[Review Buku] - Novel Memory of Glass Karya Akiyoshi Rikako Langsung ke konten utama

[Review Buku] - Novel Imprisonment Karya Akiyoshi Rikako

  Judul: Imprisonment Penulis: Akiyoshi Rikako Penerjemah: Andry Setiawan Penerbit: Haru Tahun Terbit: Desember 2023 Tebal: 276 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-5467-19-1   BLURB Yukie sudah kewalahan merawat anak sambil bekerja. Ia memutuskan untuk resign dan malam ini adalah malam terakhirnya. Ia menitipkan putrinya kepada suaminya di rumah. Akan tetapi, suaminya tidak membalas pesan, tidak pula menjawab telepon.... *** PLOT TWIST TIDAK TERDUGA, STALKER DAN PSIKOPAT, ISU SOSIAL YANG RELEVAN DENGAN KEHIDUPAN, DAN AKHIR CERITA YANG OPTIMIS Sebagai pencinta karya Akiyoshi Rikako, sudah sewajarnya untuk menantikan karya terbaru beliau. Apalagi dengan ciri khasnya yang selalu menempel di setiap novelnya, seperti plot twist yang tak terduga; isu-isu yang sangat relevan dengan kehidupan; dan narasinya yang selalu nyaman untuk dibaca dan diikuti. Dalam novel ini, walaupun ceritanya cukup menegangkan, intens dan ada adegan kekerasannya, tapi aku merasa cerita dan pemb

[Review Buku] - Novel Memory of Glass Karya Akiyoshi Rikako

 



Judul: Memory of Glass

Penulis: Akiyoshi Rikako

Penerbit: Penerbit Haru

Penerjemah: Andry Setiawan

Tahun Terbit: Cetakan ke-3, Maret 2021

Tebal: 360 halaman ; 19 cm

ISBN: 978-623-7351-21-4

 

BLURB

Polisi bilang, aku melaporkan diriku sendiri. Kata mereka, aku membunuh seorang pria. Hanya saja.... aku tidak ingat. Aku tidak ingat pernah melapor, apalagi membunuh orang.

Sebenarnya apa yang terjadi?

***

GAMBARAN NOVEL

Novel ini menceritakan Kashahira Mayuko melaporkan dirinya sendiri ke polisi bahwa ia telah membunuh seseorang. Tapi ia tidak ingat. Sebelumnya, di Ginza pernah terjadi pembunuhan massal, orangtua Mayuko menjadi korban kebrutalan pembunuh dan Mayuko menjadi target selanjutnya. Ia berlari dan tanpa disangka ia tertabrak sebuah mobil. Nyawanya selamat, hanya saja Mayuko mengalami ‘gangguan fungsi eksekutif otak’. Yaitu cedera otak yang mengakibatkan gangguan fungsi bahasa dan ingatan. Yang membuat ia merasa dirinya berumur 20 tahun. Padahal umurnya sudah 40 tahun.

Korban yang Mayuko bunuh adalah orang yang membunuh kedua orangtuanya. Apakah ini balas dendam? Bagaimana Mayuko melakukannya? Bukankah dia mengalami gangguan ingatan? Atau ada orang ketiga di tempat tersebut, dan ‘menuduh’ Mayuko sebagai pelaku pembunuhan..?

***

GANGGUAN INGATAN, MISTERI SETIAP BAB DAN AKHIR YANG ANTI-KLIMAKS

Melihat dari judulnya sudah terbayang di benak kita bahwa ini sesuatu yang berkaitan dengan ‘ingatan’. Emosi naik-turun, diambung-ambung, berbagai macam perasaan saat sudah baca novel ini. Penderitaan, kesedihan, kebahagiaan, kemalangan, balas dendam, menghargai diri sendiri, dan banyak lagi. Kaya ‘paket komplit’ lah menurutku ini.

Tema dari novel ini menurutku cukup beragam, pertama mengenai gangguan fungsi eksekutif otak yang dialami tokoh utama (Mayuko), dementia tipe alzheimer yang dialami ibunya Kiritani Yuka, dan bagaimana rasanya merawat orang yang sakit. Di awal cerita pembaca langsung diberikan alur yang berat dan cepat, dan pokok permasalahan.

