Judul: Girls in the Dark
Penulis: Akiyoshi Rikako
Penerjemah: Andry Setiawan
Penerbit: Penerbit Haru
Tahun Terbit: Cetakan ke-15, Februari 2021
Tebal Buku: 288 halaman ; 19 cm
Nomor ISBN: 978-602-52972-8-1
Gadis itu mati.
Ketua Klub Sastra, Shiraishi Itsumi, mati. Di tangannya ada
setangkai bunga lily.
Pembunuhan? Bunuh diri?
Tidak ada yang tahu.
Satu dari enam gadis anggota Klub Sastra digosipkan sebagai
pembunuh gadis cantik berkarisma itu.
Seminggu sesudahnya, Klub Sastra mengadakan pertemuan.
Mereka ingin mengenang mantan ketua mereka dengan sebuah cerita pendek. Namun
ternyata, cerita pendek yang mereka buat adalah analisis masing-masing tentang
siapa pembunuh yang sebenarnya. Keenam gadis itu bergantian membaca analisis
mereka, tapi...
Kau... pernah berpikir ingin membunuh seseorang?
***
Kurang lebih seperti itu blurb dari novel Girls in
the Dark karya Akiyoshi Rikako. Novel ini menceritakan tentang sebuah Klub
Sastra yang diketuai oleh Shiraishi Itsumi yang ternyata mati di beranda
sekolah tanpa diketahui penyebab kematian tersebut. Apakah dibunuh, bunuh diri,
tidak ada yang tahu. Akhirnya di Klub Sastra hanya tersisa enam anggota,
Sumikawa Sayuri sebagai ketua klub (menggantikan posisi Shiraishi Itsumi),
Nitani Mirei (kelas 1-A), Kominami Akane (kelas 2-B), Diana Detoheva (Murid Internasional),Kogo
Sonoko (kelas 3-B), Takaoka Shiyo (kelas 2-C).
Shiraishi Itsumi dikenal sebagai perempuan sempurna di
sekolah tersebut. Cantik, baik hati, ramah dengan orang lain, pokoknya semua
sifat baik melekat ditubuh Shiraishi Itsumi. Melihat ada bangunan – bisa dikatakan
terbengkalai – dan itu adalah bangunan Klub Sastra yang tidak lagi digunakan. Melihat
ada suatu peluang apalagi dengan bangunan yang besar seperti itu, Itsumi ingin
menghidupkan kembali kegiatan Klub Sastra tersebut.
Itsumi langsung mengajak teman sekaligus sahabatnya dari
kecil Sumikawa Sayuri untuk masuk ke Klub Sastra. Banyak rumor yang mengatakan
bahwa hanya orang pilihan yang dapat masuk ke Klub itu. Satu persatu Itsumi
mulai mengajak dan mengundang anggotanya untuk masuk ke Klub Sastra itu sampai
berjumlah tujuh orang termasuk dirinya, sampai akhirnya Itsumi ditemukan tewas
dengan tangannya memegang bunga lily.
Banyak penyesalan dan kesedihan yang dialami para anggota
Klub Sastra karena mereka semua berhutang kepada Itsumi dan ingin membalas
kebaikannya. Itsumi banyak membantu mereka misal kalau diantara anggota Klub
Sastra ada kesulitan, Itsumi selalu
membantu dan mencarikan solusinya agar dapat diselesaikan bahkan perkara-perkara
kecil, Itsumi mau meluangkan waktunya untuk membantu.
Seminggu setelah kematian Itsumi, Klub Sastra mengadakan
pertemuan dan mengenang sang mantan ketua dengan membacakan sebuah cerita
pendek yang ternyata berisikan analisis tentang siapa pembunuh Shiraishi Itsumi
sebenarnya.
Pembukaan kegiatan dimulai oleh Sayuri sekaligus
memberitahukan sebuah peraturan yang harus ditaati selama pembacaan naskah
cerita pendek berlangsung. Pembacaan naskah pertama dibaca oleh Nitani Mirei,
kemudian Kominami Akane, Diana Detoheva, Kogo Sonoko, Takaoka Shiyo dan
terakhir oleh Sumikawa Sayuri.
Dalam pembacaan naskah tersebut, mereka saling menuduh satu
sama lain dan mengeluarkan hipotesis-hipotesis yang kiranya masuk akal agar
bisa diketahui siapa pembunuh sebenarnya. Namun, ternyata pembunuh sebenarnya
adalah......
***
Novel ini memiliki delapan bab dan enam diantaranya adalah
pembacaan naskah. Alur dari ceritanya menurutku maju mundur karena pada
pembacaan naskah tersebut menggunakan sudut pandang setiap anggota, sehingga
terkesan agak lambat alurnya. Tapi tetap enak kok untuk dibaca. Sayuri (kaya
narator sih) menjadi tali sambung setiap berakhirnya pembacaan naskah tersebut.
Sehingga ceritanya tetap nyambung dan mengalir.
Narasi yang disampaikan oleh penulis mudah untuk dibaca,
penulis ada juga membuat istilah atau penamaan dari luar kaya nama kue, lampu,
dan itu agak ribet walaupun ada diberi keterangan oleh pihak penerbit di footnote
dan itu gak menjadi masalah lah, lumayan jadi tau beberapa istilah dari luar.
Genre misteri sudah pasti untuk novel ini dan ada
bumbu-bumbu thriller juga. Setiap karakter punya latar belakang masing-masing.
Untuk plot twist, menurutku ini mantap sih. Gak nyangka aja bahwa anggotanya
punya sifat lain seperti itu atau alter-ego kali ya sebutannya dan endingnya yang
parah sih.
Recommended kah? Untukku novel Girls in the Dark sangat
recommended bagi pecinta genre misteri.
Kesanku setelah membaca novel Girls in the Dark, bahwa
jangan pernah menyebarkan rahasia-rahasia yang sangat privat kepada orang lain.
Jangan pernah pokoknya! Takutnya berarkhir kaya ending novelnya. T_T
“Orang yang menggenggam rahasia seseorang, dia yang
menang”.
Terima kasih yang sudah membaca ulasan singkat ini. Terutama yang membaca sampai habis. Mohon maaf kalau ada kata-kata yang kiranya menyinggung atau kurang memuaskan para pembaca.
My rated: 9/10
Komentar
Posting Komentar