mengingatnya sambil mengikuti perjalanan ceritanya. Apalagi dengan kebiasaan Carl yang mengubah nama pelanggannya menjadi nama tokoh buku, menambah kebingunganku sendiri untuk mengingat nama tokoh-tokohnya.

Kemudian juga hal lain yang membuatku bingung di awal-awal adalah sebutan “Frau” dan “Herr” yang tidak ada diberi keterangan atau footnote bahwa itu adalah sebutan semacam “ibu” atau “tuan” dalam bahasa Jerman.

Namun, novel ini dengan ceritanya yang ringan, entah kenapa bagiku meninggalkan kesan cerita yang kurang mendalam dan tidak terlalu membekas. Mungkin penulis mempertahankan ceritanya tetap ringan agar nyaman dan mudah diikuti para pembaca.

Padahal cerita novelnya memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan lagi lebih mendalam. Seperti perkembangan karakter tokoh, latar belakang, dan lainnya. Misal, latar belakang hidupnya Carl terlalu sedikit dijelaskan dalam novel ini. Begitu juga pada tokoh lainnya yang sedikit banyak membutuhkan penjelasan juga.

Agak disayangkan sih, seolah dibuat seadanya saja dan itu berdampak pada keseluruhan cerita yang akhirnya bagiku kurang mendalam dan kurang membekas. Terus juga, entah ini narasi penulisnya atau hasil dari terjemahannya, pada beberapa bagian (sedikit aja) aku sempat kurang bisa menikmati perjalanan ceritanya.

Kemudian, perihal ayahnya Schascha yang mendorong Carl sampai jatuh—bahkan itu menurutku bisa menyebabkan kematian, di akhir cerita bukankah terlalu mudah bagi Carl untuk memaafkan hal tersebut? Apakah karena itu ayahnya Schascha, lantas Carl tidak ingin mengambil pusing dan memaafkannya saja? Terus cerita ke arah ending-nya juga bagiku terkesan terburu-buru dan terlalu cepat.

Namun biar bagaimanapun juga, aku tetap suka dengan isi novelnya. Ending-nya tentu happy ending. Beberapa ungkapan di dalamnya aku merasa relate sebagai pembaca dan penyuka buku. Novel yang indah dan ringan, menghibur, menghangatkan hati, dan bagaimana peran buku berdampak dalam banyak hal. Sebuah bacaan yang menyenangkan bagi para pecinta buku sekaligus menghangatkan.

My rated: 8/10

***

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review Buku] - Novel Ferris Wheel At Night Karya Minato Kanae

  Judul: Ferris Wheel At Night Penulis: Minato Kanae Penerbit: Penerbit Haru Penerjemah: Andry Setiawan Tahun Terbit: Cetakan pertama, September 2021 Tebal: 428 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-80-1   BLURB Seorang kepala keluarga di sebuah perumahan elite mati terbunuh. Sang istri menyerahkan diri ke polisi. Dengan ayah sebagai korban dan ibu sebagai tersangka, bagaimana mendefinisikan anak-anak mereka; anak korban pembunuhan atau anak pembunuh? Apa peran para tentangga setelah kasus terjadi? Lalu, yang terpenting, mengapa ada insiden seperti ini? *** GAMBARAN NOVEL Novel ini berceritakan di sebuah perumahan Bukit Hibari yang terjadi kasus terbunuhnya kepala keluarga Takahashi yang dikenal sebagai keluarga yang harmonis dan baik-baik saja di mata tetangga. Yang membunuh adalah istrinya sendiri. Anak-anaknya pada saat itu tidak ada di rumah dan tidak ada yang tahu bagaimana kondisi sebenarnya kejadian di rumah itu. Namun bagaimana nasib para anak-ana

[Review Buku] - Novel Real Face Karya Chinen Mikito

  Judul: Real Face Penulis: Chinen Mikito Penerbit: Penerbit Haru Penerjemah: Lina Budiarti Tahun Terbit: Maret 2021 Tebal: 388 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-60-3 BLURB Karena butuh uang, Asagiri Asuka melamar dan diterima kerja di klinik bedah plastik milik Hiiragi Takayuki, seorang ahli bedah plastik genius. Dokter bedah itu bisa mengubah wajah pasiennya jadi apa pun... asal ada uang. Asuka tak bisa mengikuti jalan pikiran sang ahli bedah yang kerap melanggar norma masyarakat itu. Ditambah lagi, semakin Asuka terlibat, semakin ia tahu bahwa Hiiragi menyembunyikan sesuatu yang berhubungan dengan kasus pembunuhan empat tahun lalu. Apa yang sebenarnya terjadi empat tahun lalu? Apa benar Hiiragi terlibat? Satu per satu rahasia Hiiragi pun terungkap... *** Dari blurb di atas kita sudah diberikan gambaran apa yang sebenarnya terjadi dengan kasus empat tahun lalu. Apa hubungannya Hiiragi Takayuki dengan kasus tersebut. Dengan blurb seperti itu, kita yang membaca l

