Judul: Vakansi
Penulis: Dinda Trikata
Penerbit: Grasindo
Tahun Terbit: Desember 2018
Tebal: 152 halaman
ISBN: 978-602-050-479-7
BLURB
Malang-Bali-Lombok-Jakarta
Perjalanan ini adalah awal perkenalan Aned
dan Wisnu, berawal dan tak tahu apa-apa hingga tahu segalanya muncul
kecurigaan, apakah perjalanan ini harus diselesaikan seperti perjanjian awal?
Atau ego yang menang dan memberikan momen “happy-ending-today” itu berlalu?
Dua orang yang sama-sama kecewa dengan
ekspektasi liburan sebelumnya, akhirnya menyerah dan memutuskan untuk berlibur
bersama, diam-diam, tanpa ada seorang pun yang tahu, dan tanpa ada satu pun
momen yang mereka share di sosial media. Cerahnya langit yang mereka intip dari
kaca mobil, kereta, kapal, dan pesawat. Tiga pulau destinasi yang mereka pilih
secara spontan. Dan ekspresi kebebasan.
Seperti tipikal plan-trip lainnya, perjalanan
panjang ini tidak hanya berisi ha ha-hi hi dan ajang foto ria. Setiap
pemandangan baru terekam oleh memori dan setiap hitungan hari yang dilalui,
hingga mereka mulai mengenal jauh satu sama lain. Semakin jauh pena merah yang
mereka toreh di peta, semakin terkuak, rahasia yang mereka miliki.
***
KOMENTARKU MENGENAI NOVEL VAKANSI
Novel ini aku baca di aplikasi iPusnas.
Lagi-lagi, iseng aja cari buku santai dan ringan buat dibaca. Pas liat sinopsis
sama ulasan singkatnya, kayaknya menarik sih. Dannn, setelah membacanya, secara
keseluruhan aku cukup menikmati isi ceritanya. Terutama trip dan petualangan
Aned dan Wisnu, sangat seru banget. Pas baca pun jadi pengen liburan juga sama
temen-temen. Kedetailan tempat wisata di sini cukup detail. Banyak
referensi-referensi tempat-tempat wisata, liburan dan santai-santai di dalam
novel ini. Dengan tebal novel, kurang lebih 150 halaman, lumayan menjadi teman
baca dan malah bisa satu kali baca sih. Narasinya cukup enak buatku, alurnya
gak ribet, dan ceritanya ringan.
Cerita diawali ketika Aned yang baru saja
sampai Jakarta dan ingin liburan, terpaksa harus balik lagi ke Malang karena
Tante Inggit ada kesibukan mendadak dan tidak mau Aned keluyuran sendirian.
Banyak kesialan yang dialami Aned pada hari itu, sampai akhirnya ia bertemu
dengan Wisnu (anaknya tante Inggit).
Aned yang pengen bener liburan dan Wisnu juga
awalnya pengen liburan dengan teman-temannya tapi dibatalkan, memutuskan untuk
liburan berdua dari Malang, Bali, Lombok, balik lagi ke Malang, dan terakhir ke
Jakarta, melalui jalur darat dengan menggunakan mobil Wisnu. Dari sini
perjalanan dan petualangan Aned dan Wisnu dimulai.
Perjalanan Aned dan Wisnu dari
Malang-Bali-Lombok-Jakarta, digambarkan dengan sederhana, tetapi kita pembaca
bisa merasakan kehangatan dan keseruan mereka. Tempat-tempat liburan yang
dipaparkan di sini lumayan detail dan menjadi rujukan juga buat aku, yang belum
pernah jalan-jalan ke sana.
Penulis tidak bertele-tele dalam menceritakan
perjalanan Aned dan Wisnu. Di novel ini, lebih ditekankan ke jalan-jalan dan
petualangan Aned dan Wisnu. Konflik yang diangkat di novel ini, jujur kurang
menarik dan terlalu abstrak juga. Latar belakang tokoh yang digambarkan kurang
mendalam dan masih banyak juga plot hole di ceritanya.
Terutama konflik di pertengahan cerita yang
bagiku terlalu terburu-buru. Ibaratkan dengan laut, konflik di novel ini masih
di permukaan laut, belum masuk lebih ke dalam lagi. Memang untuk ukuran novel
150 halaman, sangat sulit membuat semua detail-detail cerita. Aku pikir, kalau
ditambahkan lagi ceritanya –untuk menambal cerita-cerita yang masih ada plot
hole-nya- bakal lebih matang sih isi novelnya, secara keseluruhan.
Terus drama di akhir bab pertama yang di Bali
(kalo gak salah), itu kurang nendang dan kurang klimaks. Dramanya kurang
memberikan dampak kepada pembaca (terutama aku) dan penyelesaian di akhirnya
sangat singkat, dan sudah gitu aja. Sama halnya dengan drama di pertengahan
cerita, menarik tapi terasa hambar dan beberapa kali flashback yang
melengkapi cerita. Mungkin kurangnya penjelasan latar belakang tokoh dan
sebagainya kali ya. Tentu, ini pendapat aku pribadi ketika selesai membaca
novel ini.
Untuk endingnya, bagi yang sudah membaca
novelnya pasti bingung dengan hubungan Aned dan Wisnu. Apakah menjalin hubungan
spesial atau hanya sekadar sahabat yang menghabiskan waktu liburan bersama.
Menurutku, ending dari novel ini merupakan open ending, pembaca sendiri
yang menentukan bagaimana hubungan antara Aned dan Wisnu. Dan aku pikir,
hubungan Aned dan Wisnu lebih ke hubungan spesial sih. Misalnya adegan ketika
Aned yang mengalami asma, bisa dilihat bagaimana perjuangan Wisnu berusaha
mengurus dan membantu Aned ketika itu.
Secara keseluruhan novel Vakansi ini cukup worth
it untuk dibaca. Terutama destinasi tempat liburannya yang cukup memberikan
pembaca membayangkan tempatnya. Narasi penulis yang enak untuk dibaca, 150 halaman
bakal gak kerasa bacanya. Untuk mengisi waktu, misalnya pas istirahat atau
sambil makan, novel ini cocok untuk dibaca.
My rated: 6,8/10
***
Komentar
Posting Komentar