Judul: Absolute Justice
Penulis: Akiyoshi Rikako
Penerjemah: Nurul Maulidia
Pemeriksa Bahasa: Andry Setiawan
Penerbit: Penerbit Haru
Tahun Terbit: Cetakan pertama, Mei 2018
Tebal Buku: 268 halaman
Nomor ISBN: 978-602-51860-1-1
Sebenarnya agak terlambat diri ini untuk mereview novel Absolute Justice, tapi apa boleh yang penting ingin mengeluarkan unek-unek isi kepala dah.
Novel ini menceritakan grup perempuan dengan jumlah 4 orang, terdiri dari Kazuki, Yumiko, Riho dan Reika. Pada suatu hari, kelas mereka kedatangan murid baru yang bernama Takaki Noriko. Citra Noriko sebagai murid baru bagi teman sekelasnya dan guru-gurunya memiliki sifat yang disiplin, tegas, menolong satu sama lain, sopan dan tentu sangat cerdas (paket komplit dah ini si Noriko). Namun setiap jam istirahat, siswa-siswi lain berkumpul kelompoknya masing-masing sambil memakan bekal. Hanya Noriko yang sendirian, seolah tidak ada yang ingin mengajaknya berteman atau selainnya.
Mereka berempat (Kazuki, Yumiko, Riho dan Reika) melihat itu dan merasa kasihan. Kebetulan di grup tersebut, Kazuki menjadi ketuanya dan diminta oleh temannya untuk mengajak Noriko untuk bergabung bersama mereka dan Noriko pun bergabung ke kelompok mereka.
Namun...
Noriko sangat menjunjung tinggi yang namanya kebenaran. Tidak peduli baik atau jahat dengan kondisi apapun, kebenaran adalah segalanya. Dia akan selalu mengungkapkan kebenaran dan rela melakukan apapun untuk membuktikannya dan menjatuhkan siapa saja yang dianggapnya salah (kesalahan kecil ataupun besar).
Termasuk juga keempat temannya sendiri yang sudah dianggap sebagai sahabatnya.
Kisah persahabatan ini berlanjut sampai umur mereka 30 tahun. Walaupun setelah lulus, mereka harus berpisah satu sama lain untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya. Setelah beberapa tahun, mereka bertemu kembali di acara reuni, dan ingin mengajak sahabat-sahabatnya untuk berkumpul dua bulan sekali. Dari sini lah, si mba Noriko mulai mengobrak-abrik satu persatu kehidupan temannya dengan berpegang teguh kepada "kebenaran".
Hingga suatu ketika,
Noriko mati.
Dia dibunuh oleh temannya sendiri.
Tapi....
Selebihnya baca sendiri novel Absolute Justice, dan siapakan mental kalian. Karena isi dari novel ini sangat membuat pembacanya bakal pengen ngebanting bukunya (hahaha canda).
Ini novel terdiri dari empat bab, dengan sudut pandang karakter masing-masing. Bab satu dari sudut pandang Kazuki, bab dua dari sudut pandang Yumiko, bab tiga dari sudut pandang Riho dan bab empat dari sudut pandang Reika. Alur ceritanya maju mundur tetapi ceritanya tetap dapat dipahami (nggak perlu harus bolak balik lembaran).
Tentu genre dari novelnya misteri, thriller (mungkin thrillernya yang lebih berasa menurutku). Terus untuk karakter, punya ciri khas masing-masing. Yang pasti para pembaca gak bakalan bosan dengan isi novelnya.
Untuk cover novel, sangat menarik ditambah dengan blurb, "Seharusnya monster itu sudah mati....", memberikan kesan yang gelap, dan misteri. Mungkin ini blurb terpendek yang pernah ku baca. Isi cerita mengalir, jadi gak kerasa sudah berapa puluh halaman baca. (Tentu karena mba Noriko yang memberikan statement-statement "kebenaran", yang membuat hati ini jadi panas).
Ending dari novelnya greget, mungkin aku beri kata kunci dah "buah tidak jauh dari pohonnya". Tambahan juga, setelah selesai baca novelnya, baru ngerti maksud dari judul Absolute Justice itu.
Terima kasih yang sudah membaca ulasan singkat ini. Terutama yang membaca sampai habis. Mohon maaf kalau ada kata-kata yang kiranya kurang memuaskan para pembaca.
My rated: 9/10 🌟
Komentar
Posting Komentar