Pembaca diajak untuk mengikuti bagaimana tahap-tahap atau perkembangan tokoh utama yang berjuang untuk mengingat kembali apa yang sebenarnya terjadi pada saat pembunuhan itu. Narasi yang dibawakan oleh penulis berhasil membuat aku ‘kecanduan’ saat membacanya, karena sangat menarik dan membuat penasaran. Memang tidak diragukan lagi kalo Akiyoshi Rikako-sensei nulis cerita.

Perkenalan karakter tokoh yang sangat kuat membuat pembaca bisa memahami apa yang sebenarnya dialami dan dirasakan oleh para tokoh. Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini ada dua tokoh, yaitu Kashihara Mayuko dan Kiritani Yuka. Melalui dua tokoh tersebut, sebagai penderita dan orang yang merawat, membuat kita bisa memahami sudut pandang masing-masing tokoh secara objektif. Tentu ini salah satu pesan yang disampaikan penulis dan refleksi bagi diri kita sendiri ketika kita berada di posisi itu.

“Bencilah dosanya, jangan orangnya. Seharusnya kau membenci penyakitnya, bukan membenci orangnya.” (Hlm. 118).

Konflik batin yang dirasakan oleh Kiritani Yuka cukup dalam. Bagaimana ia harus membagi waktu mengurus ibunya yang mengidap dementia dan pekerjaannya yang jamnya tidak teratur, membuat Yuka merasa terbebani. Ditambah lagi saudara laki-lakinya tidak ada yang mau merawat ibunya sendiri, dengan alasan bahwa itu adalah tugas anak perempuan. Sumpah saudaranya bikin jengkel dah -,-

“Beratnya kehidupan perawatan itu tidak akan bisa dimengerti oleh orang yang belum pernah merawat orang sakit.” (Hlm. 209).

Yang menarik juga, isu sosial dan ketimpangan gender yang dialami oleh Yuka ini, memang terjadi di kehidupan nyata. Anak perempuan selalu diberikan beban dan seolah itu hanyalah tugasnya perempuan, dan terkesan seperti ‘budak’. Stigma ini masih cukup kental di lingkungan masyarakat kita, yang membuat perempuan sebagai seseorang yang ‘dipinggirkan’ atau ‘inferior’.

Setiap tokoh yang ada di novel ini dikemas dengan baik oleh penulis dan tidak ada yang sia-sia perannya. Semua tokoh dapat jatah yang cukup, tidak lebih dan tidak kurang. Yang membuat isi cerita menjadi menarik dan membuat pertanyaan- pertanyaan baru setiap babnya. Narasi penulis di novel ini sangat memikat, dalam arti membuat pembaca menjadi penasaran dengan misteri-misteri yang dibangun.

Yang membuat aku kagum juga adalah penulis menggiring pembaca untuk mencurigai si tokoh A dengan bukti-bukti yang sudah lengkap. Dan aku sempat terkecoh gara-gara itu. Kemudian muncul lagi kecurigaan ke tokoh B, sampai nantinya terungkap siapa dalang sebenarnya.

Aku sangat suka plot di setiap bab novel ini. Satu misteri memunculkan misteri yang lainnya. Sampai-sampai kita yang baca juga jadi bingung harus mempercayai siapa. Siapa yang baik dan siapa yang jahat. Apalagi saat si pengacara muncul di tengah cerita, aduh itu menarik banget sih buat aku.

Memang sekali lagi, pembawaan Akiyoshi-sensei dalam menarasikan cerita memang tidak ragukan lagi dah. Pembangunan karakter di beberapa tokoh sangat baik, bahkan memainkan peran yang tidak disangka. Ada alasan tertentu dan si tokoh tersebu menyusun strategi-strategi yang ternyata itu mempengaruhi akhir dari ceritanya. Nikmat lah pokoknya baca nih novel....

Namun, cerita dari novel Memory Of Glass ini berakhir dengan anti-klimaks. Walaupun endingnya sangat manis, indah, mengharukan, dan sedih diwaktu yang sama. Hanya saja, penulis tidak memberikan kejelasan atau kelanjutan apa yang terjadi setelah peristiwa tersebut. Misalkan kondisi salah satu tokoh yang masih agak abu-abu, terus kelanjutan kasus si Mayuko itu sendiri yang seolah tidak kejelasan, dan kelanjutan kisah Yuka.

