Judul: Door to Door Bookstore
Penulis: Carsten Henn
Penerjemah: Berliani M. Nugrahani
Penerbit: Baca
Tahun Terbit: Cetakan II, Januari 2024
Tebal: 302 halaman
ISBN: 978-602-6486-99-8
BLURB
Di usia senja, Carl Kollhoff adalah seorang
penjual buku luar biasa.
Saat matahari terbenam, setelah toko tutup,
ia membungkus buku-buku yang telah dipilihnya dengan cermat, seolah-olah akan
memberikannya sebagai kado. Ia kemudian berjalan kaki melintasi lorong-lorong
indah kota untuk mengantarkannya kepada para pelanggan istimewa yang diam-diam
ia namai sesuai tokoh dalam buku.
Hampir seperti persahabatan, ia terhubung
dengan orang-orang ini, mereka yang memilih menyendiri di kediaman masing-masing
dalam menjadikan Carl sebagai tautan terpenting dengan dunia luar.
Hingga suatu hari, ia bertemu dengan seorang
gadis sembilan tahun bernama Schascha. Lantang dan bersikap sok dewasa, ia
bersikeras menemani Carl—bahkan berusaha mengajari lelaku itu soal buku.
Ketika pekerjaan Carl di toko buku terancam,
Schascha menghilang. Dengan penuh kekalutan, ia mencari-cari Schascha. Namun,
di semua sekolah yang ia telusuri, tidak ada anak bernama Schascha. Siapakah
Schascha sebenarnya?
Mampukan Carl yang lugu dan lembut hati
mengatasi permasalahan yang bertubi-tubi?
***
JASA ANTAR BUKU, PERSAHABATAN CARL DAN SCHASCHA, HEARTWARMING, DAN PENTINGNYA SEBUAH BUKU
Ada kesenangan tersendiri dan kedekatan
emosional membaca sebuah buku (novel) yang bercerita tentang buku. Seolah
memberikan kehangatan selama membacanya. Seperti dalam novel ini, terlepas Carl
sebagai pengantar buku, tapi disatu sisi kita diperlihatkan bagaimana sebuah
buku mampu menggerakan hati seseorang. Bagaimana sebuah buku mampu berbicara
kepada pembacanya dan melalui buku juga, kita bisa dipertemukan dan menjalin
persahabatan yang terhubung satu sama lain.
Alur ceritanya dalam novel ini cukup pelan, menggunakan
sudut pandang orang ketiga, dan penulis perlahan menjelaskan siapa sosok Carl
di awal cerita. Penggambaran latar tempat dalam novel ini cukup detail. Seolah
penulis mengajak pembaca untuk hadir juga di dalam kota tersebut dan merasakan
perasaan Carl berjalan kaki mengantarkan bukunya ke para pelanggan.
Cerita mulai lebih menarik dan seru ketika
Schascha datang dan ikut menemani Carl mengantarkan buku. Sosok Schashca yang
sok dewasa, bawel, tapi juga cerdik, membuatku gemas dan kagum bagaimana
seorang anak berumur 10 tahun bisa menghibur Carl dan pelanggannya—termasuk aku
sebagai pembacanya.
Aku suka persahabatan antara Carl dan
Schashca, yang secara tidak langsung itu mempengaruhi ke pelanggan tetap Carl.
Mereka menyukai kehadiran Schashca yang di satu sisi menghibur, dan juga
menolong mereka dengan caranya sendiri. Percakapan sederhana, tapi
menghangatkan hati. Begitu juga kehadiran Hund—si kucing, yang kadang-kadang
datang menyapa Carl dan mengikutinya mengantarkan buku.
Walaupun jalan ceritanya ringan, tapi setiap
tokoh dalam novel ini mempunyai konflik yang cukup beragam dan berhubungan
dengan kehidupan kita. Seperti keadaan Carl yang mengalami kesepian dalam
hidupnya; konflik antara anak dan ayah; KDRT; dan lain sebagainya. Aku suka
bagaimana penulis menarasikan tokoh-tokohnya (dengan permasalahannya), dengan
menarik dan menggugah empati pembaca untuk merasakan hal tersebut.
