Judul: Sejarah (Sangat) Singkat Kehidupan di
Bumi
Penulis: Henry Gee
Penerjemah: Zia Anshor
Penerbit: BACA
Tahun Terbit: September 2022
Tebal: 232 halaman
ISBN: 978-602-6486-82-0
BLURB
Selama miliaran tahun, Bumi adalah tempat
yang tak bisa didiami —tertutup laut bergelora, bentang alamnya terus-menerus
dirombak letusan gunung berapi, atmosfernya selalu berubah secara kimia. Namun,
meski ditumbangkan berbagai tantangan, kehidupan selalu bangkit lagi dan
berevolusi kembali. Kehidupan belajar dan beradaptasi dan terus berlanjut
selama miliaran tahun melalui api dan es. Kehidupan pun keluar dari laut dan
naik ke darat serta bercokol di sana.
Dari kenaikan ke darat sampai menyebarnya
manusia purba yang belakangan menjadi Homo sapiens, kehidupan telah bertahan
dengan gigih. Sejarah (Sangat) Singkat Kehidupan di Bumi adalah cerita
mencerahkan mengenai perjuangan untuk hidup, ketangguhan, menunjukkan
keseimbangan rapuh yang selalu dijalani kehidupan hingga sekarang. Inilah
cerita planet kita yang belum pernah Anda simak.
Kehidupan memenuhi prosa menarik Henry Gee
—benua super bergeser, bertabrakan, bersatu, membentuk wajah planet yang kita
kenal sekarang. Bentuk-bentuk kehidupan juga dipersonifikasi dengan seru, dari
bakteri “gaul” yang mengisi laut hingga dinosaurus yang berduel pada Zaman
Trias sampai mamalia menakjubkan yang bisa menggenggam. Yang sudah punah
dihidupkan kembali dengan rincian menarik. Langkah-langkah evolusi kehidupan
—dari perkembangan sistem pencernaan sampai lepas landasnya hewan— disampaikan
dengan sungguh intim.
***
SEJARAH SINGKAT KEHIDUPAN DI BUMI, REFLEKSI DIRI, DAN MASA DEPAN BUMI
Mungkin beberapa dari kita ketika
melihat/mendengar buku sejarah, anggapan pertamanya adalah buku yang tebal,
bahasa yang kaku dan teknis, membosankan, dan lain sebagainya. Namun di bukunya
Henry Gee ini, beliau mencoba cara baru, bagaimana pembahasan sejarah kehidupan
bumi yang penuh dengan istilah-istilah teknis dan berbagai macam hal, dibawakan
dengan gaya bercerita yang menarik dan mudah dimengerti oleh orang awam.
Membaca tentang sejarah bumi ini, membuatku
membayangkan bagaimana perjuangan organisme-organisme dan makhluk hidup lainnya
zaman dulu bertahan hidup dan beradaptasi dengan keadaan zaman itu. Bahkan
sempat terjadi kepunahan massal karena perubahan suhu bumi, bertabrakannya
benua dan berbagai macam kejadian alam lainnya yang kalau dipikirkan sekarang,
itu sangat meneganggkan dan mengerikan.
Tapi dengan kejadian itu, membuat para
makhluk hidup mulai beradaptasi dan belajar seiring berubahnya keadaan alam
pada masa itu. Kehidupan yang awalnya hanya di laut saja, perlahan mulai naik
ke daratan dan babak baru sebuah kehidupan dimulai.
Membayangkan bumi miliaran tahun lalu, dengan
cuaca yang sangat ekstrim, suhu bumi yang berubah-ubah, zat-zat beracun
menyebar kemana-mana sampai terjadi kepunahan massal. Terlepas dari
mengerikannya keadaan saat itu, aku justru takjub bahwa bumi kita ini —termasuk
makhluk hidup di dalamnya, mengalami proses dan perjalanan yang sangat panjang,
dan bisa bertahan sampai sekarang.
Aku suka penulis menarasikan pembahasan
sejarah ini dengan bahasa yang mudah dipahami, tidak membosankan, dan menarik. Penulis
bisa menarasikan pembahasan yang kompleks ini dengan bahasa yang mudah diikuti
dan dimengerti, bahasa yang ringan dan mengalir, seperti bercerita. Ditambah
juga beberapa humor si penulis dalam pembahasannya, dan itu cukup menghibur
buatku selama membaca.
Tentu untuk istilah-istilah teknis dan ilmiah
memang itu tidak bisa dihindarkan, karena ini pembahasan tentang sejarah, erat
kaitannya dengan pendataan hasil-hasil temuan, entah berupa fosil, artefak,
jejak, dan lain sebagainya. Memang agak memusingkan mengenai beberapa
istilahnya, tapi setidaknya itu memberi pengetahuan dan wawasan juga bagi kita
sebagai pembaca.
Apalagi dengan gaya bahasa penulisnya yang
ringan, itu cukup memudahkan kita sebagai pembaca awam. Walaupun ini buku
sejarah singkat, tapi penulis tetap memuat detail-detail dan poin-poin penting
tanpa harus kehilangan konteksnya.
Beberapa penjelasan mengenai makhluk zaman
dulu agak sulit dibayangkan dan perlunya ilustrasi untuk memahami bentuk rupa
dan kerangka makhluk tersebut. Di buku ini tidak ada ilustrasi, tetapi penulis
bisa menjabarkan dan menarasikannya menjadi sesuatu yang bisa dipahami dan
sedikit banyak bisa tergambarkan bagaimana bentuk dan penggambaran makhluk
tersebut.
Pada bab akhir, penulis memberikan prediksi
atau spekulasi mengenai masa depan bumi akan seperti apa. Beberapa diantaranya
akan terjadi kembali menyatunya benua menjadi satu benua super yang pernah ada,
perputaran bumi melambat (tentu akan berpengaruh pada perubahan alam dan suhu
bumi), mulai berkurangnya kehidupan di bumi dan akhirnya tidak ada lagi
kehidupan di muka bumi.
Di bab akhir ini, aku suka dengan penyampaian
penulis yang secara tidak langsung menyindir atau menegur manusia sebagai
makhluk hidup yang menggunakan sumber daya alam, tapi dengan segala
aktivitasnya, perlahan-lahan mulai merusak alam dan memperpendek umur bumi itu
sendiri. Seperti meningkatnya jumlah karbon dioksida yang memicu pemanasan
global, limbah-limbah yang mencemari lingkungan, dan segala macamnya yang merusak
alam.
Oleh karenanya, membaca buku ini seperti
refleksi diri dan merenungkan kembali, bagaimana agar alam kita ini menjadi
alam yang semestinya. Harapannya dengan membaca buku ini, terlepas dari
informasi dan pengetahuan yang didapatkan, paling tidak bisa memicu orang lain
untuk mulai sadar akan pentingnya menjaga dan merawat alam lingkungan sekitar
kita.
My rated: 8,5/10
***
Komentar
Posting Komentar