Masih banyak pertanyaan-pertanyaan buatku saat menutup novel ini. Andaikan penulis memberikan sedikit kelanjutan cerita yang anti-klimaks tadi, ini bakalan menjadi novel yang sempurna menurutku. Atau mungkin aja penulis memberikan open ending, jadi pembaca menentukan sendiri bagaimana kelanjutannya.. hahaha..

Tapi sekali lagi, untuk endingnya, terutama percakapan terakhir si Mayuko itu cukup membuatku emosional dan meneteskan air mata. Huhuhu. Tidak disangka, perjalanan cerita yang kuat dengan unsur misteri, thriller, bahkan gore juga, ternyata diakhiri dengan unsur romansa. Dan itu sangat menyayat hati banget. Sumpah dah, bikin mewek..

Untuk cover novelnya, ada beberapa yang buat aku agak kurang sih. Contohnya gambar perempuan (Mayuko) di covernya terlihat sangat muda, kalo dilihat mungkin umur 20 sampai 30-an kayanya. Sedangkan di ceritanya, Mayuko itu berumur 40 tahun. Kaya gak singkron jadinya. Mungkin awet muda kali yaa..

Kemudian judul novel yang tidak terlalu kelihatan. Mungkin font sama warnanya kurang cocok dengan latar tersebut, ditambah lagi judulnya kegabung sama pecahan kaca, yang membuat jadi kurang jelas judul novelnya.

Terakhir, novel Memory of Glass ini sangat aku recommended, dengan unsur misteri, thriller, konflik dan plot twist yang menarik, bahkan ending yang sangat menyentuh dan menitikan air mata. Keseruan dan ketegangan novel ini bisa menjadi bahan bacaan baru buat kamu.

Happy reading...

My rated: 9/10

***


Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review Buku] - Novel Ferris Wheel At Night Karya Minato Kanae

  Judul: Ferris Wheel At Night Penulis: Minato Kanae Penerbit: Penerbit Haru Penerjemah: Andry Setiawan Tahun Terbit: Cetakan pertama, September 2021 Tebal: 428 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-80-1   BLURB Seorang kepala keluarga di sebuah perumahan elite mati terbunuh. Sang istri menyerahkan diri ke polisi. Dengan ayah sebagai korban dan ibu sebagai tersangka, bagaimana mendefinisikan anak-anak mereka; anak korban pembunuhan atau anak pembunuh? Apa peran para tentangga setelah kasus terjadi? Lalu, yang terpenting, mengapa ada insiden seperti ini? *** GAMBARAN NOVEL Novel ini berceritakan di sebuah perumahan Bukit Hibari yang terjadi kasus terbunuhnya kepala keluarga Takahashi yang dikenal sebagai keluarga yang harmonis dan baik-baik saja di mata tetangga. Yang membunuh adalah istrinya sendiri. Anak-anaknya pada saat itu tidak ada di rumah dan tidak ada yang tahu bagaimana kondisi sebenarnya kejadian di rumah itu. Namun bagaimana nasib para anak-ana

[Review Buku] - Novel Real Face Karya Chinen Mikito

  Judul: Real Face Penulis: Chinen Mikito Penerbit: Penerbit Haru Penerjemah: Lina Budiarti Tahun Terbit: Maret 2021 Tebal: 388 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-60-3 BLURB Karena butuh uang, Asagiri Asuka melamar dan diterima kerja di klinik bedah plastik milik Hiiragi Takayuki, seorang ahli bedah plastik genius. Dokter bedah itu bisa mengubah wajah pasiennya jadi apa pun... asal ada uang. Asuka tak bisa mengikuti jalan pikiran sang ahli bedah yang kerap melanggar norma masyarakat itu. Ditambah lagi, semakin Asuka terlibat, semakin ia tahu bahwa Hiiragi menyembunyikan sesuatu yang berhubungan dengan kasus pembunuhan empat tahun lalu. Apa yang sebenarnya terjadi empat tahun lalu? Apa benar Hiiragi terlibat? Satu per satu rahasia Hiiragi pun terungkap... *** Dari blurb di atas kita sudah diberikan gambaran apa yang sebenarnya terjadi dengan kasus empat tahun lalu. Apa hubungannya Hiiragi Takayuki dengan kasus tersebut. Dengan blurb seperti itu, kita yang membaca l