Hal yang aku suka juga bagaimana kehadiran
Schascha ini bisa mengubah kehidupan Carl yang kesepian. Apalagi dengan
ditambahnya sentuhan drama, membuat suasana atau keadaan saat itu (dalam
ceritanya) lebih dapat feel-nya dan sentimental. Penulis menarasikannya dengan
bagus, bagaimana perasaan atau emosi para tokoh bisa kurasakan sebagai pembaca.
Di novel ini juga kita diperlihatkan
bagaimana sebuah buku—tentu juga pertemuan Carl dan Schashca kepada pelanggannya,
mampu menggerakan hati seseorang untuk berubah. Juga, bagaimana sebuah buku
dapat mempertemukan seseorang dengan seseorang lainnya. Yang mana pertemuan itu
menjadi sebuah persahabatan dan membahagiakan.
Sehingga, selama membaca novel ini, menurutku
bahwa betapa pentingnya peran buku dalam kehidupan kita dalam banyak hal. Kemudian
dengan melalui tokoh-tokoh novel ini, secara tidak langsung memberikan rasa
semangat dan motivasi untuk selalu membaca buku, mencari bacaan yang cocok
dengan kita dan banyak hal lainnya.
Karena novel ini berlatar di negara Jerman,
aku agak kurang familiar dengan nama-nama kota atau jalannya. Dan juga
nama-nama orang Jerman yang itu cukup menyulitkan bagiku untuk mengingatnya
sambil mengikuti perjalanan ceritanya. Apalagi dengan kebiasaan Carl yang
mengubah nama pelanggannya menjadi nama tokoh buku, menambah kebingunganku
sendiri untuk mengingat nama tokoh-tokohnya.
Kemudian juga hal lain yang membuatku bingung
di awal-awal adalah sebutan “Frau” dan “Herr” yang tidak ada
diberi keterangan atau footnote bahwa itu adalah sebutan semacam “ibu”
atau “tuan” dalam bahasa Jerman.
Namun, novel ini dengan ceritanya yang
ringan, entah kenapa bagiku meninggalkan kesan cerita yang kurang mendalam dan
tidak terlalu membekas. Mungkin penulis mempertahankan ceritanya tetap ringan
agar nyaman dan mudah diikuti para pembaca.
Padahal cerita novelnya memiliki banyak
potensi yang bisa dikembangkan lagi lebih mendalam. Seperti perkembangan
karakter tokoh, latar belakang, dan lainnya. Misal, latar belakang hidupnya
Carl terlalu sedikit dijelaskan dalam novel ini. Begitu juga pada tokoh lainnya
yang sedikit banyak membutuhkan penjelasan juga.
Agak disayangkan sih, seolah dibuat seadanya
saja dan itu berdampak pada keseluruhan cerita yang akhirnya bagiku kurang
mendalam dan kurang membekas. Terus juga, entah ini narasi penulisnya atau
hasil dari terjemahannya, pada beberapa bagian (sedikit aja) aku sempat kurang
bisa menikmati perjalanan ceritanya.
Kemudian, perihal ayahnya Schascha yang
mendorong Carl sampai jatuh—bahkan itu menurutku bisa menyebabkan kematian, di
akhir cerita bukankah terlalu mudah bagi Carl untuk memaafkan hal tersebut?
Apakah karena itu ayahnya Schascha, lantas Carl tidak ingin mengambil pusing
dan memaafkannya saja? Terus cerita ke arah ending-nya juga bagiku
terkesan terburu-buru dan terlalu cepat.
Namun biar bagaimanapun juga, aku tetap suka
dengan isi novelnya. Ending-nya tentu happy ending. Beberapa
ungkapan di dalamnya aku merasa relate sebagai pembaca dan penyuka buku.
Novel yang indah dan ringan, menghibur, menghangatkan hati, dan bagaimana peran
buku berdampak dalam banyak hal. Sebuah bacaan yang menyenangkan bagi para
pecinta buku sekaligus menghangatkan.
My rated: 8/10
***
Keren
BalasHapus