[Review Buku] - Sebenarnya, Aku Tidak Baik-Baik Saja Karya Geulbaewoo

  Judul: Sebenarnya, Aku Tidak Baik-Baik Saja Penulis: Geulbaewoo Penerbit: Haru Tahun Terbit: April 2022 Tebal: 170 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-96-2   BLURB Aku berpura-pura baik-baik saja Agar tidak mengecewakan orang-orang disekitarku. Aku berpura-pura baik-baik saja Agar tidak menunjukkan sisi lemahku. Aku berpura-pura baik-baik saja Agar tidak ditinggal sendirian. Aku berpura-pura baik-baik saja Karena tidak ingin menerima kesedihanku.   Buku ini hadir menemanimu untuk mengatasi perasaanmu yang tidak baik-baik saja selama menjalin hubungan antarmanusia. Semoga kau bisa lebih memahami perasaan sendiri dan tidak perlu berpura-pura lagi. *** BUKU HEALING GEULBAEWOO, DAN HARAPAN BUKU INI BAGI PEMBACA Ini adalah buku kedua Geulbaewoo yang diterjemahkan oleh penerbit Haru. Tema atau isi bukunya sama seperti buku sebelumnya, yaitu esai-esai pengembangan diri dan cerita-cerita kehidupan yang banyak dialami setiap manusia. Setiap judul atau pe

[Review Buku] - Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah Karya GeulBaewoo

  Judul: Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah Penulis: Geulbaewoo Penerbit: Penerbit Haru Penerjemah: Dewi Ayu Ambar Rani Tahun Terbit: Cetakan ke-3, Agustus 2021 Tebal: 250 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-71-9   BLURB Dalam hidup, terkadang kita merasa lelah, tak berdaya, dan merasa bersalah atas keadaan. Kita juga sering merasa belum melakukan yang terbaik, padahal sudah berusaha sebaik mungkin. Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah adalah buku untukmu yang merasa lelah dan jadi tak memiliki minat terhadap apa pun. Ditulis berdasarkan pengalaman penulis sendiri, kalimat-kalimat dalam buku ini akan memberimu sedikit pemikiran yang baik tentang dirimu sendiri. Semoga setelah membaca buku ini, kamu yang lelah bisa sedikit beristirahat dan bisa menemukan hal yang kamu sukai. *** GAMBARAN BUKU Dari blurb -nya saja aku membaca ada perasaan terwakilkan dan harapan dari kalimat yang disampaikan di atas. Buku ini adalah buku self-improvement (Pengemba

[Review Buku] - Novel Sweet Bean Paste karya Durian Sukegawa

  Judul: Sweet Bean Paste Penulis: Durian Sukegawa Penerbit: Oneworld Publications Penerjemah: Alison Watts Tahun Terbit: November 2017 Tebal: 216 halaman ISBN: 978-178-6071-95-8   Sentaro telah gagal. Ia mempunyai catatan kriminal, minum-minuman (mabuk) terlalu banyak, dan mimpinya sebagai penulis hanyalah sebuah angan-angan. Dengan mekarnya pohon sakura sebagai penanda berlalunya waktu, ia menghabiskan waktunya hari-hari di toko manisan yang menjual dorayaki, sejenis panekuk yang diisi dengan pasta kacang manis. Tapi semuanya akan berubah. Datanglah Tokue kedalam hidupnya, seorang perempuan tua dengan tangan yang cacat dan masa lalu yang kelam. Tokue membuat pasta kacang manis terbaik yang pernah Sentaro rasakan. Tokue mulai mengajari Sentaro tentang keahliannya, tetapi ketika persahabatan mereka berkembang, tekanan sosial membuat Tokue tidak bisa melarikan diri dari rahasia gelapnya dan itu akan terungkap, dengan konsekuensi yang menghancurkan. *** Novel ini