[Review Buku] - Sebenarnya, Aku Tidak Baik-Baik Saja Karya Geulbaewoo

  Judul: Sebenarnya, Aku Tidak Baik-Baik Saja Penulis: Geulbaewoo Penerbit: Haru Tahun Terbit: April 2022 Tebal: 170 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-96-2   BLURB Aku berpura-pura baik-baik saja Agar tidak mengecewakan orang-orang disekitarku. Aku berpura-pura baik-baik saja Agar tidak menunjukkan sisi lemahku. Aku berpura-pura baik-baik saja Agar tidak ditinggal sendirian. Aku berpura-pura baik-baik saja Karena tidak ingin menerima kesedihanku.   Buku ini hadir menemanimu untuk mengatasi perasaanmu yang tidak baik-baik saja selama menjalin hubungan antarmanusia. Semoga kau bisa lebih memahami perasaan sendiri dan tidak perlu berpura-pura lagi. *** BUKU HEALING GEULBAEWOO, DAN HARAPAN BUKU INI BAGI PEMBACA Ini adalah buku kedua Geulbaewoo yang diterjemahkan oleh penerbit Haru. Tema atau isi bukunya sama seperti buku sebelumnya, yaitu esai-esai pengembangan diri dan cerita-cerita kehidupan yang banyak dialami setiap manusia. Setiap judul atau pe

[Review Buku] - Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah Karya GeulBaewoo

  Judul: Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah Penulis: Geulbaewoo Penerbit: Penerbit Haru Penerjemah: Dewi Ayu Ambar Rani Tahun Terbit: Cetakan ke-3, Agustus 2021 Tebal: 250 halaman ; 19 cm ISBN: 978-623-7351-71-9   BLURB Dalam hidup, terkadang kita merasa lelah, tak berdaya, dan merasa bersalah atas keadaan. Kita juga sering merasa belum melakukan yang terbaik, padahal sudah berusaha sebaik mungkin. Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah adalah buku untukmu yang merasa lelah dan jadi tak memiliki minat terhadap apa pun. Ditulis berdasarkan pengalaman penulis sendiri, kalimat-kalimat dalam buku ini akan memberimu sedikit pemikiran yang baik tentang dirimu sendiri. Semoga setelah membaca buku ini, kamu yang lelah bisa sedikit beristirahat dan bisa menemukan hal yang kamu sukai. *** GAMBARAN BUKU Dari blurb -nya saja aku membaca ada perasaan terwakilkan dan harapan dari kalimat yang disampaikan di atas. Buku ini adalah buku self-improvement (Pengemba

[Review Buku] - Novel Sweet Bean Paste karya Durian Sukegawa

  Judul: Sweet Bean Paste Penulis: Durian Sukegawa Penerbit: Oneworld Publications Penerjemah: Alison Watts Tahun Terbit: November 2017 Tebal: 216 halaman ISBN: 978-178-6071-95-8   Sentaro telah gagal. Ia mempunyai catatan kriminal, minum-minuman (mabuk) terlalu banyak, dan mimpinya sebagai penulis hanyalah sebuah angan-angan. Dengan mekarnya pohon sakura sebagai penanda berlalunya waktu, ia menghabiskan waktunya hari-hari di toko manisan yang menjual dorayaki, sejenis panekuk yang diisi dengan pasta kacang manis. Tapi semuanya akan berubah. Datanglah Tokue kedalam hidupnya, seorang perempuan tua dengan tangan yang cacat dan masa lalu yang kelam. Tokue membuat pasta kacang manis terbaik yang pernah Sentaro rasakan. Tokue mulai mengajari Sentaro tentang keahliannya, tetapi ketika persahabatan mereka berkembang, tekanan sosial membuat Tokue tidak bisa melarikan diri dari rahasia gelapnya dan itu akan terungkap, dengan konsekuensi yang menghancurkan. *** Novel ini